Pages

Friday, 13 October 2017

TIME MANAJEMEN


        APA ITU MANAJEMEN WAKTU?

        Manajemen waktu adalah cara yang dapat anda lakukan untuk menyeimbangkan waktu anda untuk kegiatan belajar atau bekerja, bersenang-senang atau bersantai, dan beristirahat secara efektif. Tanpa disadari, setiap saat anda sesungguhnya telah membuat beberapa putusan terkait manajemen waktu. Misal, anda memutuskan kapan akan ke kampus, belajar di rumah, berolah raga, beribadah, mengunjungi perpustakaan, bersantai, berdiskusi dengan teman, berbelanja, dstnya. Semua putusan ini berperan penting di dalam penyusunan strategi manajemen waktu anda.

        Jika anda dapat menyeimbangkan waktu, maka diharapkan hasilnya adalah konsentrasi anda akan meningkat, organisasi waktu anda akan lebih baik, produktifitas akan meningkat, dan terpenting tingkat stress anda akan terkurangi. Dengan menata waktu anda secara lebih baik maka anda akan menemukan keseimbangan antara kapan harus belajar, bekerja, bersantai, dan beristirahat yang akhirnya akan membuat hidup anda sedikit lebih muda dan bahagia.

        Ketika anda merasakan bahwa kerap kali anda terlambat ke kampus, lupa ada kelas yang harus anda hadiri, lupa sama sekali bahwa ada pertemuan tertentu yang harus anda ikuti, membuang-buang waktu tanpa hasil yang jelas, mengerjakan tugas secara terburu-buru karena terpepet oleh dead-line, atau sehari menjelang ujian anda merasa panik karena merasa belum selesai membaca bahan pelajaran, atau tiba-tiba merasa waktu untuk bersantai hilang sehingga menjadi tertekan atau stress, maka itu gejala bahwa anda membutuhkan manajemen waktu yang baik.

        ALASAN MENGAPA MANAJEMEN WAKTU MENJADI PENTING

        Mengatur waktu secara rapi dan efektif bukanlah pekerjaan yang mudah apalagi berupaya untuk mentaatinya secara konsisten dan persisten. Sebagai anak muda dan mahasiswa anda pasti akan memiliki sekian banyak kegiatan dan tantangan baru, peran dan sekaligus tanggung jawab serta prioritas lain yang harus anda lakukan. Semua kegiatan dan tuntutan itu akan selalu bersaing merebut waktu dan perhatian anda. Masa adaptasi dari masa remaja yang sebelumnya menjalani pendidikan menengah ke masa dewasa muda yang mulai merintis pendidikan tinggi di perguruan tinggi membuat dan menuntut terjadinya perubahan besar di dalam menata manajemen waktu anda. Perubahan besar itu antara lain karena beberapa hal berikut ini:
            Meningkatnya peran dan tanggung jawab untuk belajar mandiri;
            Banyaknya aktivitas baru yang harus diikuti, misal olah raga baru, asosiasi mahasiswa dan/atau kelompok belajar baru, kegiatan kemahasiswaan di dalam atau di luar kampus;
            Teman-teman dan pengalaman baru;
            Tuntutan untuk lebih banyak mengambil putusan mandiri tanpa campur tangan dari orang tua atau keluarga;
            Tempat tinggal dan lingkungan baru;
            Kebutuhan yang lebih besar untuk misalnya melakukan hal-hal rutin sehari-hari secara mandiri, misal berbelanja, memasak, mencuci, membersihkan kamar, membayar beberapa tagihan rutin;
            Mungkin pula anda harus bekerja paruh waktu atau mengurus keluarga yang tinggal bersama anda.



        BAGAIMANA CARA MEMPERBAIKI MANAJEMEN WAKTU?

        Kunci dari manajemen waktu adalah perencanaan (planning)! Tanpa ini, anda tidak akan pernah berhasil menata waktu apalagi meraih hasil optimal. Betapapun enggannya anda karena terkesan membosankan, namun menyusun daftar panjang kegiatan ini-itu yang harus dilakukan, menyisihkan waktu sejenak untuk berpikir mana dari daftar itu yang harus dipilih terlebih dahulu untuk dilaksanakan esok hari, lusa, minggu depan atau bulan depan, adalah momen paling kritis bagi anda untuk mengontrol waktu ‘hidup’ anda sendiri.

