Pages

Monday, 16 October 2017

Menjadi karyawan yang berkualitas!!!

Bagaimana cara praktis merekrut karyawan yang tepat dan berkualitas?

Teman saya, sebut saja namanya Andi bercerita dengan penuh semangat sewaktu kami ngobrol – ngobrol sore di sebuah kafe. Dia adalah owner dari sebuah percetakan di Jakarta. Dia bercerita bahwa dia memiliki seorang karyawan baru yang langsung membuatnya terpukau. Bukan karena kecantikannya (karena karyawan ini laki – laki), tetapi karena kinerjanya yang jauh berbeda dengan karyawan sebelumnya. Sejak karyawan ini masuk ke bagian sales, dalam beberapa hari terjadi peningkatan penjualan sedikit demi sedikit dan pada saat dia bercerita kepada saya, karyawannya ini nyaris melipatgandakan penjualan percetakan tersebut!

Tentu, bagi kita yang membuka sebuah bisnis pasti sangat mendambakan memiliki seorang karyawan seperti cerita teman saya barusan. Dengan keberadaan seorang karyawan yang tepat, membuat bisnis kita juga tentu menjadi lebih cepat berkembang. Karyawan bukan lagi hanya dipandang sebagai orang yang bekerja, tetapi karyawan merupakan aset yang bisa menghasilkan kinerja bisnis menjadi lebih baik lagi.

Ini juga terjadi dalam bisnis saya bersama istri (Melinda) saat kami membuka daycare (alkindidaycaredepok.com). Bagi yang belum tahu, daycare adalah usaha penitipan anak yang juga memberikan fungsi pendidikan untuk anak usia dini (umumnya 1 – 4 tahun). Di tengah persaingan usaha yang begitu sengit dalam daycare, keberadaan karyawan yang tepat dan berkualitas merupakan sebuah hal wajib yang tidak bisa ditawar. Apalagi, kami tidak bisa memonitor daycare terus – menerus, sehingga kami harus mencari karyawan terbaik. Dalam kasus ini, owner tidak bisa songong dan merasa superior, karena boleh dibilang kualitas daycare akan berbanding lurus dengan kualitas karyawan atau pengajar yang ada di sana. Jadi lebih ke arah kamilah sebagai owner yang harus menjaga karyawan kami.

Lalu, bagaimana cara – cara praktis untuk bisa merekrut karyawan yang tepat dan berkualitas?

Berdasarkan pengalaman dan wawasan yang saya miliki, berikut ini adalah beberapa tipsnya :
#1 Merumuskan Apa itu “Karyawan Berkualitas”

Ini adalah hal penting pertama kali yang perlu kita lakukan sebelum merekrut karyawan. Saat kita ingin merekrut karyawan ‘berkualitas’, tentu kita harus memiliki kriteria yang jelas dulu tentang ‘kualitas’ itu sendiri. Definisi kualitas ini bisa disesuaikan dengan posisi yang sedang kita buka untuk perekrutan.

Sebagai contoh, saat saya dan istri ingin merekrut seorang pengasuh di daycare, kami mendaftar dulu penugasan apa saja yang akan dia kerjakan. Dari sini, kemudian kita membuat prioritas kriteria. Kriteria pertama yang diperlukan adalah kejujuran, dilanjutkan dengan kompetensi posisi, lalu pengetahuan. Sehingga, 3 kriteria ini menjadi landasan kami untuk mengukur kualitas karyawan untuk menempati posisi di daycare tersebut.
#2 Melihat Lebih dalam dari Sekedar Resume

Apabila kita membuka peluang rekrutmen, sudah hampir pasti kita meminta pelamar untuk mengirimkan CV atau resume mereka. Apa yang biasa saya lakukan umumnya adalah melihat ‘CV’ lebih dalam dengan juga ‘kepo’ di berbagai aktivitasnya baik online maupun offline.

Menggali aktivitas online bisa dilakukan dengan cara melihat social media yang mereka miliki. Kita jadi tahu bagaimana mereka berinteraksi, bahkan kita juga tahu apa – apa saja yang mereka posting di social media. Saya pernah terlibat dalam sebuah perekrutan program beasiswa, dan ada peserta berprestasi yang ditolak hanya karena dia posting foto yang menurut kami sebagai perekrut itu tidak layak. Bayangkan, tidak jadi mendapat beasiswa hanya karena SEBUAH FOTO! Maka, hati – hatilah terhadap apa yang Anda posting di social media.

Menggali aktivitas offline bisa kita cari tahu dengan menghubungi tempat bekerja calon karyawan kita. Kita juga bisa mengetahuinya dengan mewawancara rekan kerja atau orang – orang terdekat calon karyawan. Hal ini kita lakukan untuk memastikan agar kita bisa mengenal lebih jauh orang yang ingin kita rekrut dibandingkan hanya sekedar membaca resume saja.
#3 Memetakan Potensi Karyawan

Setelah mendapatkan kriteria yang cocok, apabila posisi yang kita tawarkan memerlukan keahlian khusus maka kita perlu juga memetakan potensi karyawan kita. Hal ini saya lakukan sewaktu ingin merekrut trainer untuk tim pelatihan CerdasMulia Institute. Sebagai seorang trainer, tentu lebih diutamakan orang yang memiliki potensi komunikasi lebih baik, terbuka, serta peduli kepada orang lain. Begitu pula jika saya mencari seorang researcher, saya akan memetakan potensi dan memilih orang yang memang senang berpikir, belajar, dan mengonsep. Tools yang biasa saya gunakan untuk memetakan potensi ini adalah tes MBTI. Bagi Anda yang ingin mencobanya gratis secara online, silalkan kunjungi situs ini.
#4 Meminta Rekomendasi dari Orang Dekat/Terpercaya

Apabila kita ingin segera langsung mendapatkan rekomendasi orang yang berkualitas, kita dapat meminta rekomendasi dari orang terdekat atau orang yang kita percaya. Biasanya, orang yang direkomendasikan ini sudah cukup ‘jadi’ dan tinggal diwawancara akhir saja untuk diterima. Hal yang perlu diperhatikan adalah pastikan bahwa orang dekat yang kita minta bantuan untuk mencari karyawan itu memang benar – benar bisa ‘memilih dan membaca orang sehingga karyawan yang dierekrut adalah orang yang tepat. Cara ini sangat berguna di saat kita tidak memiliki banyak waktu untuk merekrut karyawan baru.
#5 Memperluas Area Pencarian

Apabila Anda ingin melakukan rekrutmen terbuka, maka Anda bisa mencoba cara yang dilakukan istri saya. Istri saya ini pernah mencoba merkerut karyawan daycare dengan memperluas bidang pencarian. Dia tidak hanya memasukkan lowongan ke direktori pencarian kerja, tetapi juga ke tokobagus (sekarang : OLX), kaskus, dan social media yang dia miliki. Hasilnya, calon karyawan yang daftar menjadi sangat banyak. Hal ini menjadikan kita lebih banyak pilihan kandidat. Cara ini cocok digunakan apabila kita memiliki waktu yang cukup untuk merekrut dan tidak terburu – buru.

Tentu saja masih banyak cara lain untuk merekrut talenta yang berkualitas. Sebagai contoh adalah apa yang pernah dilakukan oleh kompetitor : membajak talenta. Jadi, Anda lihat kompetitor Anda, kemudian targetlah karyawan yang Anda inginkan. Lalu Anda ajak ketemu, Anda tawarkan gaji dan fasilitas sedikit lebih tinggi untuk membujuk karyawan tersebut pindah. Ini juga bisa Anda lakukan, terlepas menurut Anda apakah ini etis atau tidak ya, hehehe…

Saya rasa cukup sekian dulu tips untuk hari ini. Semoga bisa Anda terapkan dalam aktivitas bisnis Anda sehari – hari. Bagi Anda yang sedang mencari kerja, tips atau cara – cara di atas dapat Anda pelajari agar peluang lolos Anda lebih besar, karena tentu Anda sudah mendapatkan gambaran tentang bagaimana ‘sudut pandang rekruter’ dalam mencari tenaga kerja.

Semoga bermanfaat!

Salam,
Post by
Arry Rahmawan
Entrepreneurship & Self Development Coach
http://arryrahmawan.net/5-cara-merekrut-karyawan-yang-tepat-dan-berkualitas/

Sistem Manajemen yang Baik dan Benar

Sistem Manajemen yang Baik dan Benar
Posted by Kumitu Konsultan on October 28, 2015 in Tips | 11327 Views | Leave a response

KUMITUKONSULTAN.COM – Terkadang banyak perusahaan merasa sistem yang mereka punya kurang atau tidak efektif dalam menjalankan roda perputaran bisnis. Sulitnya atau memang sudah salah sejak awal, sehingga sistem yang dibuat tidak sejalan dengan visi misi perusahaan.

Sistem manajemen yang baik tentu akan memajukan perusahaan. Meningkatkan daya saing, memperluas kerjasama, serta meningkatkan kepuasan klien atau pelanggan.

Berikut langkah-langkah dalam memperbaiki sistem manajemen:

Meninjau Proses Bisnis Perusahaan

Proses Bisnis merupakan unsur utama dalam memperbaiki sistem manajemen. Hal ini dipelukan  guna mengetahui pola bisnis perusahaan dengan baik, serta mengetahui proses bisnis yang benar dari mulai input-proses sampai output. Proses Bisnis merupakan kejelasan alur proses dari sebuah kegiatan organisasi atau perusahaan, mulai dari hulu sampai ke hilir. Proses Bisnis ini nantinya akan menentukan jumlah fungsi serta bagian yang ada dalam struktur organisasi.

Inti dari Proses Bisnis yaitu harus jelas, supaya mempermudah manajemen dalam mengendalikan dan monitoring setiap proses yang berjalan. Selain itu, hal ini juga akan mempermudah karyawan dalam menjalani aktivitas bisnis perusahaan.

Meninjau Struktur Organisasi Perusahaan

Setelah Proses Bisnis dibuat secara benar, langkah selanjutnya yaitu meninjau ulang struktur organisasi yang ada. Hal ini sangat penting karena struktur organisasi merupakan hal yang berkesinambungan dengan Proses Bisnis.

Struktur organisasi yang ideal adalah struktur organisasi yang dibuat berdasarkan proses bisnis yang ada, bukan struktur organisasi yang dibuat sekehendak hati atau asal-asalan. Struktur organisasi wajib disusun ulang sesuai dengan proses bisnis supaya ada kejelasan bagian atau fungsi, kewenangan, tugas dan tanggung jawab—sehingga pelaksanaan pekerjaan tidak tumpang tindih serta  segala bentuk aktivitas akan mudah dikontrol dan dikendalikan.

Struktur organisasi sangat menentukan suksesnya implementasi sebuah sistem. Salah satu contohnya adalah sistem SOP. Sebab SOP yang baik adalah SOP yang dibuat berdasarkan struktur organisasi yang sudah final, dan dengan adanya struktur organisasi yang baik, maka fungsi wewenang dan tanggung jawab di masing-masing proses dan bagian itu jelas bentuknya.

Meninjau Sarana dan Prasarana Perusahaan

Sarana dan prasarana perusahaan sangat diperlukan dalam memperbaiki sistem manajemen perusahaan. Hal ini diperlukan sebagai penunjang dalam menjalankan suatu sistem manajemen, sehingga sistem yang ada menjadi lebih efektif dan efisien. Apabila  sarana dan prasarana kurang memadai maka akan mengakibatkan sistem tidak akan berjalan dengan optimal, bahkan bisa terkendala di lapangan. Oleh karena itu, tinjauan terhadap sarana dan prasarana ini sangat penting, sehingga sistem dapat berjalan optimal dan baik di dalam perusahaan.

Meninjau kembali efektivitas sistem yang sudah berjalan di dalam perusahaan

Meninjau kembali sistem yang sudah berjalan, apakah sistem yang dijalankan selama ini efektif atau malah cenderung tidak efektif. Dalam hal membangun sistem manajemen perlu diingat, bahwa hal yang paling utama adalah implementasi di lapangan, bukan mengesampingkan perlu atau tidaknya sebuah sistem. Sehingga sangat diperlukan pencocokan jenis sistem manajemen yang seperti apa yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi perusahaan, gaya kepimpinan manajemen, serta kondisi kemampuan karyawan dalam menjalankan sistem tersebut.

Meninjau kembali komitmen dari pimpinan perusahaan

Meninjau ulang komitmen pimpinan perusahaan sangatlah penting. Karena sebagus apa pun sistem yang dibuat, tanpa ada komitmen yang baik dari manajemen, maka semuanya akan sia-sia. Hal ini diperlukan karena segala sesuatu bersumber dari komitmen pimpinan dalam menjelankan roda perusahaan. Kenyamanan para karyawan, sistem, sarana prasarana dan lain-lain merupakan bentuk aktualisasi dari komitmen pimpinan perusahaan. Segalanya tidak dapat optimal apabila tidak disertai dan didukung komitmen yang baik dan kuat dari pimpinan atau manajemen.

Oleh karena itu, komitmen pimpinan sangat penting dalam membawa perusahaan ke arah yang progresif. Diperlukan peninjauan karena hal ini akan mempengaruhi baik dalam sistem manajemen maupun yang lainnya, dalam penerapannya yang mana berpengaruh pada sumber daya yang dimiliki.

Friday, 13 October 2017

Membongkar Rahasia 7 Manajemen Waktu Nabi Muhammad

Judul buku: Membongkar Rahasia 7 Manajemen Waktu Nabi Muhammad
Penulis: M. Arif Hidayatulloh
Penerbit: Hayyun Media
Tebal halaman: 104 halaman


Islam Berbicara tentang Waktu
Cover buku “Membongkar Rahasia 7 Manajemen Waktu Nabi Muhammad”
Cover buku “Membongkar Rahasia 7 Manajemen Waktu Nabi Muhammad”

dakwatuna.com – Begitu berartinya waktu dalam kehidupan kita. Islam telah memberikan gambaran yang utuh tentang memuliakan waktu, karakteristik waktu dan rahasia manajemen waktu nabi. Dalam Al-Qur’an, Allah telah menempatkan waktu pada posisi yang sangat tinggi. “Dan mereka berkata” kehidupan ini tidak lain saat kita berada di dunia, kita mati dan kita hidup, dan tidak ada yang membinasakan (mematikan) kita kecuali dahr (perjalanan waktu yang dilalui oleh alam).” (QS Al-Jaatsiyah: 24).

