Pages

Monday 18 April 2016

Fungsi Konsumsi dan Tabungan

Fungsi Konsumsi dan Tabungan dan Kurva Permintaan Investasi, Manfaat, Ekonomi - Anda mungkin sering bepergian ke supermarket atau ke pasar. Misalnya, Anda ingin membeli sayuran dan buah-buahan, Anda akan membeli sayuran dan buah-buahan yang segar, bukan? Pemilihan terhadap sayuran dan buah-buahan tersebut dapat dikatakan kegiatan konsumsi karena setelah membeli barang tersebut Anda akan segera mengkonsumsinya. Kegiatan konsumsi merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh setiap individu, masyarakat, dan negara guna menghabiskan nilai suatu barang. Pada kegiatan konsumsi baik individu maupun masyarakat memerlukan barang dan jasa dari rumah tangga produsen. Pada bab ini akan dibahas lebih lanjut materi fungsi konsumsi hubungannya dengan fungsi tabungan dan pengaruhnya terhadap kurva permintaan investasi.

A. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan


Dalam suatu perekonomian modern, tingkat pengeluaran agregat terdiri atas empat komponen utama, yaitu pengeluaran rumah tangga atau konsumsi rumah tangga, investasi yang dilakukan pihak swasta, pengeluaran pemerintah, dan ekspor bersih. Anda tentu masih ingat dengan beberapa pendekatan dalam menghitung atau menentukan pendapatan nasional. Salah satu pendekatan tersebut adalah pendekatan pengeluaran (expenditures approach). Berdasarkan pendekatan pengeluaran, nilai pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan permintaan akhir dari para pelaku ekonomi (konsumen, produsen, pemerintah, dan masyarakat luar negeri) dalam sebuah perekonomian terbuka. Dapat dirumuskan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Komponen Pengeluaran Agregat

No
Unit Ekonomi
Komponen Pengeluaran
1
Konsumen
Konsumsi (C)
2
Produsen
Investasi (I)
3
Pemerintah
Konsumsi + Investasi (G)
4
Masyarakat luar negeri
Ekspor - Impor (X-M)

Atau dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut.

Y = C + I + G + (X–M)

Dalam bab sebelumnya dibahas tentang konsumsi dalam lingkup ekonomi mikro, yaitu berkenaan dengan perilaku konsumen (consumer’s behaviour) secara individual dalam kegiatan ekonomi. Dalam bab ini akan dibahas konsumsi dari sudut pandang ekonomi makro, yaitu konsumsi sebagai salah satu komponen dari pengeluaran masyarakat secara menyeluruh (agregat).

Seperti dijelaskan sebelumnya, konsumsi terdiri atas konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga. Namun, pembahasan konsumsi yang akan dilakukan hanya terbatas pada konsumsi rumah tangga karena konsumsi rumah tangga umumnya paling mendominasi komponen pengeluaran agregat. Untuk menjelaskan dan menyederhanakan pembahasan konsumsi secara makro maka dibuat model-model atau teori-teori mengenai konsumsi.

1.1. Fungsi Konsumsi


Konsumsi merupakan salah satu komponen pendapatan nasional, lebih jelasnya komponen dari pendapatan disposabel. Pendapatan disposabel adalah pendapatan yang siap dibelanjakan oleh konsumen. Fungsi konsumsi adalah hubungan antara konsumsi dan pendapatan disposabel serta menganggap konstan faktor-faktor penentu konsumsi yang bukan berasal dari pendapatan.

Hubungan antara konsumsi dan pendapatan disposabel serta menganggap konstan faktor-faktor penentu konsumsi yang bukan berasal dari pendapatan dinamakan fungsi konsumsi. Fungsi konsumsi dirumuskan dalam persamaan linear.

C = a + bYd atau C = Co + bYd

Keterangan :

a = Besarnya konsumsi saat pendapatan sama dengan nol (Y = 0);
b = Tambahan konsumsi karena bertambahnya pendapatan. b bernilai antara 0 dan 1 (0 < b < 1);
Yd = Pendapatan disposabel;
Co = Konsumsi otonom
C = Pengeluaran atau tingkat konsumsi masyarakat.

Kecenderungan mengonsumsi marjinal (Marginal Propensity to Consume) adalah konsep yang menggambarkan hubungan antara pertambahan pendapatan dan pertambahan konsumsi. Dengan kata lain, MPC menunjukkan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah jika pendapatan disposabel bertambah satu unit.