        Berikut ini langkah-langkah untuk membantu anda menyusun atau menata manajemen waktu:
            Buatlah buku agenda atau kalender atau catatan khusus, baik secara manual ataupun elektronik;
            Tulis semua tanggal, hari, waktu yang berkaitan dengan kegiatan akademik anda. Misal, tanggal ujian tengah dan akhir semester, tanggal paling akhir menyerahkan tugas kelas, tanggal terakhir batas pembayaran uang kuliah, tanggal perwalian akademik dengan dosen wali, tanggal pendaftaran rencana studi, dstnya;
            Tulis semua tanggal, hari, dan waktu untuk kegiatan yang bersifat sosial dan personal. Misal, kapan punya janji untuk konsultasi ke dokter, kapan harus bayar tagihan listrik, tagihan uang sewa kamar, jadwal kompetisi olah raga, jadwal untuk pulang ke rumah orang tua di daerah, atau untuk berkunjung ke sanak famili, dstnya;
            Susun prioritas kegiatan yang terdapat di dalam daftar b dan c di atas, mulai dari yang paling utama hingga paling tidak utama, sehingga menghasilkan sebuah jadwal rutin mingguan. Contoh, anda dapat menyusun jadwal dengan membagi serangkaian kegiatan anda ke dalam 4 (empat) kelompok yaitu:
                Aktivitas akademik yang sudah ‘fixed’ (sebagai prioritas paling utama):
                    Jadwal kuliah kelas
                    Jadwal praktikum
                    Jadwal ke perpustakaan
                    Jadwal tutorial wajib
                    Jadwal belajar mandiri (di luar kelas) harian
                Aktivitas sosial atau personal yang sudah ‘fixed’ (juga sebagai prioritas paling utama):
                    Jadwal rutin makan, minum obat
                    Jam tidur
                    Waktu berolah raga
                    Jadwal beribadah, perjalanan ‘mudik’
                    Merawat hewan peliharaan
                Aktivitas akademik pendukung (sebagai prioritas tetapi peringkat di bawah paling utama):
                    Jadwal diskusi kelompok untuk membuat tugas kelas
                    Jadwal mentoring (tentatif alias tidak diwajibkan oleh fakultas)
                Aktivitas sosial atau personal pendukung (penting tetapi bukan prioritas utama):
                    Jadwal berkunjung ke sanak famili dan teman
                    Jadwal berbelanja bahan makanan, mencuci pakaian, membersihkan kamar
                    Nonton pertunjukan konser musik, teater, kompetisi olah raga
                    Jadwal ke museum, pertemuan pemuda di lingkungan tempat tinggal
                    Jadwal rapat dalam organisasi kemahasiswaan
                    Jadwal untuk berkomunikasi rutin dengan orang tua yang tidak tinggal serumah dengan anda
            Pastikan jadwal rutin mingguan anda itu terdiri dari perpaduan yang seimbang di antara komponen/kelompok di atas. Di titik inilah anda jarus belajar bijak untuk secara hati-hati tapi bersungguh-sungguh memilih mana yang menjadi prioritas pertama, kedua, dan seterusnya. Ingat, bahwa bagaimanapun anda sedang menjalani pendidikan tinggi sehingga sudah layak dan sewajarnya jika anda meletakkan aktivitas nomor 1 di atas di tempat tertinggi. Di sinilah makna penting dari keseimbangan, maksudnya anda harus belajar menyusun jadwal yang isinya seimbang di antara keempat kelompok di atas. Perlu diketahui bahwa tujuan penyusunan jadwal rutin mingguan tersebut bukanlah agar semua aktivitas itu terlaksana, melainkan lebih pada memastikan bahwa hal-hal yang butuh untuk dikerjakan pada akhirnya memang benar anda lakukan.
            Pastikan bahwa anda mematuhi jadwal rutin mingguan yang anda susun. Misal, hadir di kelas pada semua perkuliahan, kerjakan tugas dan belajar mandiri yang telah terjadwal, hindari kebiasaan menunda pekerjaan (procrastination).