Waktu harus dimanfaatkan sebaik mungkin, waktu merupakan sarana untuk melakukan dan menyelesaikan banyak hal. Dalam Al-Qur’an waktu benar-benar dimuliakan sampai-sampai banyak sumpah atas nama waktu. Misalnya “Demi waktu” dalam QS Al-Ashr, “Demi waktu saat matahari naik sepenggalah” dalam QS Adh-Dhuhaa. Setiap orang harus bisa menghargai waktu. Waktu adalah modal bagi seorang hamba sebagaimana dikatakan oleh Imam al-Ghazali.

Waktu harus digunakan sebaik-baiknya. Jika tidak, maka akan menyesal di kemudian hari. Penyesalan memang tidak datang di awal namun di akhir. Sehingga kebanyakan manusia lalai terhadap waktu. Banyak waktu yang terbuang sia-sia. Banyak orang berkata” andaikan aku punya banyak waktu lebih pasti aku bisa menyelesaikan tugas ini”. Statement tersebut sebagai bentuk bahwa orang tersebut tidak menghargai waktu yang dimiliki. Ketika ada waktu luang mereka lebih suka berleha-leha.

Sedangkan ketika waktu mendesak dia bilang tidak ada waktu lagi untuk mengerjakan hal tersebut. Setiap orang dibekali waktu 24 jam dalam sehari. Namun ada yang mengoptimalkan waktu tersebut dan ada orang yang merugi karena waktunya hanya digunakan untuk main-main, berbicara yang tidak perlu, tidur-tiduran, dan bermalas-malasan. Buku ini memberikan panduan agar pembaca tidak termasuk orang yang merugi lantaran tidak bias mengatur waktu dengan baik.

Satu di antara karakteristik waktu adalah cepat berlalu, “Dan (ingatlah) akan hari (yang waktu itu) Allah mengumpulkan mereka (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah tinggal (di dunia) melainkan sesaat saja di siang hari (yang waktu itu) mereka saling berkenalan” (QS Yunus: 45).

Waktu bergulir dengan cepatnya, sekarang kita masih kuliah tiba-tiba kita sudah bekerja, kemudian menikah, dan sudah menjadi kakek-nenek. Waktu ibarat anak panah yang melesat dengan cepatnya. Waktu yang lewat tak pernah kembali. Banyak orang berpikir bahwa ketika kita melakukan kesalahan di usia muda, akan bertaubat jika usianya sudah tua. Dia optimis masih punya kesempatan untuk memperbaiki kesalahan di usia tua. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada seorang pun yang tahu sampai kapan ia hidup.

Waktu adalah harta yang sangat mahal. Waktu lebih mahal dari uang. Hasan Al-Banna mengatakan suatu nasihat bahwa “waktu adalah kehidupan”. Jangan sampai usia kita hanya kita manfaatkan untuk tidur dan bermalas-malasan. Lakukan aktivitas positif untuk menghargai waktu. Kita diberi waktu sama tapi pemanfaatan terhadap waktu seseorang berbeda.

Ada tujuh poin rahasia manajemen waktu Nabi Muhammad. Dalam waktu 23 tahun beliau telah membuat perubahan besar di Jazirah Arab. Hal ini terjadi lantaran bagusnya manajemen waktu Sang Manusia Teladan itu.

Rahasia pertama adalah shalat fardhu sebagai ajang membentuk watak dan tonggak ritme hidup. Umat muslim telah membuat pemilahan waktu dalam sehari dengan jelas. Umat Islam punya kelebihan di banding umat lain. Ketika kita janjian dengan teman sering kita melibatkan waktu-waktu shalat. Misalnya kita pergi habis Zhuhur ya…Hanya umat Islam yang memiliki trik manajemen waktu sehingga aktivitas kita dapat terprogram dengan baik.

Rahasia kedua adalah berpola pikir investasi, anti-manajemen waktu instan. Maksud dari kalimat tersebut adalah jangan mengelola waktu dengan instan karena hal tersebut akan membuat kita malas dalam berproses. Persiapkan segala hal untuk masa depan kita. Sehingga kita dapat memetik hasilnya di kemudian hari.

Rahasia ketiga adalah terus produktif, jangan biarkan waktu terbuang percuma. Kemudian rahasia selanjutnya adalah gunakan aji mumpung. Rahasia kelima adalah jauhi sikap menunda-nunda. Rahasia keenam adalah cepat, tapi jangan tergesa-gesa. Kemudian rahasia terakhir adalah rutin melakukan evaluasi.

Buku ini direkomendasikan bagi siapa saja yang masih bingung dalam hal manajemen waktu atau bahkan orang yang sudah baik dalam mengelola waktu dan ingin terus mempertahankannya. Buku yang sangat memotivasi pembaca untuk tidak membiarkan waktu terbuang sia-sia. Dikupas secara tuntas tentang manajemen waktu yang telah diajarkan Nabi Muhammad dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami sehingga mudah dinikmati pembaca. Di dalamnya juga menyajikan contoh-contoh peristiwa yang sering kita alami dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga pembaca langsung bisa mencerna maksud dari buku ini. Sangat memotivasi.

Sumber: https://www.dakwatuna.com/2013/09/20/39588/membongkar-rahasia-7-manajemen-waktu-nabi-muhammad/#ixzz4vN08LJ3y
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Management Konflik

 Management Konflik

Definisi Manajemen Konflik
Manajemen konflik merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku maupun pihak luar dalam suatu konflik. Manajemen konflik termasuk pada suatu pendekatan yang berorientasi pada proses yang mengarahkan pada bentuk komunikasi (termasuk tingkah laku) dari pelaku maupun pihak luar dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan (interests) dan interpretasi. Bagi pihak luar (di luar yang berkonflik) sebagai pihak ketiga, yang diperlukannya adalah informasi yang akurat tentang situasi konflik. Hal ini karena komunikasi efektif di antara pelaku dapat terjadi jika ada kepercayaan terhadap pihak ketiga.
Menurut Ross (1993) bahwa manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga dalam rangka mengarahkan perselisihan ke arah hasil tertentu yang mungkin atau tidak mungkin menghasilkan suatu akhir berupa penyelesaian konflik dan mungkin atau tidak mungkin menghasilkan ketenangan, hal positif, kreatif, bermufakat, atau agresif. Manajemen konflik dapat melibatkan bantuan diri sendiri, kerjasama dalam memecahkan masalah (dengan atau tanpa bantuan pihak ketiga) atau pengambilan keputusan oleh pihak ketiga. Suatu pendekatan yang berorientasi pada proses manajemen konflik menunjuk pada pola komunikasi (termasuk perilaku) para pelaku dan bagaimana mereka mempengaruhi kepentingan dan penafsiran terhadap konflik.

peran manajemen konflik dalam organisasi
Dalam sebuah organisai, pekerjaan individual maupun sekelompok pekerja saling terkait dengan pekerjaan pihak-pihak lain. Ketika suatu konflik muncul di dalam sebuah organisasi, penyebabnya selalu diidentifikasikan sebagai komunikasi yang kurang baik. Demikian pula ketika suatu keputusan yang buruk dihasilkan, komunikasi yang tidak efektif selalu menjadi kambing hitam.

Para manajer bergantung kepada ketrampilan berkomunikasi mereka dalam memperoleh informasi yang diperlukan dalam proses perumusan keputusan, demikian pula untuk mensosialisasikan hasil keputusan tersebut kepada pihak-pihak lain. Riset membuktikan bahwa manajer menghabiskan waktu sebanyak 80 persen dari total waktu kerjanya untuk interaksi verbal dengan orang lain.

Ketrampilan memproses informasi yang dituntut dari seorang manajer termasuk kemampuan untuk mengirim dan menerima informasi ketika bertindak sebagai monitor, juru bicara (Spekesperson), maupun penyusun strategi.

Sudah menjadi tuntutan alam dalam posisi dan kewajiban sebagai manajer untuk selalu dihadapkan pada konflik. Salah satu titik pening dari tugas seorang manajer dalam melaksanakan komunikasi yang efektif didalam organisasi bisnis yang ditanganinya adalah memastikan bahwa arti yang dimaksud dalam instruksi yang diberikan akan sama dengan arti yang diterima olh penerima instruksi demikian pula sebaliknya (the intended meaning of the same). Hal ini harus menjadi tujuan seorang manejer dalam semua komunikasi yag dilakukannya.

Dalam hal me-manage bawahannya, manajer selalu dihadapkan pada penentuan tuntuan pekerjaan dari setiap jabatan yang dipegang dan ditangani oleh bawahannya (role expectaties) dan konflik dapat menimbulkan ketegangan yang akan berefleksi buruk kepada sikap kerja dan perilaku individual. Manajer yang baik akan berusaha untuk meminimasasi konsukensi negatif ini dengan cara membuka dan mempertahankan komunikasi dua arah yang efektif kepada setiap anggota bawahannya. Disinilah manajer dituntut untuk memenuhi sisi lain dari ketrampilan interpersonalnya, yaitu kemampuan untuk menangani dan menyelesaikan konflik.

Manajer menghabiskan 20 persen dari waktu kerja mereka berhadapan dengan konflik. Dalam hal ini, manajer bisa saja sebagai pihak pertama yang langsung terlibat dalam konflik tersebut, dan bisa saja sebagai pihak pertama yang langsung terlibat dalam konflik tersebut, dan bisa pula sebagai mediator atau pihak ketiga, yang perannya tidak lain dari menyelesaikan konflik antar pihak lain yang mempengaruhi organisasi bisnis maupun individual yang terlibat di dalam organisasi bisnis yang ditanganinya.

Definisi Konflik :

Menurut Nardjana (1994) Konflik yaitu akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling terganggu.

Menurut Killman dan Thomas (1978), konflik adalah kondisi terjadinya ketidakcocokan antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya dengan orang lain. Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja (Wijono,1993, p.4)

Menurut Wood, Walace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, dan Osborn (1998:580) yang dimaksud dengan konflik (dalam ruang lingkup organisasi) yaitu : Conflict is a situation which two or more people disagree over issues of organisational substance and/or experience some emotional antagonism with one another.
yang kurang lebih artinya konflik adalah suatu situasi dimana dua atau banyak orang saling tidak setuju terhadap suatu permasalahan yang menyangkut kepentingan organisasi dan/atau dengan timbulnya perasaan permusuhan satu dengan yang lainnya.

Menurut Stoner Konflik organisasi ialah mencakup ketidaksepakatan soal alokasi sumberdaya yang langka atau peselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian. (Wahyudi, 2006:17)

Daniel Webster mendefinisikan konflik sebagai:
1. Persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain.
2. Keadaan atau perilaku yang bertentangan (Pickering, 2001).

Ciri-Ciri Konflik :

Menurut Wijono( 1993 : 37) Ciri-ciri Konflik adalah :
1. Setidak-tidaknya ada dua pihak secara perseorangan maupun kelompok yang terlibat dalam suatu interaksi yang saling bertentangan.
2. Paling tidak timbul pertentangan antara dua pihak secara perseorangan maupun kelompok dalam mencapai tujuan, memainkan peran dan ambigius atau adanya nilai-nilai atau norma yang saling berlawanan.
3. Munculnya interaksi yang seringkali ditandai dengan gejala-gejala perilaku yang direncanakan untuk saling meniadakan, mengurangi, dan menekan terhadap pihak lain agar dapat memperoleh keuntungan seperti: status, jabatan, tanggung jawab, pemenuhan berbagai macam kebutuhan fisik: sandang- pangan, materi dan kesejahteraan atau tunjangan-tunjangan tertentu: mobil, rumah, bonus, atau pemenuhan kebutuhan sosio-psikologis seperti: rasa aman, kepercayaan diri, kasih, penghargaan dan aktualisasi diri.
4. Munculnya tindakan yang saling berhadap-hadapan sebagai akibat pertentangan yang berlarut-larut.
5. Munculnya ketidakseimbangan akibat dari usaha masing-masing pihak yang terkait dengan kedudukan, status sosial, pangkat, golongan, kewibawaan, kekuasaan, harga diri, prestise dan sebagainya.

Tahapan-Tahapan Perkembangan kearah terjadinya Konflik :
1. Konflik masih tersembunyi (laten)
Berbagai macam kondisi emosional yang dirasakan sebagai hal yang biasa dan tidak dipersoalkan sebagai hal yang mengganggu dirinya.
2. Konflik yang mendahului (antecedent condition)
Tahap perubahan dari apa yang dirasakan secara tersembunyi yang belum mengganggu dirinya, kelompok atau organisasi secara keseluruhan, seperti timbulnya tujuan dan nilai yang berbeda, perbedaan peran dan sebagainya.
3. Konflik yang dapat diamati (perceived conflicts) dan konflik yang dapat dirasakan (felt conflict)
Muncul sebagai akibat antecedent condition yang tidak terselesaikan.
4. Konflik terlihat secara terwujud dalam perilaku (manifest behavior)
Upaya untuk mengantisipasi timbulnya konflik dan sebab serta akibat yang ditimbulkannya; individu, kelompok atau organisasi cenderung melakukan berbagai mekanisme pertahanan diri melalui perilaku.
5. Penyelesaian atau tekanan konflik
Pada tahap ini, ada dua tindakan yang perlu diambil terhadap suatu konflik, yaitu penyelesaian konflik dengan berbagai strategi atau sebaliknya malah ditekan.
6. Akibat penyelesaian konflik
Jika konflik diselesaikan dengan efektif dengan strategi yang tepat maka dapat memberikan kepuasan dan dampak positif bagi semua pihak. Sebaliknya bila tidak, maka bisa berdampak negatif terhadap kedua belah pihak sehingga mempengaruhi produkivitas kerja.(Wijono, 1993, 38-41).

Sumber-Sumber Konflik :

1. Konflik Dalam Diri Individu (Intraindividual Conflict)
A. Konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai (goal conflict)
Menurut Wijono (1993, pp.7-15), ada tiga jenis konflik yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai (goal conflict), yaitu:
1) Approach-approach conflict, dimana orang didorong untuk melakukan pendekatan positif terhadap dua persoalan atau lebih, tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain.
2) Approach-Avoidance Conflict, dimana orang didorong untuk melakukan pendekatan terhadap persoalan-persoalan yang mengacu pada satu tujuandan pada waktu yang sama didorong untuk melakukan terhadap persoalan-persoalan tersebut dan tujuannya dapat mengandung nilai positif dan negatif bagi orang yang mengalami konflik tersebut.
3) Avoidance-Avoidance Conflict, dimana orang didorong untuk menghindari dua atau lebih hal yang negatif tetapi tujuan-tujuan yang dicapai saling terpisah satu sama lain.
Dalam hal ini, approach-approach conflict merupakan jenis konflik yang mempunyai resiko paling kecil dan mudah diatasi, serta akibatnya tidak begitu fatal.

