Adanya trade-off antara risiko dengan tingkat keuntungan
A. Profitabilitas dan risiko secara bersama sama akan mempengaruh nilai perusahaan (value of the firm)
. B. Profitabilitas dan nisiko kemudian ditentukan oleh keputusan yang berkaitan dengan skala perusahaan (firm size), peralatan yang dipergunakan, proporsi utang, posisi likuiditas dan sebagainya
. C. Secara umum keputusan yang meningkatkan profitabilitas juga akan meningkatkan risiko, sehaliknya keputusan yang menurunkan risiko cenderung untuk mengurangi profitabilitas. Seperti misalnya:
1. Kenaikan kas yang ada cenderung akan mengurangi risiko, tetapi karena kas bukan earning assets, maka kas ini akan mengurangi profitabilitas.
2. Penambahan utang akan meningkatkan rate of return bagi pemegang saham, tetapi akan meningkatkan risiko finansial.
D. Akhirnya manajemen keuangan harus mencoba mencari suatu keseimbangan antara profitabilitas dan risiko yang akan minimumkan nilai perusahaan,
Prinsip-Prinsip Keuangan.
1. Prinsip “Self Interest Behavior”. Prinsip ini mengatakan ‘People act in their own financial self interest”. Inti prinsip ini adalah orang akan memilih tindakan yang memberikan keuntungan (secara keuangan) yang terbaik bagi dirinya.
2. Prinsip “Risk Aversion”. Prinsip ini mengatakan “When all else is equal, people prefer higher return and lower risk”. inti prinsip ini adalah orang akan memilih alternatif dengan rasio keuntungan (return) terbesar dan risiko (risk) terendah.
3. Prinsip “Diversification”. Prinsip ini mengatakan “Diversification is beneficial”. Prinsip ini mengajarkan bahwa tindakan diversitikasi adalah menguntungkan karena dapat meningkatkan rasio antara keuntungan dan risiko
. 4. Prinsip “Two Sided Transactions”. Prinsip ini mengatakan “Each financial transaction has at least two sides”. Dalam mempelajari dan membuat keputusan keuangan kita tidak hanya melihat dari sisi kita, tetapi juga mencoba melihat dan sisi lawan transaksi kita.
5. Prinsip “Incremental benefit”. Prinsip ini mengatakan “Financial Decisions are based on incremental benefit. Prinsip ini mengajarkan bahwa keputusan keuangan harus didasarkan pada selisih antara nilai dengan suatu alternatif dan nilai tanpa alternatif tersebut. Incremental dapat diterjemahkan sebagai tambahan. Incremental benefit adalah keuntungan tambahan yang harus dibandingkan dengan incremental cost atau biaya tambahan.
6. Prinsip “Signaling”. Prinsip ini mengatakan “Actions convey infonnation”. Prinsip mi mengajarkan bahwa setiap tindakan mengandung informasi. Misalnya. tindakan suatu perusahaan menaikkan pembayaran dividen per lembar saham dãpat dipandang oleb investor sebagai perusahaan memiliki keyakinan yang tinggi pada kondisi keuangan perusahaan di masa mendatang.