        PEDOMAN MENYUSUN MANAJEMEN WAKTU

        Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh anda sebagai pedoman untuk menyusun manajemen waktu yang baik (selain kelima langkah dalam bagian 3 di atas):
            Cukupkan waktu tidur antara 6 - 8 jam/per hari;
            Upayakan jadwal aktivitas anda berlangsung antara pukul 06.00 - 22.00 WIB;
            Tiap minggu jadwal anda berisi 4 kelompok aktivitas dalam uraian nomor 3 di atas;
            Jadwalkan bahwa waktu belajar mandiri anda minimal 20 jam/per minggu (di luar waktu kuliah di kelas);
            Rencanakan waktu belajar mandiri maksimum 10 jam/per hari;
            Rencanakan waktu belajar mandiri untuk setiap subyek atau topik maksimum 5 jam/per hari;
            Selang-seling topik belajar mandiri secara teratur jika anda misalnya memutuskan bahwa dari jam 07.00 hingga 13.00 adalah waktu belajar mandiri (maksudnya anda tidak menghabiskan waktu 6 jam hanya untuk belajar satu topik);
            Ketahui diri anda apakah sebagai ‘morning person’, ‘night owl person’, atau ‘late afternoon person’ untuk memastikan bahwa jadwal tersebut sesuai dengan irama kerja dan ‘jam biologis’ anda;
            Luangkan waktu untuk istirahat sejenak ditengah waktu belajar (misal, istirahat tidak lebih 10 menit dari setiap jam);
            Latih dan biasakan diri anda untuk mengerjakan sesuatu cukup sekali, alias hindari kebiasaan untuk mengulang-ulang. Misal, membaca teks tentang suatu topic sedapat mungkin cukup 1 kali tetapi dengan memastikan anda paham dan ingat apa isinya. Hindari mitos bahwa untuk dapat memahami isi sebuah bacaan, anda harus membacanya 2-3 kali.
            Belajar untuk focus atau konsentrasi, tanpa jeda untuk waktu minimal 15-20 menit; kemudian ditingkatkan menjadi focus selama 30-50 menit tanpa jeda. Hal ini diperlukan sekali terutama untuk membantu anda mendengarkan dosen menjelaskan di kelas, mencatat, membaca, dan menulis. Ingat, membaca dan menulis akademik membutuhkan waktu lebih panjang disbanding anda menulis surat biasa, membaca majalah, komik, atau apalagi menulis email, pesan elektronik, twitter atau sejenisnya.
            Kadang kala perlu untuk menyusun jadwal mingguan di mana 1 hari di antaranya bersih dari tugas-tugas akademik;
            Biasakan untuk melakukan hal-hal kecil dan ‘remeh atau ringan’ di sela-sela waktu istirahat atau ketika anda sedang menunggu sesuatu. Misal, merespon pesan elektronik dapat dilakukan hanya ketika anda istirahat atau ketika anda menunggu untuk bertemu dokter, dosen, mengantri di loket, atau ketika sedang di dalam angkot (tapi, awas dengan telepon seluler anda karena melakukan ini di dalam angkot juga potensial mengundang orang jahat untuk mengganggu anda);
            Belajar dan biasakan diri untuk berani menolak ajakan atau mengatakan ‘tidak’ pada teman, sahabat, sanak famili ketika mereka mengundang atau mengajak melakukan satu kegiatan tertentu yang dapat mengacaukan manajemen waktu anda. Demikian pula untuk menolak keluar rumah menjelang hari ujian; atau ajakan untuk melakukan beberapa komitmen secara bersamaan;
            Mintalah teman, sahabat, dan sanak famili untuk menghormati manajemen waktu anda juga serta buatlah mereka paham bahwa mereka tidak bisa setiap saat mengganggu anda atau meminta berkomunikasi dengan anda setiap saat semau mereka ketika anda sedang belajar;
            Isolasikan diri anda sendiri agar dapat berkonsentrasi atau fokus belajar (membaca atau menulis), dengan misalnya: menutup pintu kamar, mematikan perangkat audio visual, mematikan telepon seluler, berhenti merespon email atau pesan elektronik, twitter, facebook atau sejenisnya;
            Bersikap realistik dan cukup fleksibel, jangan kaku. Menyusun jadwal yang amat ketat dan memaksa untuk mematuhinya secara kaku justru dapat membuat anda pada akhirnya menjadi jenuh, dan kehilangan gairah (passionate) belajar sehingga menjadi kontra produktif. Perhatikan pula bahwa kecepatan anda dalam belajar dan mengelola manajemen waktu belajar dapat berubah seiring dengan pertambahan semester. Misal, pada 1-2 semester pertama di bangku perguruan tinggi anda mungkin merasakan amat sulit menyusun manajemen waktu dan berat sekali tuntutan yang harus anda penuhi; tetapi pada semester 3 dan seterusnya anda mungkin akan merasa sedikit lebih longgar, dinamis, dan lebih fleksibel. Hal ini terjadi karena anda sudah terbiasa, mengenal lingkungan lebih baik, mengenali kebiasaan diri sendiri, dan juga anda bertambah dewasa.