B. Konflik yang berkaitan dengan peran dan ambigius
Di dalam organisasi, konflik seringkali terjadi karena adanya perbedaan peran dan ambigius dalam tugas dan tanggung jawab terhadap sikap-sikap, nilai-nilai dan harapan-harapan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi.
Filley and House memberikan kesimpulan atas hasil penyelidikan kepustakaan mengenai konflik peran dalam organisasi, yang dicatat melalui indikasi-indikasi yang dipengaruhi oleh empat variabel pokok :
1) Mempunyai kesadaran akan terjadinya konflik peran.
2) Menerima kondisi dan situasi bila muncul konflik yang bisa membuat tekanan-tekanan dalam pekerjaan.
3) Memiliki kemampuan untuk mentolelir stres.
4) Memperkuat sikap/sifat pribadi lebih tahan dalam menghadapi konflik yang muncul dalam organisasi (Wijono, 1993, p.15).

Stevenin (2000, pp.132-133), ada beberapa faktor yang mendasari munculnya konflik antar pribadi dalam organisasi misalnya adanya:
1. Pemecahan masalah secara sederhana. Fokusnya tertuju pada penyelesaian masalah dan orang-orangnya tidak mendapatkan perhatian utama.
2. Penyesuaian/kompromi. Kedua pihak bersedia saling memberi dan menerima, namun tidak selalu langsung tertuju pada masalah yang sebenarnya.
Waspadailah masalah emosi yang tidak pernah disampaikan kepada manajer. Kadang-kadang kedua pihak tetap tidak puas.
3. Tidak sepakat. Tingkat konflik ini ditandai dengan pendapat yang diperdebatkan. Mengambil sikap menjaga jarak. Sebagai manajer, manajer perlu memanfaatkan dan menunjukkan aspek-aspek yang sehat dari ketidaksepakatan tanpa membiarkan adanya perpecahan dalam kelompok.
4. Kalah/menang. Ini adalah ketidaksepakatan yang disertai sikap bersaing yang amat kuat. Pada tingkat ini, sering kali pendapat dan gagasan orang lain kurang dihargai. Sebagian di antaranya akan melakukan berbagai macam cara untuk memenangkan pertarungan.
5. Pertarungan/penerbangan. Ini adalah konflik “penembak misterius”. Orang-orang yang terlibat di dalamnya saling menembak dari jarak dekat kemudian mundur untuk menyelamatkan diri. Bila amarah meledak, emosi pun menguasai akal sehat. Orang-orang saling berselisih.
6. Keras kepala. Ini adalah mentalitas “dengan caraku atau tidak sama sekali”.
Satu-satunya kasih karunia yang menyelamatkan dalam konflik ini adalah karena biasanya hal ini tetap mengacu pada pemikiran yang logis. Meskipun demikian, tidak ada kompromi sehingga tidak ada penyelesaian.
7. Penyangkalan. Ini adalah salah satu jenis konflik yang paling sulit diatasi karena tidak ada komunikasi secara terbuka dan terus-terang. Konflik hanya dipendam. Konflik yang tidak bisa diungkapkan adalah konflik yang tidak bisa diselesaikan.

Dampak Konflik
Konflik dapat berdampak positif dan negatif yang rinciannya adalah sebagai berikut :

1. Dampak Positif Konflik
Menurut Wijono (1993:3), bila upaya penanganan dan pengelolaan konflik karyawan dilakukan secara efisien dan efektif maka dampak positif akan muncul melalui perilaku yang dinampakkan oleh karyawan sebagai sumber daya manusia potensial dengan berbagai akibat seperti:
1. Meningkatnya ketertiban dan kedisiplinan dalam menggunakan waktu bekerja, seperti hampir tidak pernah ada karyawan yang absen tanpa alasan yang jelas, masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya, pada waktu jam kerja setiap karyawan menggunakan waktu secara efektif, hasil kerja meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya.
2. Meningkatnya hubungan kerjasama yang produktif. Hal ini terlihat dari cara pembagian tugas dan tanggung jawab sesuai dengan analisis pekerjaan masing-masing.
3. Meningkatnya motivasi kerja untuk melakukan kompetisi secara sehat antar pribadi maupun antar kelompok dalam organisasi, seperti terlihat dalam upaya peningkatan prestasi kerja, tanggung jawab, dedikasi, loyalitas, kejujuran, inisiatif dan kreativitas.
4. Semakin berkurangnya tekanan-tekanan, intrik-intrik yang dapat membuat stress bahkan produktivitas kerja semakin meningkat. Hal ini karena karyawan memperoleh perasaan-perasaan aman, kepercayaan diri, penghargaan dalam keberhasilan kerjanya atau bahkan bisa mengembangkan karier dan potensi dirinya secara optimal.
5. Banyaknya karyawan yang dapat mengembangkan kariernya sesuai dengan potensinya melalui pelayanan pendidikan (education), pelatihan (training) dan konseling (counseling) dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Semua ini bisa menjadikan tujuan organisasi tercapai dan produktivitas kerja meningkat akhirnya kesejahteraan karyawan terjamin.

2. Dampak Negatif Konflik

 
Dampak negatif konflik (Wijono, 1993, p.2), sesungguhnya disebabkan oleh kurang efektif dalam pengelolaannya yaitu ada kecenderungan untuk membiarkan konflik tumbuh subur dan menghindari terjadinya konflik. Akibatnya muncul keadaan-keadaan sebagai berikut:
1. Meningkatkan jumlah absensi karyawan dan seringnya karyawan mangkir pada waktu jam-jam kerja berlangsung seperti misalnya ngobrol berjam-jam sambil mendengarkan sandiwara radio, berjalan mondar-mandir menyibukkan diri, tidur selama pimpinan tidak ada di tempat, pulang lebih awal atau datang terlambat dengan berbagai alasan yang tak jelas.
2. Banyak karyawan yang mengeluh karena sikap atau perilaku teman kerjanya yang dirasakan kurang adil dalam membagi tugas dan tanggung jawab.
Seringnya terjadi perselisihan antar karyawan yang bisa memancing kemarahan, ketersinggungan yang akhirnya dapat mempengaruhi pekerjaan, kondisi psikis dan keluarganya.
3. Banyak karyawan yang sakit-sakitan, sulit untuk konsentrasi dalam pekerjaannya, muncul perasaan-perasaan kurang aman, merasa tertolak oleh teman ataupun atasan, merasa tidak dihargai hasil pekerjaannya, timbul stres yang berkepanjangan yang bisa berakibat sakit tekanan darah tinggi, maag ataupun yang lainnya.
4. Seringnya karyawan melakukan mekanisme pertahanan diri bila memperoleh teguran dari atasan, misalnya mengadakan sabotase terhadap jalannya produksi, dengan cara merusak mesin-mesin atau peralatan kerja, mengadakan provokasi terhadap rekan kerja, membuat intrik-intrik yang merugikan orang lain.
5. Meningkatnya kecenderungan karyawan yang keluar masuk dan ini disebut labor turn-over. Kondisi semacam ini bisa menghambat kelancaran dan kestabilan organisasi secara menyeluruh karena produksi bisa macet, kehilangan karyawan potensial, waktu tersita hanya untuk kegiatan seleksi dan memberikan latihan dan dapat muncul pemborosan dalam cost benefit.

Konflik yang tidak terselesaikan dapat merusak lingkungan kerja sekaligus orang-orang di dalamnya, oleh karena itu konflik harus mendapat perhatian. Jika tidak, maka seorang manajer akan terjebak pada hal-hal seperti:
1. Kehilangan karyawan yang berharga dan memiliki keahlian teknis. Dapat saja mereka mengundurkan diri. Manajer harus menugaskan mereka kembali, dan contoh yang paling buruk adalah karena mungkin Manajer harus memecat mereka.
2. Menahan atau mengubah informasi yang diperlukan rekan-rekan sekerja yang lurus hati agar tetap dapat mencapai prestasi.
3. Keputusan yang lebih buruk yang diambil oleh perseorangan atau tim karena mereka sibuk memusatkan perhatian pada orangnya, bukan pada masalahnya.
4. Kemungkinan sabotase terhadap pekerjaan atau peralatan. Seringkali dimaklumi sebagai faktor “kecelakaan” atau “lupa”. Namun, dapat membuat pengeluaran yang diakibatkan tak terhitung banyaknya.
5. Sabotase terhadap hubungan pribadi dan reputasi anggota tim melalui gosip dan kabar burung. Segera setelah orang tidak memusatkan perhatian pada tujuan perubahan, tetapi pada masalah emosi dan pribadi, maka perhatian mereka akan terus terpusatkan ke sana.
6. Menurunkan moral, semangat, dan motivasi kerja. Seorang karyawan yang jengkel dan merasa ada yang berbuat salah kepadanya tidak lama kemudian dapat meracuni seluruh anggota tim. Bila semangat sudah berkurang, manajer akan sulit sekali mengobarkannya kembali.
7. Masalah yang berkaitan dengan stres. Ada bermacam-macam, mulai dari efisiensi yang berkurang sampai kebiasaan membolos kerja. (Stevenin,2000 : 131-132).

Strategi Mengatasi Konflik
Menurut Stevenin (2000, pp.134-135), terdapat lima langkah meraih kedamaian dalam konflik. Apa pun sumber masalahnya, lima langkah berikut ini bersifat mendasar dalam mengatasi kesulitan:
1. Pengenalan
Kesenjangan antara keadaan yang ada diidentifikasi dan bagaimana keadaan yang seharusnya. Satu-satunya yang menjadi perangkap adalah kesalahan dalam mendeteksi (tidak mempedulikan masalah atau menganggap ada masalah padahal sebenarnya tidak ada).
2. Diagnosis
Inilah langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah diuji mengenai siapa, apa, mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil dengan sempurna. Pusatkan perhatian pada masalah utama dan bukan pada hal-hal sepele.
3. Menyepakati suatu solusi
Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang memungkinkan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Saringlah penyelesaian yang tidak dapat diterapkan atau tidak praktis. Jangan sekali-kali menyelesaikan dengan cara yang tidak terlalu baik. Carilah yang terbaik.
4. Pelaksanaan
Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan kerugian. Hati-hati, jangan biarkan pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah kelompok.
5. Evaluasi
Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah baru. Jika penyelesaiannya tampak tidak berhasil, kembalilah ke langkah-langkah sebelumnya dan cobalah lagi.

Stevenin (1993 : 139-141) juga memaparkan bahwa ketika mengalami konflik, ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan di tengah-tengah konflik, yaitu:
1. Jangan hanyut dalam perebutan kekuasaan dengan orang lain. Ada pepatah dalam masyarakat yang tidak dapat dipungkiri, bunyinya: bila wewenang bertambah maka kekuasaan pun berkurang, demikian pula sebaiknya.
2. Jangan terlalu terpisah dari konflik. Dinamika dan hasil konflik dapat ditangani secara paling baik dari dalam, tanpa melibatkan pihak ketiga.
3. Jangan biarkan visi dibangun oleh konflik yang ada. Jagalah cara pandang dengan berkonsentrasi pada masalah-masalah penting. Masalah yang paling mendesak belum tentu merupakan kesempatan yang terbesar.

Menurut Wijono (1993 : 42-125) strategi mengatasi konflik, yaitu:

1. Strategi Mengatasi Konflik Dalam Diri Individu (Intraindividual Conflict)
Menurut Wijono (1993 : 42-66), untuk mengatasi konflik dalam diri individu diperlukan paling tidak tujuh strategi yaitu:
1) Menciptakan kontak dan membina hubungan
2) Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan
3) Menumbuhkan kemampuan /kekuatan diri sendiri
4) Menentukan tujuan
5) Mencari beberapa alternatif
6) Memilih alternatif
7) Merencanakan pelaksanaan jalan keluar

2. Strategi Mengatasi Konflik Antar Pribadi (Interpersonal Conflict)
Menurut Wijono (1993 : 66-112), untuk mengatasi konflik dalam diri individu diperlukan paling tidak tiga strategi yaitu:

1) Strategi Kalah-Kalah (Lose-Lose Strategy)
Beorientasi pada dua individu atau kelompok yang sama-sama kalah. Biasanya individu atau kelompok yang bertikai mengambil jalan tengah (berkompromi) atau membayar sekelompok orang yang terlibat dalam konflik atau menggunakan jasa orang atau kelompok ketiga sebagai penengah.
Dalam strategi kalah-kalah, konflik bisa diselesaikan dengan cara melibatkan pihak ketiga bila perundingan mengalami jalan buntu. Maka pihak ketiga diundang untuk campur tangan oleh pihak-pihak yang berselisih atau barangkali bertindak atas kemauannya sendiri. Ada dua tipe utama dalam campur tangan pihak ketiga yaitu:
a. Arbitrasi (Arbitration)
Arbitrasi merupakan prosedur di mana pihak ketiga mendengarkan kedua belah pihak yang berselisih, pihak ketiga bertindak sebagai hakim dan penengah dalam menentukan penyelesaian konflik melalui suatu perjanjian yang mengikat.
b. Mediasi (Mediation)
Mediasi dipergunakan oleh Mediator untuk menyelesaikan konflik tidak seperti yang diselesaikan oleh abriator, karena seorang mediator tidak mempunyai wewenang secara langsung terhadap pihak-pihak yang bertikai dan rekomendasi yang diberikan tidak mengikat.