Keterangan :

ΔC adalah pertambahan konsumsi dan Yd adalah pertambahan pendapatan disposabel.

Adapun kecenderungan mengonsumsi rata-rata (Average Propensity to Consume) adalah perbandingan atau rasio antara konsumsi total dan pendapatan dispoabel total.


Keterangan :

C adalah total konsumsi dan Yd adalah pendapatan disposabel.


Tabungan dapat diartikan sebagai bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi atau setiap kemampuan dan kesediaan untuk menahan sebagian dari hasrat konsumsi. Hubungan antara pendapatan disposabel dan tabungan disebut dengan fungsi tabungan. Fungsi tabungan diperoleh dari fungsi konsumsi. Persamaan linear yang menggambarkan hubungan antara Yd dan S adalah sebagai berikut.

Yd = C + S
S = Yd – C = – C + Yd
S = –a + (1–b) Yd atau S = –Co + (1–b)Yd

Adapun a adalah tabungan pada saat Yd = 0 dan 1–b adalah kecenderungan menabung marjinal (Marginal Propensity to Save atau MPS).

Kecenderungan menabung marjinal (Marginal Propensity to Save) adalah konsep yang menggambarkan hubungan antara pertambahan pendapatan dan pertambahan tabungan. Dengan kata lain, MPS menunjukkan gambaran tentang berapa jumlah tabungan akan bertambah jika pendapatan disps bel bertambah satu unit.


ΔS adalah pertambahan tabungan dan Yd adalah pertambahan pendapatan disposabel yang mengakibatkan pertambahan konsumsi tersebut.

Adapun kecenderungan menabung rata-rata (Average Propensity to Save) adalah perbandingan atau rasio antara tabungan total dan pendapatan disposabel total.


S adalah tabungan dan Yd adalah pendapatan disposabel. Contoh penerapan fungsi konsumsi dan fungsi tabungan tampak pada tingkat pendapatan disposabel dan konsumsi sebuah rumah tangga sebagai berikut.

Tabel 2. Tingkat Pendapatan Disposabel

Pendapatan Disposabel
Konsumsi
∆ Pendapatan disposabel
∆ Konsumsi
0
300
-
-
1.000
1.000
1.000
700
2.000
1.700
1.000
700

Dari Tabel 2. dapat dilihat pada tingkat pendapatan disposabel sama dengan nol, tingkat konsumsi adalah 300. Hal ini berarti konsumsi dasar sama dengan 300. Pada saat pendapatan disposabel meningkat menjadi 2.000 konsumsi meningkat menjadi 1.700. Tentukan persamaan konsumsi dan grafiknya. 

Diketahui:

Δ Yd = Rp 1.000,00
Δ C = Rp 700,00

Berarti MPC = 0,7, artinya 70 persen dari tambahan pendapatan akan digunakan untuk konsumsi.

Seorang konsumen yang rasional tidak akan membelanjakan seluruh pendapatan disposabel untuk konsumsi. Tambahan konsumsi di atas tidak mungkin melebihi tambahan pendapatan disposabel. Tingkat pendapatan 1.000 merupakan tingkat pendapatan minimal agar rumah tangga mampu membiayai seluruh konsumsinya sehingga dapat ditulis sebagai berikut.

C = Y = 1.000
C = a + bYd
1.000 = a + 0,7(1.000)
700 + a = 1.000
a = 300

Berarti pada tingkat disposabel sama dengan nol. Tingkat konsumsi dasarnya adalah 300. Jadi rumus persamaan konsumsinya adalah C = 300 + 0,7Yd

Kurva fungsi konsumsinya terlihat dalam Kurva 1.
Kurva Fungsi Konsumsi
Kurva 1. Fungsi Konsumsi
Berdasarkan Kurva 1, kurva konsumsi yang sudut kemiringannya kurang dari 45o menunjukkan bahwa MPC (kecenderungan melakukan tambahan konsumsi) tidak mungkin lebih dari satu. Hal ini terbukti, pada saat pendapatan disposabel meningkat Rp1.000,00 konsumsi hanya bertambah 700 unit atau MPC sama dengan 0,7.

Dari contoh fungsi konsumsi di atas maka dapat dibuat fungsi tabungan dan kurvanya sebagai berikut.

C = 300 + 0,7Yd
S = –300 + 0,3Yd

Kurva Fungsi Tabungan
Kurva 2. Fungsi Tabungan

No comments:

Post a Comment