Pages

Monday, 28 September 2015

Dalil-dalil Tentang Adanya Allah

Dalil-dalil Tentang Adanya Allah


1. Dalil Ontologis
Tuhan ada dalam pikiran manusia. Karena mereka berfikir, tak ada manusia yang sempurna, yang sempurna hanyalah Tuhan. Atas dasar itu , Bapak menasehati “Jika kamu membenci seseorang, cintai dia alakadarnya. “

2. Dalil Kosmologis/ Kausalitas/ Sebab-Akibat
Tuhan ada karena ada bukti penciptaanNya.
3. Dalil Teleologis ( pendekatan tentang keteraturan)
Alam ini sangat teratur. Logikanya, jika sesuatu tercipta karena kebetulan, maka tidak akan ada keteraturan. Alaam ini dibuat teratur untuk menjadi sarana bagi manusia.
4. Dalil Moral
Manusia tidak mungkin memberikan kode moral sebaik- baiknya, seadli adlinya, susuai fitrah manusia, dan bersifat absolut — untuk manusia lainnya– kecuali datangnya dari Allah.
contoh : anak tidak boleh menikahi ibunya. Sebab, sebelum Al Quran turun, istri seorang pria itu akan diwariskan kepada anak laki lakinya.
5. Dalil Al- Quran
Al Ankabut(29) : 61 Dan jika engkau bertanya kepada mereka ” Siapakah yang menciptakan langit dan bumi dan menundukan matahari dan bulan?” Pasti mereka akan menjawab “Allah”. Maka mengapa mereka bisa dipalingkan (dari kebenaran)
Al Kahfi(18): 84 Sungguh, Kami telah memberi kedudukan kepadanya di bumi, dan Kami telah Memberikan jalan kepadanya (untuk mencapai) segala sesuatu.
Ath Thur(52) : 35 Atau apakah mereka tercipta tanpa asal usul ataukah mereka yagn menceptakan (diri mereka sendiri)?
Al Hijr (15): 21 Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu. 

2.) Dalil Cosmologi.
Bukti-bukti adanya Tuhan dapat diketahui dengan menggunakan dasar-dasar cosmologi, sebagaimana diisayaratkan Al-Qur’an Al-Qur’an surat Al-Baqarah;164:

Tuhan menyuruh manusia mempelajari cosmos dan kekuatannya yang merupakan kumpulan alam semesta yang menggambarkan adanya kesatuan di balik penampilan yang beragam sehingga dapat dipergunakan sebai-baiknya dalam menyimpulkan adanya Tuhan Yang Maha Pencipta dan Maha Pengatur. Untuk memudahkan manusia menarik kesimpulan, maka Al-Qur’an mengungkapkannya dengan cara yang komunikatif dan dialogis. Perhatikan QS.Asy-syura;23-24 dan an-naml;60 berikut ini:

Al-Qur’an memberikan dasar-dasar dan membimbing dasar-dasar dan membimbing metode berpikir. Dalam usaha berpikir untuk mendapatkan kepastian kebenaran Tuhan, khusunya di bidang cosmologi adalah menyelediki sebab (causa) terjadinya kosmos yang mengharuskan akal kita mengambil keputusan, bahwa pasti ada penyebab yang menyebabkan terjadinya cosmos itu.

3). Dalil Astronomi
Tuhan memperkenalkan diriNya bahwa Dia ada dengan cara menunjuk planet-planet yang terdiri atas bintang, bulan dan matahari yang masing-masing beredar tetap pada garis orbitnya. Tidak mungkin yang satu akan melampui yang lainnya dan tidak akan keluar pula dari garis ukuran yang telah ditentukan untuknya. Semua itu sebagai bukti adanya perhitungan yang sangat rapi.
Sebagaimana ditemukan Taufiq al-Hakim (intelektual terkemuka) tentang teori al-Ta’adduliyah (keserasian), bahwa ”bumi merupakan bola (globe) yang hidup dengan seimbang dan tawazun dengan bola terbesar di alam ini, yaitu matahari” (Yusuf Qardlawi,1995,143). Fenomena tersebut sebagai hasil dan kecermatan ciptaan-Nya. Dalam QS Ath-tahriq;1-3 dan asy-syams;1 dan 2 Allah menegaskan:
Semua penegasan tersebut mendapat jawaban yang jelas dan selaras dengan teori-teori ilmu pengetahuan dan prinsip-prinsip kebenaran yang berdasarkan pada logika yaitu bahwa alam yang luas dan indah ini pasti ada pengaturnya yang memiliki kepandaian agung, dan penjaganya mestilah Maha Kuat dan Maha Kuasa yang memiliki sifat-sifat kesempurnaan.