2) Strategi Menang-Kalah (Win-Lose Strategy)

Dalam strategi saya menang anda kalah (win lose strategy), menekankan adanya salah satu pihak yang sedang konflik mengalami kekalahan tetapi yang lain memperoleh kemenangan.
Beberapa cara yang digunakan untuk menyelesaikan konflik
dengan win-lose strategy (Wijono, 1993 : 44), dapat melalui:
a. Penarikan diri, yaitu proses penyelesaian konflik antara dua atau lebih pihak yang kurang puas sebagai akibat dari ketergantungan tugas (task independence).
b. Taktik-taktik penghalusan dan damai, yaitu dengan melakukan tindakan perdamaian dengan pihak lawan untuk menghindari terjadinya konfrontasi terhadap perbedaan dan kekaburan dalam batas-batas bidang kerja (jurisdictioanal ambiquity).
c. Bujukan, yaitu dengan membujuk pihak lain untuk mengubah posisinya untuk mempertimbangkan informasi-informasi faktual yang relevan dengan konflik, karena adanya rintangan komunikasi (communication barriers).
d. Taktik paksaan dan penekanan, yaitu menggunakan kekuasaan formal dengan menunjukkan kekuatan (power) melalui sikap otoriter karena dipengaruhi oleh sifat-sifat individu (individual traits).
e. Taktik-taktik yang berorientasi pada tawar-menawar dan pertukaran persetujuan sehingga tercapai suatu kompromi yang dapat diterima oleh dua belah pihak, untuk menyelesaikan konflik yang berkaitan dengan persaingan terhadap sumber-sumber (competition for resources) secara optimal bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

3) Strategi Menang-Menang (Win-Win Strategy)
Penyelesaian yang dipandang manusiawi, karena menggunakan segala pengetahuan, sikap dan keterampilan menciptakan relasi komunikasi dan interaksi yang dapat membuat pihak-pihak yang terlibat saling merasa aman dari ancaman, merasa dihargai, menciptakan suasana kondusif dan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi masing-masing dalam upaya penyelesaian konflik. Jadi strategi ini menolong memecahkan masalah pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, bukan hanya sekedar memojokkan orang.
Strategi menang-menang jarang dipergunakan dalam organisasi dan industri, tetapi ada 2 cara didalam strategi ini yang dapat dipergunakan sebagai alternatif pemecahan konflik interpersonal yaitu:
a. Pemecahan masalah terpadu (Integrative Problema Solving) Usaha untuk menyelesaikan secara mufakat atau memadukan kebutuhan-kebutuhan kedua belah pihak.
b. Konsultasi proses antar pihak (Inter-Party Process Consultation) Dalam penyelesaian melalui konsultasi proses, biasanya ditangani oleh konsultan proses, dimana keduanya tidak mempunyai kewenangan untuk menyelesaikan konflik dengan kekuasaan atau menghakimi
salah satu atau kedua belah pihak yang terlibat konflik

3. Strategi Mengatasi Konflik Organisasi (Organizational Conflict)
Menurut Wijono (1993, pp.113-125), ada beberapa strategi yang bisa dipakai untuk mengantisipasi terjadinya konflik organisasi diantaranya adalah:

1) Pendekatan Birokratis (Bureaucratic Approach)
Konflik muncul karena adanya hubungan birokratis yang terjadi secara vertikal dan untuk menghadapi konflik vertikal model ini, manajer cenderung menggunakan struktur hirarki (hierarchical structure) dalam hubungannya secara otokritas. Konflik terjadi karena pimpinan berupaya mengontrol segala aktivitas dan tindakan yang dilakukan oleh bawahannya. Strategi untuk pemecahan masalah konflik seperti ini biasanya dipergunakan sebagai pengganti dari peraturan-peraturan birokratis untuk mengontrol pribadi bawahannya. Pendekatan birokratis (Bureaucratic Approach) dalam organisasi bertujuan mengantisipasi konflik vertikal (hirarkie) didekati dengan cara menggunakan hirarki
struktural (structural hierarchical).

2) Pendekatan Intervensi Otoritatif Dalam Konflik Lateral (Authoritative Intervention in Lateral Conflict
)
Bila terjadi konflik lateral, biasanya akan diselesaikan sendiri oleh pihak-pihak yang terlibat konflik. Kemudian jika konflik tersebut ternyata tidak dapat diselesaikan secara konstruktif, biasanya manajer langsung melakukan intervensi secara otoratif kedua belah pihak.

3) Pendekatan Sistem (System Approach)
Model pendekatan perundingan menekankan pada masalah-masalah kompetisi dan model pendekatan birokrasi menekankan pada kesulitan-kesulitan dalam kontrol, maka pendekatan sistem (system Approach) adalah mengkoordinasikan masalah-masalah konflik yang muncul.
Pendekatan ini menekankan pada hubungan lateral dan horizontal antara fungsi-fungsi pemasaran dengan produksi dalam suatu organisasi.

4) Reorganisasi Struktural (Structural Reorganization)
Cara pendekatan dapat melalui mengubah sistem untuk melihat kemungkinan terjadinya reorganisasi struktural guna meluruskan perbedaan kepentingan dan tujuan yang hendak dicapai kedua belah pihak, seperti membentuk wadah baru dalam organisasi non formal untuk mengatasi konflik yang berlarut-larut sebagai akibat adanya saling ketergantungan tugas (task interdependence) dalam mencapai kepentingan dan tujuan yang berbeda sehingga fungsi organisasi menjadi kabur.

TIME MANAJEMEN


        APA ITU MANAJEMEN WAKTU?

        Manajemen waktu adalah cara yang dapat anda lakukan untuk menyeimbangkan waktu anda untuk kegiatan belajar atau bekerja, bersenang-senang atau bersantai, dan beristirahat secara efektif. Tanpa disadari, setiap saat anda sesungguhnya telah membuat beberapa putusan terkait manajemen waktu. Misal, anda memutuskan kapan akan ke kampus, belajar di rumah, berolah raga, beribadah, mengunjungi perpustakaan, bersantai, berdiskusi dengan teman, berbelanja, dstnya. Semua putusan ini berperan penting di dalam penyusunan strategi manajemen waktu anda.

        Jika anda dapat menyeimbangkan waktu, maka diharapkan hasilnya adalah konsentrasi anda akan meningkat, organisasi waktu anda akan lebih baik, produktifitas akan meningkat, dan terpenting tingkat stress anda akan terkurangi. Dengan menata waktu anda secara lebih baik maka anda akan menemukan keseimbangan antara kapan harus belajar, bekerja, bersantai, dan beristirahat yang akhirnya akan membuat hidup anda sedikit lebih muda dan bahagia.

        Ketika anda merasakan bahwa kerap kali anda terlambat ke kampus, lupa ada kelas yang harus anda hadiri, lupa sama sekali bahwa ada pertemuan tertentu yang harus anda ikuti, membuang-buang waktu tanpa hasil yang jelas, mengerjakan tugas secara terburu-buru karena terpepet oleh dead-line, atau sehari menjelang ujian anda merasa panik karena merasa belum selesai membaca bahan pelajaran, atau tiba-tiba merasa waktu untuk bersantai hilang sehingga menjadi tertekan atau stress, maka itu gejala bahwa anda membutuhkan manajemen waktu yang baik.

        ALASAN MENGAPA MANAJEMEN WAKTU MENJADI PENTING

        Mengatur waktu secara rapi dan efektif bukanlah pekerjaan yang mudah apalagi berupaya untuk mentaatinya secara konsisten dan persisten. Sebagai anak muda dan mahasiswa anda pasti akan memiliki sekian banyak kegiatan dan tantangan baru, peran dan sekaligus tanggung jawab serta prioritas lain yang harus anda lakukan. Semua kegiatan dan tuntutan itu akan selalu bersaing merebut waktu dan perhatian anda. Masa adaptasi dari masa remaja yang sebelumnya menjalani pendidikan menengah ke masa dewasa muda yang mulai merintis pendidikan tinggi di perguruan tinggi membuat dan menuntut terjadinya perubahan besar di dalam menata manajemen waktu anda. Perubahan besar itu antara lain karena beberapa hal berikut ini:
            Meningkatnya peran dan tanggung jawab untuk belajar mandiri;
            Banyaknya aktivitas baru yang harus diikuti, misal olah raga baru, asosiasi mahasiswa dan/atau kelompok belajar baru, kegiatan kemahasiswaan di dalam atau di luar kampus;
            Teman-teman dan pengalaman baru;
            Tuntutan untuk lebih banyak mengambil putusan mandiri tanpa campur tangan dari orang tua atau keluarga;
            Tempat tinggal dan lingkungan baru;
            Kebutuhan yang lebih besar untuk misalnya melakukan hal-hal rutin sehari-hari secara mandiri, misal berbelanja, memasak, mencuci, membersihkan kamar, membayar beberapa tagihan rutin;
            Mungkin pula anda harus bekerja paruh waktu atau mengurus keluarga yang tinggal bersama anda.



        BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKI MANAJEMEN WAKTU?

        Kunci dari manajemen waktu adalah perencanaan (planning)! Tanpa ini, anda tidak akan pernah berhasil menata waktu apalagi meraih hasil optimal. Betapapun enggannya anda karena terkesan membosankan, namun menyusun daftar panjang kegiatan ini-itu yang harus dilakukan, menyisihkan waktu sejenak untuk berpikir mana dari daftar itu yang harus dipilih terlebih dahulu untuk dilaksanakan esok hari, lusa, minggu depan atau bulan depan, adalah momen paling kritis bagi anda untuk mengontrol waktu ‘hidup’ anda sendiri.

        Berikut ini langkah-langkah untuk membantu anda menyusun atau menata manajemen waktu:
            Buatlah buku agenda atau kalender atau catatan khusus, baik secara manual ataupun elektronik;
            Tulis semua tanggal, hari, waktu yang berkaitan dengan kegiatan akademik anda. Misal, tanggal ujian tengah dan akhir semester, tanggal paling akhir menyerahkan tugas kelas, tanggal terakhir batas pembayaran uang kuliah, tanggal perwalian akademik dengan dosen wali, tanggal pendaftaran rencana studi, dstnya;
            Tulis semua tanggal, hari, dan waktu untuk kegiatan yang bersifat sosial dan personal. Misal, kapan punya janji untuk konsultasi ke dokter, kapan harus bayar tagihan listrik, tagihan uang sewa kamar, jadwal kompetisi olah raga, jadwal untuk pulang ke rumah orang tua di daerah, atau untuk berkunjung ke sanak famili, dstnya;
            Susun prioritas kegiatan yang terdapat di dalam daftar b dan c di atas, mulai dari yang paling utama hingga paling tidak utama, sehingga menghasilkan sebuah jadwal rutin mingguan. Contoh, anda dapat menyusun jadwal dengan membagi serangkaian kegiatan anda ke dalam 4 (empat) kelompok yaitu:
                Aktivitas akademik yang sudah ‘fixed’ (sebagai prioritas paling utama):
                    Jadwal kuliah kelas
                    Jadwal praktikum
                    Jadwal ke perpustakaan
                    Jadwal tutorial wajib
                    Jadwal belajar mandiri (di luar kelas) harian
                Aktivitas sosial atau personal yang sudah ‘fixed’ (juga sebagai prioritas paling utama):
                    Jadwal rutin makan, minum obat
                    Jam tidur
                    Waktu berolah raga
                    Jadwal beribadah, perjalanan ‘mudik’
                    Merawat hewan peliharaan
                Aktivitas akademik pendukung (sebagai prioritas tetapi peringkat di bawah paling utama):
                    Jadwal diskusi kelompok untuk membuat tugas kelas
                    Jadwal mentoring (tentatif alias tidak diwajibkan oleh fakultas)
                Aktivitas sosial atau personal pendukung (penting tetapi bukan prioritas utama):
                    Jadwal berkunjung ke sanak famili dan teman
                    Jadwal berbelanja bahan makanan, mencuci pakaian, membersihkan kamar
                    Nonton pertunjukan konser musik, teater, kompetisi olah raga
                    Jadwal ke museum, pertemuan pemuda di lingkungan tempat tinggal
                    Jadwal rapat dalam organisasi kemahasiswaan
                    Jadwal untuk berkomunikasi rutin dengan orang tua yang tidak tinggal serumah dengan anda
            Pastikan jadwal rutin mingguan anda itu terdiri dari perpaduan yang seimbang di antara komponen/kelompok di atas. Di titik inilah anda jarus belajar bijak untuk secara hati-hati tapi bersungguh-sungguh memilih mana yang menjadi prioritas pertama, kedua, dan seterusnya. Ingat, bahwa bagaimanapun anda sedang menjalani pendidikan tinggi sehingga sudah layak dan sewajarnya jika anda meletakkan aktivitas nomor 1 di atas di tempat tertinggi. Di sinilah makna penting dari keseimbangan, maksudnya anda harus belajar menyusun jadwal yang isinya seimbang di antara keempat kelompok di atas. Perlu diketahui bahwa tujuan penyusunan jadwal rutin mingguan tersebut bukanlah agar semua aktivitas itu terlaksana, melainkan lebih pada memastikan bahwa hal-hal yang butuh untuk dikerjakan pada akhirnya memang benar anda lakukan.
            Pastikan bahwa anda mematuhi jadwal rutin mingguan yang anda susun. Misal, hadir di kelas pada semua perkuliahan, kerjakan tugas dan belajar mandiri yang telah terjadwal, hindari kebiasaan menunda pekerjaan (procrastination).



        PEDOMAN MENYUSUN MANAJEMEN WAKTU

        Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh anda sebagai pedoman untuk menyusun manajemen waktu yang baik (selain kelima langkah dalam bagian 3 di atas):
            Cukupkan waktu tidur antara 6 - 8 jam/per hari;
            Upayakan jadwal aktivitas anda berlangsung antara pukul 06.00 - 22.00 WIB;
            Tiap minggu jadwal anda berisi 4 kelompok aktivitas dalam uraian nomor 3 di atas;
            Jadwalkan bahwa waktu belajar mandiri anda minimal 20 jam/per minggu (di luar waktu kuliah di kelas);
            Rencanakan waktu belajar mandiri maksimum 10 jam/per hari;
            Rencanakan waktu belajar mandiri untuk setiap subyek atau topik maksimum 5 jam/per hari;
            Selang-seling topik belajar mandiri secara teratur jika anda misalnya memutuskan bahwa dari jam 07.00 hingga 13.00 adalah waktu belajar mandiri (maksudnya anda tidak menghabiskan waktu 6 jam hanya untuk belajar satu topik);
            Ketahui diri anda apakah sebagai ‘morning person’, ‘night owl person’, atau ‘late afternoon person’ untuk memastikan bahwa jadwal tersebut sesuai dengan irama kerja dan ‘jam biologis’ anda;
            Luangkan waktu untuk istirahat sejenak ditengah waktu belajar (misal, istirahat tidak lebih 10 menit dari setiap jam);
            Latih dan biasakan diri anda untuk mengerjakan sesuatu cukup sekali, alias hindari kebiasaan untuk mengulang-ulang. Misal, membaca teks tentang suatu topic sedapat mungkin cukup 1 kali tetapi dengan memastikan anda paham dan ingat apa isinya. Hindari mitos bahwa untuk dapat memahami isi sebuah bacaan, anda harus membacanya 2-3 kali.
            Belajar untuk focus atau konsentrasi, tanpa jeda untuk waktu minimal 15-20 menit; kemudian ditingkatkan menjadi focus selama 30-50 menit tanpa jeda. Hal ini diperlukan sekali terutama untuk membantu anda mendengarkan dosen menjelaskan di kelas, mencatat, membaca, dan menulis. Ingat, membaca dan menulis akademik membutuhkan waktu lebih panjang disbanding anda menulis surat biasa, membaca majalah, komik, atau apalagi menulis email, pesan elektronik, twitter atau sejenisnya.
            Kadang kala perlu untuk menyusun jadwal mingguan di mana 1 hari di antaranya bersih dari tugas-tugas akademik;
            Biasakan untuk melakukan hal-hal kecil dan ‘remeh atau ringan’ di sela-sela waktu istirahat atau ketika anda sedang menunggu sesuatu. Misal, merespon pesan elektronik dapat dilakukan hanya ketika anda istirahat atau ketika anda menunggu untuk bertemu dokter, dosen, mengantri di loket, atau ketika sedang di dalam angkot (tapi, awas dengan telepon seluler anda karena melakukan ini di dalam angkot juga potensial mengundang orang jahat untuk mengganggu anda);
            Belajar dan biasakan diri untuk berani menolak ajakan atau mengatakan ‘tidak’ pada teman, sahabat, sanak famili ketika mereka mengundang atau mengajak melakukan satu kegiatan tertentu yang dapat mengacaukan manajemen waktu anda. Demikian pula untuk menolak keluar rumah menjelang hari ujian; atau ajakan untuk melakukan beberapa komitmen secara bersamaan;
            Mintalah teman, sahabat, dan sanak famili untuk menghormati manajemen waktu anda juga serta buatlah mereka paham bahwa mereka tidak bisa setiap saat mengganggu anda atau meminta berkomunikasi dengan anda setiap saat semau mereka ketika anda sedang belajar;
            Isolasikan diri anda sendiri agar dapat berkonsentrasi atau fokus belajar (membaca atau menulis), dengan misalnya: menutup pintu kamar, mematikan perangkat audio visual, mematikan telepon seluler, berhenti merespon email atau pesan elektronik, twitter, facebook atau sejenisnya;
            Bersikap realistik dan cukup fleksibel, jangan kaku. Menyusun jadwal yang amat ketat dan memaksa untuk mematuhinya secara kaku justru dapat membuat anda pada akhirnya menjadi jenuh, dan kehilangan gairah (passionate) belajar sehingga menjadi kontra produktif. Perhatikan pula bahwa kecepatan anda dalam belajar dan mengelola manajemen waktu belajar dapat berubah seiring dengan pertambahan semester. Misal, pada 1-2 semester pertama di bangku perguruan tinggi anda mungkin merasakan amat sulit menyusun manajemen waktu dan berat sekali tuntutan yang harus anda penuhi; tetapi pada semester 3 dan seterusnya anda mungkin akan merasa sedikit lebih longgar, dinamis, dan lebih fleksibel. Hal ini terjadi karena anda sudah terbiasa, mengenal lingkungan lebih baik, mengenali kebiasaan diri sendiri, dan juga anda bertambah dewasa.



    BAGAIMANA MENGHINDAR MENJADI PROCRASTINATOR?

    Procrastinator adalah orang yang amat suka menunda pekerjaan hingga jelang hari atau menit akhir dari batas waktu. Tindakan menunda pekerjaan hingga jelang dead-line disebut procrastination. Jika hal ini dibiarkan berlangsung terus menerus jelas akan menjadi kebiasaan belajar yang buruk. Bahkan, kebiasaan ini akan terus membudaya di saat anda sudah bekerja sebagai profesional atau pengemban profesi yang akibatnya adalah kinerja anda tidak akan optimal, stress berat, berdampak buruk pada kesehatan fisik hingga kegagalan. Oleh karena itu, biasakan diri anda untuk tidak menjadi procrastinator. Bagaimana caranya? Beberapa petunjuk berikut ini mungkin dapat anda lakukan:
        Biasakan belajar atau bekerja berdasarkan agenda sebab dengan cara ini anda akan menyadari berapa banyak aktivitas dalam sehari yang mampu anda lakukan sesuai kemampuan dan akhirnya anda akan mengetahui bahwa menunda belajar/pekerjaan pada akhirnya tidak akan membantu anda sama sekali.
        Jika anda memulai mengerjakan suatu tugas besar seketika pada saat anda merasa siap atau berada di bawah tekanan harus selesai karena esok adalah tenggat waktu penyelesaian, maka memang mungkin anda akan berhasil, tapi ingat tidak selalu akan berhasil.
        Jadi, mulailah dari hal kecil sejak awal. Cobalah untuk mengurai atau menjabarkan satu tugas besar menjadi beberapa tahap atau bagian kecil yang memungkinkan anda untuk segera mengerjakannya sedini mungkin. Dengan mengerjakan tugas besar itu bagian demi bagian sejak awal akan menyadarkan anda seberapa besar sesungguhnya tugas itu dan membutuhkan berapa lama waktu untuk menyelesaikannya. Pada akhirnya, ketika jelang tenggat waktu anda menyelesaikannya, maka anda tidak akan merasa terlalu terbebani. Misal, ada ditugasi membuat suatu makalah dengan topik dan tema tertentu yang harus selesai dalam waktu 30 hari. Jika anda menunda mengerjakannya hingga jelang 1 minggu bahkan 2 hari sebelum tenggat waktu habis, anda sama saja dengan bunuh diri! Jika anda berpikir bahwa menulis esai berupa makalah ilmiah itu mudah karena tokh ditulis dalam Bahasa Indonesia, isinya bisa ‘ngarang saja’, bahkan tinggal ‘copy and paste’, maka anda tidak pantas menjadi mahasiswa apalagi kaum intelektual dan profesional. Oleh sebab itu, mulailah dengan mengerjakan hal-hal kecil terlebih dahulu pada hari 1-4 tugas itu diberikan dengan misalnya membuat (a) mind mapping tentang topik dari tugas itu (b) menentukan tema atau argumentasi utama anda untuk makalah itu (c) mengumpulkan bahan pustaka (d) menyeleksi dan mencatat judul-judul bahan pustaka yang nantinya akan menjadi daftar pustaka dalam makalah anda. Lalu pada hari 5 - 10 anda mulai membaca kritis dan membuat catatan terhadap hasil bacaan itu; pada hari 11 - 12 anda harus mulai menyusun sistematika penulisan makalah; pada hari 13 - 18 anda harus mulai menulis dan menyelesaikan draf pertama, hari 19 - 21 merevisi kembali draf pertama untuk memeriksa dan melakukan perbaikan, penambahan atau pengurangan bagian-bagian tertentu terutama masalah tata bahasa, pemilihan kata, kekuatan argumentasi, kelengkapan data, konsistensi dengan tema awal, dsbnya; kemudian hari 22 - 25 anda harus menyelesaikan draf kedua, kemudian hari 26 - 28 anda revisi dan periksa kembali untuk memastikan bahwa makalah anda benar sesuai dengan sistematika penulisan esai mulai dari pengantar hingga simpulan, ketepatan pencantuman referensi berupa catatan kaki dan daftar pustaka, tidak ada kesalahan ketik, pencantuman halaman-nama-nomor mahasiswa anda-nama dosen-kelas, lalu tulis hasilnya untuk menjadi draf ke tiga atau final; hari 29 anda cetak dan/atau jilid dan periksa kerapian dan detil lainnya, lalu serahkan atau kirim lewat email ke dosen kelas. Jadi, bayangkan pekerjaan sebesar dan sepanjang itu tidak mungkin akan anda kerjakan hanya dalam waktu 1 minggu apalagi 2 hari jelang batas waktu berakhir!
        Bekerjalah tanpa mengundang kemungkinan ada gangguan, misal matikan pemutar musik, video, telepon seluler, koneksi internet dan sejenisnya yang jelas-jelas dapat mengganggu kosentrasi anda. Jika anda orang yang tergantung pada musik untuk membantu konsentrasi anda, maka lakukan sebaliknya yakni putar perangkat audio anda.
        Untuk mengurangi kebosanan, modifikasi sedikit topik belajar anda pada hari itu, misal dengan diselingi baca surat kabar, baca komik, coret coret menggambar suatu obyek, bertanam, memberi makan ikan di kolan/akuarium atau bermain dengan hewan peliharaan anda seperti anjing atau kucing, dsbnya. Hal penting adalah anda ingat bahwa jangan terlena mengerjakan hal-hal ini sehingga lupa topik utama hari itu

Sumber:https://www.linkedin.com/in/arena-putri-a094b8ab?trk=nav_responsive_tab_profile

pentingnya investasi


Setiap orang perlu berinvestasi untuk meningkatkan kemakmuran. Suatu hal yang yang mudah dilaksanakan. Investasi juga bukan untuk orang yang berdompet tebal saja, tetapi asalkan mempunyai kelebihan pendapatan setelah menutupi kebutuhan sehari-hari anda sudah layak menjadi kandidat orang yang berinvestasi atau nama kerennya investor. Semoga dasar-dasar investasi berikut bisa membantu anda menuju kemakmuran secara finansial.

Investasi diartikan sebagai penanaman uang atau aset di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.

Seseorang tentunya harus memikirkan masa depan dimana pada saat kebutuhan hidup terus meningkat, kebutuhan yang dimaksud dapat berupa pendidikan, sarana transportasi, kesehatan, tempat tinggal, kebutuhan untuk rekreasi, ibadah, hingga kebutuhan untuk masa tidak produktif. Dengan berlatar belakang hal tersebut maka seseorang menyisihkan sebagian dari pendapatannya di masa produktif dan meng-invesstasikannya untuk masa dimana sudah kurang produktif.
Ada banyak pilihan dalam berinvestasi, diantaranya yaitu membuka deposito, menabung, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan lain-lain. Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:
Investasi Riil yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.
Investasi Finansial yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham. Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, definisi dari bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantaranya. Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tidak semua perusahaan dapat langsung mengeluarkan suatu efek (saham), oleh sebab itu perusahaan yang ingin menerbitkan efek harus memenuhi kriteria ataupun peraturan-peraturan yang ada sebelum menerbitkan suatu efek.
Investasi sangat penting bagi kita demi kepentingan masa depan dimana jika kita sudah memasuki usia non produktif maka kita dapat menikmati hasil investasi yang sudah kita tanam bahkan memungkinkan kita untuk memasuki quadrant finansial freedom.
Kutipan: Sumber

Tuesday, 10 October 2017

Tarikh Adab pada Masa Umayyah

Tarikh Adab pada Masa Umayyah

SASTRA PADA MASA UMAYYAH


DAFTAR ISI

BAB I             PENDAHULUAN
                        A. Latar Belakang .....................................................................................     1

BAB II                        PEMBAHASAN
                        A. Berdirinya Bani Umayyah ...................................................................     2
                        B. Perkembangan puisi pada masa Umayyah ...........................................     3
                        C. Perkembangan prosa pada masa Umayyah ..........................................     5

BAB III          PENUTUP
                        Kesimpulan ..............................................................................................      8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................     9


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang


Perkembangan pada masa umayyah tidak lepas dari peran beberapa kota tempat tumbuh dan berkembangnya sastra yang pertama kota Hijaz letaknya di wilayah sebelah barat laut Arab Saudi,kota utamanya adalah Jeddah. Kota hijaz adalah dataran tandus yang berfungsi seperti pembatas antara dataran tinggi Nazed dan pesisir yang rendah yaitu tihamah. kedua, kota Nazed adalah sebuah padang pasir, sebelah barat berbatasan dengan teluk arab dan sebelah timur berbatasa dengan lembah al-furat.
Kegiatan sastra di najed pada masa bani umayyah lebih sedikit dari pada masa jahiliyah , hal ini dikarenakan banyaknya penduduk setempat yang pindah dari timur kebarat, adapun puisi yang berkembang di daerah ini adalah puisi ghazal sedang penyair yang terkenal adalah Butsaniyah al-‘Udzry. Ketiga, Irak terletak di asia bagian barat daya. Sebelah utara perbatasan dengan turki, sebelah timur perbatasan dengan iran, sebelah barat perbatasan dengan syiria dan yordan, dan sebelah selatan berbatasan dengan Saudi Arabia Kuwait.di daerah ini puisi tidak berkembang dengan pesat dikarenakan banyaknya konflikdan pertikaian,adanya permusuhanan kaumyang dilancarkan oleh orang orang dari bani adnan dan bani qhatan,sehingga puisi yang berkembang di irak adalah puisi politik.


BAB II
PEMBAHASAN
SASTRA PADA MASA BANI UMAYYAH


A. Berdirinya Bani Umayyah

Pendiri Bani Umayyah/Muawiyah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb bin Umayyah, yang lahir di kota Mekkah pada tahun kelima sebelum kerasulan Nabi Muhammad SAW. dan baru masuk Islam setelah Nabi Muhammad SAW menaklukkan kota Mekkah pada tahun 8H bersama saudaranya yang bernama Yazid dan ibunya, Hindun binti ‘Uthbah bin Rabi’ah bin Abd asy-Syams. Sesaat sesudah menyatakan keislamannya, Ia juga diangkat oleh Rasulullah sebagai salah seorang penulis wahyu. Dia banyak menerima riwayat hadits dari Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan juga dari saudara perempuannya yang bernama Habibah bin Abu Sufyan, juga menurut Ibnu Hajar yang dikutip oleh Dr. Hasan Ibrahim Hasan (2001) bahwa Muawiyah bin Abu Sufyan juga meriwayatkan hadits dari para sahabat seperti Abdullah bin Abbas, Muawiyah bin Hudaij, Abdullah bin Az Zubair, Marwan bin Al-Hakam, dan Said bin Musayyab.
Pendahulu kakek dan keluarganya, Muawiyah bin Abu Sufyan adalah pembesar, pedagang, pejuang dan pimpinan angkatan perang pada masanya, tercatat bahwa Umayyah ayah dari kakeknya- adalah seorang dari tokoh yang memimpin suku Quraiys dan punya kedudukan tinggi sama dengan pamannya yang bernama Hasyim bin Abd al-Manaf, pada zaman jahiliyah. Kakeknya yang bernama Harb bin Umayyah adalah seorang panglima perang pasukan tentara Quraiys dalam perang Fijar. Ayahnya adalah seorang saudagar yang punya kafilah dagang dari Syam ke Mekkah.
Sehingga tidak mengherankan kalau Muawiyah bin Abu Sufyan dengan sekuat tenaga melindungi aset berharganya berupa kedudukan dan kemulian sebagai keluarga pemimpin Quraiys yang tidak rela melihat kekuasaan dan kemuliaan keluarganya disamaratakan oleh ajaran Islam, Dia tidak bisa menyaksikan bahwa ajaran nenek moyangnya yang selama ini diagungkan dan dipeliharanya, akan dihancurkan oleh ajaran Tauhid yang dibawa oleh Rasulullah saw. Sehingga demi melihat dan menghormati kedudukan Muawiyah bin Abu Sufyan dalam masyarakatnya walaupun Rasulullah melakukannya demi melihat sisi positip bahwa Muawiyah bin Abu Sufyan masih mempunyai pengaruh dalam mewarnai dan mempengaruhi kaumnya atau orang-orang yang percaya kepadanya untuk masuk Islam-, maka pada saat terjadi penaklukkan kota Mekkah Rasulullah berinisiatif untuk mengumumkan tiga hal, “Barang siapa yang menyarungkan pedangnya, maka dia aman; barang siapa yang masuk ke Masjid al-Haram, maka dia aman; dan barang siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan, maka ia aman”. Karena penghormatan yang sedemikian besarlah, sehingga Muawiyah bin Abu Sufyan sendiri dan juga banyak dari keluarga dan pendukungnya masuk Islam dan kemudian menjadi pejuang dan pembela Islam yang gagah berani.
Sejak masa khalifah Abu Bakr ash-Shiddiq sampai pada masa ‘Umar bin al-Khattab, kakek, paman dan saudara Muawiyah bin Abu Sufyan telah menjadi bagian penting dari perkembangan Islam terutama dalam perlusan daerah Islam-, dengan dipercayakannya jabatan penting seperti panglima perang kepada keluarganya, dan hingga pada masa khalifah Utsman bin Affan, Muawiyah bin Abu Sufyan diangkat sebagai Gubernur Syam.