4). Dalil antropologi
Keistimewaan manusia sebagai khalifah di muka bumi adalah terletak pada akal, ilmu pengetahuan dan ruhnya. Bukti antropologi ini dibuktikan dalam Al-Qur’an surat at-thariq;5-7 dan ar-rum;20 berikut ini:
Manusia itu sebagai makhluk berkemauan, karena Allah menghendakinya. Inilah realisasi dari makna la- haula walaa quwwata illa billah, atau, manusia itu mempunyai daya dan kekuatan untuk mengambil manfaat dan menolak bahaya. Namun daya dan kekuatannya itu bukan dari diri dan dengan dirinya sendiri, melainkan dengan dan dari Allah (Yusuf Qardlawi, 1995;63)

5.)Dalil Psikologi
Dibandingkan makhluk lain , manusia memiliki dua keistimewaan. Pertama, bentuk tubuh yang indah, sempurna dan praktis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kedua, jiwa yang memiliki perasaan dan kepandaian, untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapkan kepadanya dengan berpikir dan memelihara ketahanan mental (sabar). Perhatikan QS.Ar-Rum;21 berikut ini:

II. Bukti Keesaan Allah
Dalil yang berasal dari alam (dalil kauni), yaitu dalil yang bedasar wujudnya alam ini yang menunjukkan adanya Allah. Beberapa hal yang terkait dengan alam ini (penciptaan, pemeliharaan, pengendalian , ketentuan serta hukum-hukum alam) disebut dengan sunnatullah. Semua benda di alam ini tunduk pada aturan-aturan yang telah ditetapkan Allah, dan karena itu dalam Al-Quran disebut dengan rabbul’alamain, seperti firman Allah dalam surat al-alaq;1-2. Allah juga menjadikannya segala sesuatu di dunia ini berpasang-pasangan. Kesimpulan apa yang ada dalam dalil kauni adalah semua yang di alam ini manusia sangat dianjurkan untuk mencermaninya bahkan studi karyawisata tentang kejadian alam ini bahkan kejadian diri manusia itu sendiri, seperti firman Allah;QSAl-Ankabut;20,adz-dzariyat 21.
Dalil pengalaman batin, dalil yang terkait dengan jiwa atau pengalaman batin manusia terdapat kesadaran tentang adanya Allah, sehingga ia merasa lebih dekat kepada-nya terutama pada saat-saat tertentu, seperti orang yang telah ”mati suri” atau orang –orang yang maqamnya ma’rifat . Orang-orang merasa ”dekat ” kepada Allah misalnya disaat ada musibah bencana yang ia tak kuasa menolaknya (sakit, gempa alam dll) dan sebaliknya orang yang ”jauh” kepada Allah disaat berada dalam kemewahan. Periksa QS. Fussilat; 51, Arrum;33, Yunus; 12. Dengan kata lain nur-iman dalam hati ibarat bintang di malam hari yang gelap gulita, ia akan datang meneranginya dan Allah selalu mengingatkan hambanya yang melupakan Allah seperti adanya musibah,bencana alam/gempa dll (bisa disebut peringatan/ujian dari Allah).
3. Dalil wahyu, melalui wahyu Allah, manusia tidak hanya dapat mengetahui wujud Allah, tetapi juga sifat-sifatNya yang Maha sempurna. Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada makhlukNya, maka orang beriman kepada Allah akan senantiasa memberi kasih sayangnya kepada sesama manusia. Dia tidak berbuat dzalim kepada orang lain dan tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang. Allah Maha Pengampun dosa hambaNya yang bertobat, maka orang beriman kepadaNya akan senantiasa dan dengan senag hati akan mengampun atau memaafkan kesalahan orang lain. Dia tidak dendam dan dengki terhadap orang lain. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, maka orang yang beriman kepada Allah akan senantiasa mencari dan mencintai ilmu pengetahuan. Demikian halnya dengan sifat-sifat Allah yang lain yang patut dijadikan tuntunan dan pedoman bagi kehidupan akhlak atau moral. Nabi bersabda
تـخـلقوا بأ خلا ق الله ( berakhlak-lah kalian dengan akhlak (sifat-sifat) Allah.

Dan sesungguhnyalah iman itu merupakan sumber akhlak dan moral yang mulia dan juga merupakan daya ruhani yang kuat yang dapat membuat orang beriman lebih mampu mengahadapi berbagai macam tantangan dalam kehidupannya. Dan hanya dengan iman yang kuat, manusia dapat hidup dengan tenang dan bahagia di dunia dan akhirat

No comments:

Post a Comment