      B.    Perkembangan Puisi Pada Masa Bani Umayyah
Ada beberapa aspek yang menjadi petunjuk terhadap perkembangan kebudayaan literer secara umum pada periode ini, diantaranya pidato, korespondensi dan puisi. Ketiga aspek itu merupakan bagian dari jenis sastra yang berkembang saat itu, yang meliputi dua aspek utama, yaitu pidato dan syair.



Perkembangan sastra arab pada masa umayyah tidak lepas dari peran beberapa kota tempat tumbuh dan berkembangnya sastra. Diantara kota-kota tersebut Hijaz, Najed dan Irak.
Dalam periode umayyah kegiatan penciptaan dan pembacaan puisi semakin meningkat. Ada dua factor yang menyebabkan perkembangan ini. Pertama, penyebaran islam awal telah menyebabkan kekuasaan islam meliputi penduduk-penduduk non-arab, banyak dari mereka yang telah masuk islam. Kedua, para khalifah Umayyah sendiri memang menggemari puisi, dan mereka member hadia-hadiah besar kepada para penyair yang menciptakan puisi-puisi pujian bagi mereka atau yang menghasilkan puisi yang indah.
Ø Faktor pendorong berkembangnya sastra pada bani Umayyah yaitu:
a. Munculnya partai politik, sehingga setiap golongan atau partai memiliki penyair yang mendukungdan membela partai politiknya.
b. Kembalinya rasa fanatisme kesukuan diantara kaum muslimin pada waktu itu.
c. Munculnya persatuan dari sebagian penyair dan puisi sebagai sarana mencari penghidupan
d. Persaingan antara penyair untuk menjadi penyair yang paling unggul dan berkualitas,sehingga akan mendapat hadiah dari khalifah.
e. Kehidupan yang makmur menyebabkan para penyair merubah jenis puisinya pada puisi tentang cinta (Ghazal).
Ø  Tujuan dan Keistimewaan Puisi pada masa bani Umayyah
Pada awal islam tujuan puisi adalah untuk menyebarkan agama islam, memuji nabi dan para khulafaur al-rasyiddin, mencela musuh- musuh nabi dan hal-hal untuk membela islam. Tetapi setelah berdirinya kerajaan umayyah dengan menggunakan politik kekerasan dan tipu daya merupakan keharusan untuk membeli lisan para penyair. Pada masa ini muncul tujuan baru dari puisi-puisi yaitu:
a. Puisi politik (Syiir al-Siyasi),Seiring dengan munculnya golongan atau partai politik, muncul pula para penyair yang mendukung golongan atau partai poliik tersebut sehingga melahirkan puisi bernuansa politik
b. Puisi polemic (syiir Naqoid) Puisi ini menggabungkan antara kebanggaan dan pujian. Inti dari puisi ini yaitu mengajak umat manusia untuk kembali pada fanatisme kesukaan dan keluar dari ruh isalm,dimana islam melarang membanggakan keturunan,banyaknya musuh dan harta.



c. Puisi cinta (Syiir Al-Ghazal) Puisi ini merupakan pengungkapan seseorang yang sedang jatuh cinta. Puisi cinta ini ada dua jenis, yaitu puisi kebebasan cinta dan puisi murni tanpa hasrat. Puisi kebebasan cinta ini tersebar di daerah perkotaan yang menceritakan tentang sifat-sifat tubuh dan petualangan cinta.
Ø  Puisi zaman umayyah menunjukan empat cirri penting, yaitu:
1)      Pengucapannya bersih, jernih dan tepat, karena dekat dengan zaman nabi. Hampir semua orang arab berbicara dengan gaya yang mendekati gaya pra-islam dan gaya al_Qur’an.
2)      Kalau para Khulafa al-rasyidin mengecam para penyair yang mengawali puisinya dengan pujian terhadap wanita-wanita kesayangan mereka, khalifah-khalifah umayyah tidak ketat dan mengizinkan hal itu.
3)      Kritik, satir dan sinisme boleh dikata tidak dikenal dalam puisi pra-islam, meskipun terdapat permusuhan dan persaingan antar suku. Dibawah khalifah umayyah, persaingan politis tidak hanya menggerakan penyair dari masing-masing pihak untuk berpopraganda tetapi juga membolehkan para penyair itu untuk menyerang pihak lawan.
4)      Mulai melonggarnya moralitas para penyair dan bertambah banyaknya penyair-penyair kristiani, telah menjadikan anggur sebagai salah satu garapan puisi yang popular
Sedang keistimewaan puisi pada masa ini dilihat dari makna, ide, imajinasi, lafadz dan struktur kasidahnya.
Ø  Penyair pada masa Bani Umayyah:
a. Al-Akhtal, Dilahirkan di sebuah tempat bernama Hirah, sebuah tempat di utara siria, beliau terkenal dengan puisi pujiannya pada Bani Umayyah, yaitu memuliakan Bani Umayyah dengan sifat sifat yang menunjukan bahwa bani Umayyah adalah seorang pemimpin dan pengantur Negara.
b. Al-farazdaq, Dilahirkan di yamamah (arab timur) tempat dekat basrah pada masa akhir pemerintahan umar ibn khattab. Puisinya dikenal kaya dengan ungkapan-ungkapan indah ,diksinya unik dan memiliki kedalaman makna serta cenderung mengikuti gaya puisi jahiliyah yang murni.
c. Jarir, Dilahirkan di Yamamah, di tengah-tengah lingkungan para penyair pada massa pemerintahan Utsman ibn Affan. Puisinya ringan dengan diksi yang tersusun indah namun tetap enak didengar.




d. Umar ibn abi robi’ah, dilahirkan di madinah pada malam wafatnya sayyidina umar ibn khattab ra. Umar telah berpuisi sejak kecil, dia sering menggambarkan keadaan perempuan, saling mengunjungi perempuan dan saling bergurau bersama mereka. Para penyair pada masanya menjauhi jenis puisi ini karena ingin mendekatkan diri pada Allah. Dan menjaga eksistensi sastra arab islam, akan tetapi Umar ibn abi rabi’ah tetap berjalan pada jenis puisi ini.
e. Al-Kumait, dia dilahirkan tahun 60 H dan tumbuh berkembang di Kufah di antara kaumnya bani Asad, yaitu salah satu kabilah Arab fashih dari bani Mudhor. Al-Kumait termasuk dalam golongan penyair wilayah/daerah. Puisi-puisinya banyak menggambarkan tentang hajak pada musuh-musuh Ali dan pujian pada ahli bait.
f. Ibnu ruqiyat, dia dilahirkan di makkah pada tahun 12 H (633 M) pada tahun 38 H dia pindah ke Iraq. Puisi-puisi ibnu ruqiat terkenal dengan puisi pujian yang indah, puisi satire yang pedas dan puisi cinta yang manis.
g. Al-Nabighah al-syaibhani, terkenal sebagai penyair yang lihai dalam mendeskripsikan tentang kuda
Ø  Contoh Puisi
و كنت إذا لقيت عبيد تيم # و تيما قلت : أيهم العبيد ؟
لئيم العا لمين يسود تبما # وسيدهم وإن كرهوا مسود
Bila anda bertemu budak belian dan sahayanya, anda akan bertanya ; manakah yang budak belian? Orang yang memimpin para budak adalah yang paling hina di alam semesta, bagaimanapun juga, walaupun mereka membenci menyebutnya, mereka tetaplah budak (yang diperintah)

C.    Perkembangan Prosa Pada Masa Bani Umayyah
Pada zaman ini prosa berkembang sangat pesat, terutama pidato. Pidato di depan public dalam berbagai bentuknya telah berkembang dan mencapai puncaknya selama dinasti umayyah
1)      Macam-macam prosa pada masa umayah
a.       Khutbah
§  Khutbah berkembang pada masa ini karena sebab-sebab sebagai berikut:



a). Banyaknya kelompok keagamaan dan partai-partai politik
b). Banyaknya pertentangan antar kaum
c). Perginya utusan-utusan dari golongan anshor dan kaum-kaum, khalifah dan penguasa.
§  Macam-macam khutbah:
a). Khutbah politik
b). Khutbah keagamaan
c). Khutbah kemasyarakatan
§  Keistimewaan khutbah :
a). Diawali hamdalah dan shalawat nabi
b). Bersandar pada makna-makna al-qur’an
c). Menggunakan pengutipan daroial-qur’an
d). Menggunakan sebagian kata-kata hikmah
e). Ringkasan dengan gaya bahasa langsung
§  Ahli pidato pada masa Umayyah adalah:
1. Ziyad ibn Abihi
2. Hajjaj Ibn Yusuf A-tsaqafi
b.  Rasail
Surat-surat politik pada masa khulafa al-rasyidin sangat singkat dan padat, sehingga tidak kita jumpai catatn resmi kenegaraan yang lebih dari beberapa baris. Menurut ibnu khalkin, sekertaris khalifah Umayyah terakhir,adalah orang yang memperkenalkan gaya tulisan yang bersayap dan panjang, disertai pilihan ungkapan yang konvensional dan santun, tidak seperti gaya penulisan orang Persia. Gaya penulisan ini menjadi model bagi para penulis sesudahnya.
c.       Kitabah
Kitabah berkembang pesat pada masa ini . ketika islam tersebar pada masa ini telah terjadi percampuran antara orang-orang arab dengan orang-orang asing yang menyebabkan lisan al Arab tidak lagi murni seperti masa-masa awal islam. Sehingga pada masa ini dibukukan kitab nahwu yang ditulis oleh Abu al-Aswad al-Duali.
2)      Contoh prosa
Dijelaskan oleh Abdurrahman Al-Katib dalam sebuah surat kepada para penulis dimasanya, ia berkata dalam tulisannya :



فتنافسوا يا معشر الكتاب في صنوف الآداب, وتفقهوا في الدين, وابدءوا بعلم كتاب الله -عز وجل- والفراءض والعربية ؛ ثم أجدوا الخط ؛ فإنه حلية كتابتكم, فيصناعتكم, وتواصوا عليها بالذي هو أليق لأهل الفضل و العدل و النبل من سلفكم وارووا الأشعار , واعرفوا غريبها ومعانيها , وأيام العرب والعجم , وأحاديثها وسيرها, فإن ذلك معين لكم على ما تسموإليه هممكم, وتحابوا في الله – عز وجل-                                                                                            

“Berlombalah kalian wahai para penulis dalam menghasilkan karya sastra, pelajarilah ilmu agama kalian, mulailah dengan ilmu Kitabullah beserta ilmu warisnya dan kaidah-kaidah bahasa arab, karena ia adalah pengasah lisan kalian, kemudian perindahlah tulisan tangan kalian karena ia adalah perhiasan bagi karya kalian, riwayatkanlah syair-syair dan serta pahamilah kata-kata asing dan maknanya, pelajarilah sejarah bangsa arab dan bangsa-bangsa selainnya, kesusastraan serta sejarah mereka, karena sesungguhnya itu akan membantu kalian dalam menggapai impian, saling berkasih sayanglah karena Allah dalam berkarya wahai para penulis, saling menasehatilah kalian dengan hal-hal yang telah dilakukan oleh para pemilik keutamaan, keadilan serta kemuliaan diantara pendahulu kalian



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Memahami tentang sejarah sastra Arab amat sangatlah penting, karena sastra Arab sangat dibutuhkan oleh para pengkaji islam karena bersumber pokok ajaran islam Alquran; sebuah kitab suci yang mengandung makna sastra yang luar biasa.
Pada awal islam tujuan puisi adalah untuk menyebarkan agama islam, memuji nabi dam para khulafa ar-rosyidin, mencela musuh-musuh nabi dan hal-hal untuk membela islam. Tetapi setelah berdiri pemerintahan umayyah, dengan menggunakan politik kekerasan dan tipu daya, merupakan suatu keharusan untuk membeli lisan para penyair.Tema sastra pada masa umayyah adalah Puisi politik (syiir al-siyasi), puisi polemic (Syiir al-naqoid), puisi cinta (syiir al-ghazal)
Para penyair pada masa umayyah:
·         Al Akhthal
·         Al Farazdaq
·         Jarir
·         Umar Ibn Abi Rabi’ah
·         Al Kumait
·         Ibnu Ruqiyat
·         Al nabighah al Syaibhani
Prosa pada pasa bani umayyah yaitu Khutbah, Kitabah dan Rasail.
Penyair pada masa umayyah
·         Zaid Ibnu Abihi
·         Hajjaj Ibn Yusuf Al-Tsaqafi
Oleh karena itulah kita sebaiknya memahami tentang sejarah sastra Arab, agar kita mengetahui tentang asal-usul sastra itu sendiri. Demikian hasil dari makalah kami, atas kurangnya kami mohon maaf.




DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/#q=perkembangan+sastra+arab+pada+masa+bani+umayyah&start=0
http://wesero.blogspot.com/2013/01/sejarah-pendidikan-islam-pada-masa-bani.html

http://www.taufiqslow.com/2012/01/perkembangan-prosa-pada-masa-bani.html
Diposting 13th June 2014 oleh Eko IbnuSoleh

Tarikh Adab pada Masa Islam

Sastra Arab Pada Sadr Al-Islam

Ditunjukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Tarikh Adabi Dikumpulkan pada 3 Maret 2014



Kelompok II
Isma Mahmudah
Riska Indriani

FALKUTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN BAHASA & SASTRA ARAB

UNIVERSITAS ISLAM ATTAHIRIYAH
2014 M / 1435 H


PENDAHULUAN


Perkembangan sastra Arab dari masa ke masa tidak bisa lepas dari  sejarah kehidupan bangsa Arab. Yang mana dulu sastra timbul karena kerinduan orang Arab akan kedamaian dalam hiruk-piruk kisruhnya peperangan. Islam telah menggoreskan sejarah perubahan yang menyeluruh pada sistem kehidupan manusia, baik dari segi spiritual, sosial, politik maupun sastra dan budaya, perubahan tersebut tidak hanya terbatas bagi bangsa Arab saja, namun mencakup seluruh bangsa yang tersentuh oleh dakwah islam, sehingga bangsa tersebut tersinari oleh cahaya dan keutamaan iman.
Banyak terjadi perbedaan pendapat tentang periodisasi sastra Arab. Mayoritas tokoh sastrawan menggabung masa sadr al-Islam dan Umayyah menjadi satu. Namun, karena kedatangan Islam justru mengkritik sasta Jahili yang sebelumnya sudah mapan, maka masa Sadr Islam ini lebih baik jika dipisah. Karena nanti kedatangan islam akan menggeser posisi puisi dan lebih mengunggulkan prosa sebagai sarana dakwah nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam. Dan disini pemakalah akan menjelaskan bagaimana perkembangan sastra pada masa permulaan islam.


PEMBAHASAN

A. Definisi sastra


  Secara etimologi, sastra dalam bahasa Inggris adalah literature (tulisan, tata bahasa).
  Dalam bahasa Indonesia, sastra berasal dari kata sanskerta. Sas berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk, dan tra berarti sarana, alat. Artinya sastra adalah sarana untuk mengajar.
  Dalam bahasa Arab, sastra diartikan adab yang memiliki banyak definisi :
 Pada masa jahili, kata adab dikalangan sastrawan tidak digunakan untuk penyebutan istilah “sastra” tapi “undangan jamuan makan”.
 Pada masa Islam, kata adab dalam salah satu hadist nabi sebagai berikut:
 “أَدَبَنِيْ رَبِّيْ فَأَحْسَنَ تَأْدِيْبِي” mempunyai arti budi pekerti yang luhur.
 Makna kata Adab juga bisa dibagi dua :
1) Makna Adab secara umum : Berperilaku dengan akhlak karimah. Seperti jujur, dan amanat.
2) Makna secara khusus : Ucapan yang indah, yang menyentuh (perasaan), dan memberi pengaruh pada jiwa.
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa untuk mata kuliah tarikh adab, sastra adalah sebuah bentuk karya seni yang terdiri dari ucapan-ucapan yang indah, penuh imaginatif/khayalan yang mampu menyentuh perasaan seseorang dan mampu memberi pengaruh pada jiwa seseorang.

Apa saja yang ada dalam adab?
Secara garis besar, karya adab dibedakan atas dua genre ( النوع ), yaitu puisi (الشعر) dan prosa ( النثر ). Secara kategoris, puisi bisa dibedakan atas puisi perasaan (الشعر الغنائي أوالوجداني ), puisi cerita (الشعر القصصي أو الملحمي), puisi perumpamaan (الشعر التمثيلي ), dan puisi pengajaran ( الشعر التعليمي ). Prosa bisa dibedakan atas prosa tertulis dan prosa tak tertulis.
Prosa tertulis meliputi prosa naratif (القصة) dan prosa non naratif (المقال). Prosa naratif meliputi biografi (الرواية), kisah (القصة) , cerita pendek (الأقصوصة = القصة القصيرة), dan novel. Adapun prosa non naratif bisa dibedakan atas prosa subyektif (argumentasi/persuasi) (المقال الذاتي) dan prosa obyektif (deskripsi/eksposisi) (المقال الموضوعي). Prosa tak tertulis meliputi pidato (الخطابة), ceramah (baik ceramah audiovisual (المحاضرة) maupun ceramah auditorial (الحديث الاذاعي), dan drama (المسرحية). Drama sendiri dibedakan atas drama komedi (الملهاة) dan drama nonkomedi (المأساة). Diantara berbagai genre adab diatas, novel dan drama merupakan genre yang tidak asli Arab, akan tetapi datang dari Eropa.

B. Perkembangan adab dari masa ke masa

Pada zaman jahiliyah, genre adab yang paling dominan ialah puisi. Saat itu puisi yang paling populer ialah المعلقات (Puisi-puisi Yang Tergantung). Disebut demikian karena puisi-puisi tersebut digantungkan di dinding Ka’bah. Dinding Ka’bah kala itu kurang lebih juga berfungsi sebagai “majalah dinding”. Penyair yang paling terkenal pada masa jahiliyyah ialah Imru’ul Qais. Disamping itu tercatat pula nama-nama seperti Al-A’syaa, Al-Khansa, dan Nabighah Adz-Dzibyani.
Berdasarkan temanya, puisi zaman jahiliyah dibedakan atas الفخر (membangga-banggakan diri atau suku), الحماسة (kepahlawanan), المدح (puji-pujian), الرثاء (rasa putus asa, penyesalan, dan kesedihan),الهجاء(kebencian dan olok-olok), الوصف (tentang keadaan alam), الغزل (tentang wanita), الاعتذار (permintaan maaf).
Setelah Islam datang, tidak berarti bahwa puisi-puisi menjadi dilarang. Islam datang untuk memelihara yang sudah baik, memperbaiki yang kurang baik, menghilangkan yang buruk-buruk saja, dan melengkapi yang masih lowong. Tentang puisi, Nabi bersabda,”إن من الشعر حكمة (Sesungguhnya diantara puisi itu terdapat hikmah)”. Ketika Hasan ibn Tsabit (شاعر الإسلام ) mengajak untuk mencemooh musuh - musuh Islam, Nabi berkata, ”هجاهم و جبريل معك (Cemoohlah mereka, Jibril bersamamu)”. Nabi pernah memuji puisi Umayyah ibn Abu Shalti, seorang penyair jahiliyah yang menjauhi khamr dan berhala. Nabi juga pernah memuji puisi Al-Khansa, seorang wanita penyair zaman jahiliyyah. Bahkan, Nabi pernah menghadiahkan burdah (gamis)-nya kepadaKa’ab ibn Zuhair saat Ka’ab membacakan qasidahnya yang berjudul بنات سعاد . Karena itu, muncullah apa yang disebut dengan Qasidah Burdah. Di masa permulaan Islam ini, berkembang pula genre pidato dan surat korespondensi. Surat-surat pada mulanya dibuat oleh Nabi untuk menyeru raja-raja di sekitar Arab agar masuk Islam.
Pada masa Bani Umayyah, muncul tema-tema politik dan polemiknya sebagai dampak dari ramainya pergelutan politik dan aliran keagamaan. Namun, pada masa ini Islam juga mencapai prestasi pembebasan (القتوح) yang luar biasa, sehingga banyak memunculkan شعر الفتوح و الدعوة الإسلامية (Puisi Pembebasan dan Dakwah Islam). Para penyair yang terkenal pada masa ini antara lain Dzur Rimah, Farazdaq, Jarir, Akhtal, dan Qais ibn Al-Mulawwih (terkenal dengan sebutan Majnun Laila).
Pada zaman Bani Abbasiyah, surat menyurat menjadi semakin penting dalam rangka penyelenggaraan sistem pemerintahan yang semakin kompleks. Dalam genre prosa, muncul prosa pembaruan (النثر التجديدي) yang ditokohi oleh Abdullah ibn Muqaffa dan juga prosa lirik yang ditokohi oleh antara lain Al-Jahizh. Salah satu prosa terkenal dari masa ini ialah Kisah Seribu Satu Malam (ألف ليلة و ليلة). Dalam dunia puisi juga muncul puisi pembaruan yang ditokohi oleh antara lain Abu Nuwas dan Abul Atahiyah.
Masa Bani Abbasiyah sering disebut-sebut sebagai Masa Keemasan Sastra Arab. Karena Islam juga eksis di Andalusia (Spanyol), maka tidak ayal lagi kesusastraan Arab juga berkembang disana. Pada zaman Harun Al-Rasyid, berdiri Biro Penerjemahan Darul Hikmah. Namun hal lain yang perlu dicatat ialah bahwa pada masa ini banyak terjadi kekeliruan berbahasa di tengah masyarakat akibat pergumulan yang kuat bangsa Arab dengan bangsa ajam (non Arab).
Setelah melewati Masa Keemasan, kesusastraan Arab kemudian memasuki masa kemunduran, yang sering juga disebut sebagai zaman pertengahan, zaman Mamluk, atau zaman Turki. Secara umum kemunduran ini disebabkan oleh mulai timbulnya instabilitas politik. Bahasa Arab saat itu bahkan bisa dikatakan telah hancur dihadapan bahasa resmi, Turki. Meski namanya zaman kemunduran, namun tidak sedikit para sastrawan ternama muncul pada masa ini.
Menjelang zaman modern, sastra Arab mulai dihadapkan dengan sastra Barat. Dalam hal ini, terdapat dua aliran utama. Pertama, aliran konservatif (المحافظون), yakni mereka yang masih memegang kaidah puisi Arab secara kuat. Mereka itu antara lain Mahmud Al-Barudi dan Ahmad Syauqi. Yang terakhir disebut ini sering dikenal dengan sebutan أمير الشعراء (Pangeran Para Penyair) dan Poet of Court (Penyair Istana). Disamping itu terdapat pula Hafizh Ibrahim yang dikenal dengan sebutan Poet of People (Penyair Rakyat). Aliran yang kedua ialah aliran modernis (المجددون), yakni mereka yang ingin lepas dari kaidah dan gaya tradisional serta sangat terpengaruh oleh sastra Barat.
Memasuki zaman modern, perseteruan antara sastra Arab dan sastra Barat semakin menjadi-jadi. Dalam dunia puisi, terdapat dua aliran utama, yakni konservatif dan modernis. Di kubu konservatif terdapatMushthafa Shadiq Al- Rafi’i, Mahmud Abbas Al-Aqqad dan kawan-kawan. Sementara di kubu modernis terdapatAhmad Amin, Muhammad Husain Haikal, Taha Husain, dan kawan-kawan. Dalam dunia puisi juga terdapat aliran konservatif dan modernis. Aliran modernis memperkenalkan puisi bebas (puisi tanpa sajak). Beberapa sastrawan aliran Romantik pada tahun
1930-an telah mendirikan kelompok penyair bernama Kelompok Apollo. Satu perkembangan unik puisi di masa ini ialah munculnya شعر المقاومة (Puisi Perlawanan) yaitu puisi yang menggelorakan perlawanan Islam dan Arab melawan Zionis Israel.
Kesusastraan Arab tidak hanya telah diramaikan oleh umat Islam. Beberapa sastrawan nonmuslim, meskipun tidak banyak, telah diakui (minimal oleh dunia Barat) sebagai bagian dari komunitas sastra Arab. Diantara mereka terdapat Khalil Jibran (Kahlil Gibran), dengan karya terkenalnya الأجنحة المتكسرة (Sayap-sayap Patah) danالأرواح المتمردة (Jiwa-jiwa Pemberontak). [Selesai]

C. Batas permulaan Islam
Batasan sastra Arab pada masa sadr Islam dimulai dari masa kenabian sampai berakhirnya  khulafaurrasyidin (1-38 H, 622-660 M). Sastra Pada periode ini dengan jelas menggambarkan kepada kita tentang kehidupan masyarakat Islam yang bergitu gemilang jauh dari kekacauan, sebuah lembaran sejarah yang paling indah, kita baca baris-barisnya yang akan menghembuskan aroma keikhlasan, memperlihatkan cahaya tauhid dan menampakkan sebuah semangat yang mampu merontokkan gunung, dan menundukkan berbagai macam kesulitan.
Lembaran sejarah itu telah ditulis dengan darah para syuhada yang kelak pada hari kiamat akan menebarkan bau wangi bak minyak misik, baris-baris mutiara itu ditulis oleh tangan-tangan yang suci dan hati yang sehat nan tulus. sebuah masa dimana kehidupan begitu tentram dikarenakan keimanan yang ada pada hati-hati mereka. Pada periode ini sastra pun berkembang sesuai dengan ruh keislaman.

D. Kondisi bangsa Arab pada masa permulaan Islam
 Agama : multiagama (Jahili, Majusi, Nasrani, Yahudi, dll), kemudian sebagian besar masuk Islam (muhammadinisme).
  Politik : bergesernya dari bentuk sukuisme, menjadi negara (Madinah dan khalifah),sehingga banyak terjadi konflik&kepentingan, terutama setelah Nabi Wafat. Suku Qurasiy sebagai suku tertinggi. Secara ekternal diapit oleh kekuasaan Romawi dan Persi.
  Sosial : ‘Arab (kota, kaya) dan A’rab (desa, miskin), negara sebagai panglima Hukum.
  Ekonomi : perdagangan mata pencaharian utama, negara mengelola keuangan, transaksi dengan uang (nonbarter), sehingga masyarakat cenderung mulai “sejahtera”, ada monopoli suku tetentu terhadap kekayaan alam, oase, sumur, rumpu, sumber mata air.
  Geografis : di samping daerah Utama: Yaman, Najed, Hejaz, wilayah Mesir, Syiria dan Irak menjadi bagian Arab-Islam
  Ilmu dan Pengetahuan : disiplin “pengetahuan” bermunculan, yang diinspirasi oleh Ajaran Agama, terutama al-Qur’an dan Hadis seperti Qira’at, nahwu, musyawarah (demokrasi islam), politik, ekonomi, administrasi negara, dll.

E. Faktor pendorong sastra pada permulaan Islam
Pada masa permulaan Islam, posisi puisi tergeserkan oleh prosa, Karena prosa digunakan nabi Muhammad sebagai alat untuk berdakwah. Adapun faktor-faktor pendorong sastra adalah sebagai berikut :
 Adanya sastra Jahili yang sudah mapan, sehingga tinggal mengembangkan saja.
 Datangnya agama Islam, yang membawa Al-Qur’an dan hadis baik dari lafal maupun makna/ isi keduanya.
 Nabi Muhammad sebagai agen yang “membelokkan” puisi Jahili dengan puisi Islam sebagai media untuk politik dakwah.
 Perluasan wilayah islam.
 Adanya embrio Rasionalisme.
 “Luntur”nya fanatisme kesukuan, akibat dari dominasi negara Madinah.
 Keadaan ekonomi-politik yang “stabil”.
 Sudah ada “kementerian” yang mengatur kehidupan masyarakat.
 Adanya kontak bahasa dengan budaya lain, terutama bahasa dan sastra.

F. Pengaruh Islam terhadap sastra Arab
Kedatangan islam di tanah arab telah membawa pengaruh besar dan kemajuan di berbagai aspek agama, ekonomi, politik, seni dan budaya, juga aspek sosial bangsa itu sendiri. dan islam muncul pada abad ke tujuh masehi yang dibawa oleh nabi Muhammad. Adapun pengaruh islam pada sastra Arab dari jahilliyah menuju permulaan islam adalah sebagai berikut :
1.      Bertambah halus bahasannya
Jika diamati keberadaan bahasa arab pada masa jahilliyah, maka jauh berbeda setelah datangnya agama islam di tengah-tengah bangsa Arab. bila bahasa arab pada masa jahilliyah sangat kasar didengar dikarenakan watak dan tabiat mereka secara genetis pada masa itu juga sangatlah kasar. Tapi setelah islam datang, mereka banyak mengambil etika dan tata cara penyusunan kalimat dari al-qur’an dan semakin gemar untuk membacanya.
Dari al-qur’an seakan mereka mendapat satu kekuatan dan kewibawaan, hingga terus-menerus dibaca dan dihafal. Dari kemukjizatan alqur’an itulah mereka tersadar. Hingga tidak sedikit di antara mereka, baik yang  awam maupun  dari para penyair yang memeluk agama Islam. Dari alqur’an juga para penyair banyak belajar akan seni keindahan dan kehalusan pemakaian bahasa sastranya.
2.   Bertambah luasnya pemakaian bahasa Arab
Dengan adanya perluasan daerah islam yang merata ke berbagai penjuru dan banyaknya perpindahan bangsa-bangsa arab ke daerah-daerah yang baru, telah menyebabkan adanya percampuran antara bangsa arab dengan bangsa lain.
Secara otomatis akan membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan pemakaian bahasa Arab, khsusnya di kalangan bangsa yang telah masuk Islam. Sehingga tidak mengherankan lagi jika bahasa arab di masa itu menjadi bahasa persatuan bagi umat islam dimana saja.
Setelah datangnya islam, maka pemakaian bahasa arab pun semakin meluas. Sebab dalam islam ditetapkan syari’at-syari’at seperti shalat, puasa, haji. Dengan sendirinya pemakaian bahasa arab tersebut terus berkembang sampai ke penjuru dunia, sampai pada kalangan pemerintah muslimin dalam usaha memperluas daerah kekuasaannya.
3.   Bertambah tinggi nilai sastranya
Bangsa arab pada masa jahilliyah dulu sangat mendambakan ketinggian nilai sastra, sebab mereka mempunyai gairah yang besar sekali terhadap yang dihasilkan oleh sang penyair. Sehingga mereka sering sekali mengadakan lomba syi’ir dan yang menang karyanya akan digantung di dinding ka’bah. Dan sekaligus menentukan siapa yang paling tinggi dan indah sastranya.
Untuk dapat mengalahkan keahlian mereka dan menghindarkan mereka dari kesombongan , maka Allah menurunkan mu’jizat yaitu al-qur’an sebagai suatu standart bahasa. Adapun maksud kemukjizatan al-qur’an adalah bukan untuk melemahkan manusia, melainkan untuk menjelaskan kepada manusia akan kebenaran al-qur’an dan rasul yang membawa al-qur’an.

G. Bentuk-bentuk sastra pada masa permulaan Islam
Seperti yang telah pemakalah jelaskan diatas, bahwa prosa pada masa permulaan islam ini mengalami perkembanagn yang pesat, sehingga menggeser posisi puisi. Adapun bentuk-bentuk prosa adalah sebagai berikut :

1.   Khutbah (pidato)

Pada periode ini kedudukan syair mulai tergantikan oleh khutbah dikarenakan beberapa hal, antara lain :
  Semangat untuk menyebarkan cahaya islam dengan dakwah dan jihad.
  Pengaruh Al-Qur’an dan Hadits terhadap kefasihan sastra arab.
  Berkembangnya diskusi antar masyarakat dalam berbagai pembahasan baik sosial-politik pendidikan dan sebagainya.
   Penjelasan kebijakan politik dan hukum para khalifah.
Contoh Khutbah Pada periode ini:
Khutbah Abu Bakar Ash-Siddiq Ketika Diangkat Sebagai Khalifah :
Sesaat setelah Meninggalnya Rasulullah SAW, kaum muslimin memilih Abu Bakar RA. sebagai pemimpin mereka karena berbagai keutamaan yang ada padanya, ia adalah lelaki pertama yang beriman kepada Rasulullah, teman beliau didalam gua tsaur dan teman setia beliau ketika berhijrah ke Mekkah, Rasulullah juga pernah memerintahkannya untuk menjadi imam menggantikan beliau ketika beliau sakit.
Ketika diangkat sebagai Khalifah beliau berkhutbah kepada sekalian kaum muslimin dengan terlebih dahulu memuji Allah dan berkata :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنِّيْ قَدْ وَلَّيْتُ عَلَيْكُمْ وَلَسْتُ بِخَيْرِكُمْ، فَإِنْ رَأَيْتُمُنِيْ عَلَى حَقٍّ فَأَعْيُنُوْنِيْ , وَإِنْ رَأَيْتُمُوْنِيْ عَلَى َباطِلٍ فَسَدِّدُوْنِيْ , أَطِيْعُوْنِيْ مَا أَطَعْتُ اللهَ فِيْكُمْ , فَإِذَا عَصَيْتُهُ فَلَا طَاعَةَ لِيْ عَلَيْكُمْ , أَلَا إِنْ أَقْوَاكُمْ عِنْدِيْ الضَّعِيْفُ , حَتَّى آخِذَ الْحَقَّ لَهُ , وَ أَضْعَفَكُمْ عِنْدِيْ الْقَوِيُّ حَتىَّ آخِذَ الْحَقَّ مِنْهُ أَقْوَلُ قَوْلِيْ هَذَا، وَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ.

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku sekarang telah memimpin kalian, namun aku bukanlah yang terbaik diantara kalian, jika kalian melihatku berjalan diatas kebenaran maka bantulah aku, sedangkan jika kalian melihatku diatas kebatilan maka luruskanlah langkahku, taatilah aku selama aku mentaati Allah, dan apabila aku melakukan sebuah kemaksiatan maka kalian tidak boleh taat terhadapku akan hal itu, ketahuilah, Bahwasanya orang yang paling kuat diantara kalian dimataku adalah orang yang lemah hingga ia memperoleh haknya, sebaliknya orang yang terlemah dimataku adalah orang yang kalian anggap paling kuat hingga ia mengembalikan hak-hak orang lain. Demikianlah apa yang aku sampaikan kepada kalian seraya memohon ampun atas diriku dan kalian semua kepada Allah SWT.

2.   Kitabah atau Surat
Pada periode ini Kegiatan surat menyurat mulai berkembang dalam rangka dakwah islamiyah, pengaturan hukum dan kebijakan politik pemerintahan islam serta penulisan piagam perdamaian antarnegeri.
Contoh Surat Rasulullah kepada Khalid bin Walid :
Semenjak Allah memerintahkan Beliau untuk berdakwah kejalan Allah, Beliau begitu bersungguh-sungguh dalam upaya menyebarkan cahaya Islam dan mengajak manusia kembali kepada tauhid. Beliau tak pernah lelah dalam mendakwahi manusia kejalan Allah dengan penuh kebijaksanaan, nasihat yang baik dan akhlak yang terpuji.
Diantara kabilah Arab yang didakwahi oleh Beliau adalah kabilah Bani Al-Harits bin Ka’b, Beliau pun mengutus Khalid bin Walid untuk mengajak mereka kepada Islam. Sampai akhirnya Khalid bin Walid mengirimkan surat kepada Rasulullah bahwa kabilah tersebut menerima dakwah Islam. Rasulullah membalas surat tersebut memerintahkan Khalid bin Walid untuk kembali bersama utusan dari mereka untuk pembelajaran tentang keislaman Dalam suratnya Beliau berkata :

بِـسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ : مِنْ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ رَسُوْلُ اللهِ إِلَى خَالِدِ بْنِ الْوَلِيْدِ , سَلَامٌ عَلَيْكَ , فَإِ نِّيْ أَحْمَدُ إِلَيْكَ اللهَ الَّذِيْ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ.
أَمَّا بَعْدُ : فَإِنَّ كِتَابَكَ جَاءَنِيْ مَعَ رَسُوْ لِكَ تُخْبَرُ أَنَّ بَنِيَ الْحَارِثِ بْنِ كَعَبٍ قَدْ أَسْلَمُوْا قَبْلَ أَنْ تُقَاتَلَهُمْ , وَأَجَابُوْا إِلَى مَا دَعَوْتُهُمْ إِلَيْهِ مِنَ الْإِسْلَامِ , وَشَهِدُوْا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ , وَأَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُاللهِ وَرَسُوْلِهِ , فَبَشِّرهُمْ وَأَنْذِرْهُمْ , وَأَقْبَلَ وَالْيُقْبَلُ مَعَكَ وَفَدَهُمْ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهْ     

 “Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad sang Nabi utusan Allah, semoga keselamatan selalu bersamamu, Aku panjatkan puji kepada Allah untukmu. Amma ba’du : Telah sampai kepadaku surat yang engkau kirimkan bersama utusanmu, menjelaskan bahwa kabilah Bani Al-Harits bin Ka’b telah masuk islam dengan damai tanpai terjadi pertempuran, mereka telah mengikuti apa-apa yang engkau dakwahkan dari Agama ini, mereka bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, maka berilah kabar gembira atas keislaman mereka dan berilah mereka peringatan, dan kembalilah engkau wahai Khalid bersama utusan dari kabilah tersebut. Semoga keselamatan, rahmat serta barakah senantiasa Allah limpahkan kepadamu.

H. Tokoh-tokoh sastra pada masa permulaan Islam
1.   Hassan Ibn Tsabit
Ayah nya bernama Tsabit Ibn Mundzir Ibn Haram Al-Khuzraji dan ibunya bernama Furai’ah Al-Khuzrajiyah. Dia tertarik pada Islam dan akhirnya masuk di agama Allah ketika nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
Dia hidup selama 120 tahun, 60 dalam keadaan jahilliyah dan 60 tahun dlam keadaan islam, namun hal itu masih menjadi perselisihan diantara para ulama’. Ada yang mengatakan bahwa dia lahir sebelum nabi Muhammad lahir dengan selisih 60 tahun.
2.   Ka’ab Ibnu Malik Al-Anshari
Nama lengkapnya adalah Amru Ibnu At-Taqin Ibnu Ka’ab Ibnu Suwad Ibn Ghanam Ibnu Ka’ab Ibnu Salamah Al-Anshari. Dia dijuluki Abu Abdullah, Abu Abdur Rahman, Abu Muhammad Dan Abu Basyir.
Contoh puisinya yang bercerita tentang suasana perang,
Ini puisi Ka’ab ketika ia menyaksikan kejadian di Bi’ru Ma’unah :

تَرَكْتُمْ جَارَكُمْ لِبَنِيْ سَالِمْ #  مُخَافَةً حَرَبَهُوْا عَجْزًا وَهْوَنَا
فَلَوْ حَبْلًا تَنَاوَلَ مِنْ عَقِيْلٍ # لَمُدُّ بِحَبْلِهَا حَبْلًا مَتِيْنًا
أَوِ الْقِرْطَاءِ مَا إنْ أَسْلَمُوْا # وَقَدِمَا مَا وَفُوْا إذَ لَا تَفُوْنَ

“Karena meninggalkan tetanggamu bani salim, karena yakut akan perang yang melemahkan dan menghinakan. Walau tali melilit para pemimpin untuk mengulurkan tangan yang kuat. Atau qirtha’  bila tidak masuk islam dan mengajukan suatu kelengkapan apabila tidak datang”.

3.   Abdullah bin Rawalah
Nama lengkapnya adalah Abdullah ibn Rawalah Ibnu Tsa’labah Ibnu Amrul Qais Al-Qibqsi Al-Akbar Ibnu Malik Al-Aghra Ibnu Tsa’labah Ibnu Ka’ab Ibnu Khazraj Ibnu Al-Harits Ibnu Khazraj Al-Anshari Al-Khazraji.

لَا كِنِّيْ اَسْأَلُ الرَّحْمَنَ مَغْفِرَةٌ # وَضَرْبَةٌ ذَاتَ فَزَعٍ تَقَذَّفَ الزَّبَدَا
بِحَرْبَةِ تَنْفُذُ الْأحْشَاءَ وَالْكَبَدَا # أَوْ طَعْنَةٍ بِيَدِيْ حِرَانٍ مُجَهَّزَةً
يَا أَرْشَادَ اللهَ مَنْ فَازَ وَقَدْ رَشَدًا # حَتَّى يَقُوْلُوْا إذَا مُرُّوْا عَلَى جَدَثٍ

“Akan tetapi aku memohon ampunan kepada dzat yang maha pengasih, untuk melenyapkan rasa ketakutan yang berlebih bagaikan buih. Atau tikaman dengan tanganku yang ingin menembus isi perut dan hati. Hingga jika ada yang melewati makamku. Mereka akan berkata : wahai orang yang mencari petunjuk, barang siapa yang menang, maka ia benar-benar telah mendapatkan petunjuk”.

4.      Al-Buthayi’ah
Nama lengkapnya adalah jamal ibnu malikah, salah seorang penyair al-mukhadramin, yaitu mereka yang mengenal masa jahiliyan dan islam. Dia bertubuh pendek, sehingga dijuluki Butha’iyah (seorang laki-laki yang pendek).

KESIMPULAN
Sastra adalah sebuah bentuk karya seni yang terdiri dari ucapan-ucapan yang indah, penuh imaginatif/khayalan yang mampu menyentuh perasaan seseorang dan mampu memberi pengaruh pada jiwa seseorang.
Batasan sastra Arab pada masa sadr Islam dimulai dari masa kenabian sampai berakhirnya  khulafaurrasyidin (1-38H, 622-660M).
Pada periode ini, posisi prosa lebih unggul dari pada puisi, karena prosa dijadikan nabi Muhammad sebagai sarana untuk berdakwah.



DAFTAR PUSTAKA
Dha’if,  Syauqi, Tarikh al-Adab al-Arabi fi Asri al-Islami,(Darul Ma’arif)
Ali Muhinna, Abda’, Diwan Hassan Ibn Tsabit Al-Anshari,(Lebanon:Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 1994)
Wargadinata, Wildana dan Fitriani, Laily Sastra Arab Dan Lintas Budaya, (Malang:UIN Malang press, 2008),
http://himasaunpad.blogspot.com/2010/07/sejarah-perkembangan-sastra-arab-masa.html
http://www.acehforum.or.id/showthread.php?t=7794&pagenumber=
http://www.scribd.com/doc/31552799/Pengertian-Sastra-Menurut-Para-Ahli
Power point 5 Khabibi Muhammad Luthfi dalam mata kuliah tarikh adab

Khairawati, dalam PDF Pengaruh Islam Terhadap Kesustraan Arab.
Diposting 13th June 2014 oleh Eko IbnuSoleh
Label: Tarikh Adaby