    BAGAIMANA MENGHINDAR MENJADI PROCRASTINATOR?

    Procrastinator adalah orang yang amat suka menunda pekerjaan hingga jelang hari atau menit akhir dari batas waktu. Tindakan menunda pekerjaan hingga jelang dead-line disebut procrastination. Jika hal ini dibiarkan berlangsung terus menerus jelas akan menjadi kebiasaan belajar yang buruk. Bahkan, kebiasaan ini akan terus membudaya di saat anda sudah bekerja sebagai profesional atau pengemban profesi yang akibatnya adalah kinerja anda tidak akan optimal, stress berat, berdampak buruk pada kesehatan fisik hingga kegagalan. Oleh karena itu, biasakan diri anda untuk tidak menjadi procrastinator. Bagaimana caranya? Beberapa petunjuk berikut ini mungkin dapat anda lakukan:
        Biasakan belajar atau bekerja berdasarkan agenda sebab dengan cara ini anda akan menyadari berapa banyak aktivitas dalam sehari yang mampu anda lakukan sesuai kemampuan dan akhirnya anda akan mengetahui bahwa menunda belajar/pekerjaan pada akhirnya tidak akan membantu anda sama sekali.
        Jika anda memulai mengerjakan suatu tugas besar seketika pada saat anda merasa siap atau berada di bawah tekanan harus selesai karena esok adalah tenggat waktu penyelesaian, maka memang mungkin anda akan berhasil, tapi ingat tidak selalu akan berhasil.
        Jadi, mulailah dari hal kecil sejak awal. Cobalah untuk mengurai atau menjabarkan satu tugas besar menjadi beberapa tahap atau bagian kecil yang memungkinkan anda untuk segera mengerjakannya sedini mungkin. Dengan mengerjakan tugas besar itu bagian demi bagian sejak awal akan menyadarkan anda seberapa besar sesungguhnya tugas itu dan membutuhkan berapa lama waktu untuk menyelesaikannya. Pada akhirnya, ketika jelang tenggat waktu anda menyelesaikannya, maka anda tidak akan merasa terlalu terbebani. Misal, ada ditugasi membuat suatu makalah dengan topik dan tema tertentu yang harus selesai dalam waktu 30 hari. Jika anda menunda mengerjakannya hingga jelang 1 minggu bahkan 2 hari sebelum tenggat waktu habis, anda sama saja dengan bunuh diri! Jika anda berpikir bahwa menulis esai berupa makalah ilmiah itu mudah karena tokh ditulis dalam Bahasa Indonesia, isinya bisa ‘ngarang saja’, bahkan tinggal ‘copy and paste’, maka anda tidak pantas menjadi mahasiswa apalagi kaum intelektual dan profesional. Oleh sebab itu, mulailah dengan mengerjakan hal-hal kecil terlebih dahulu pada hari 1-4 tugas itu diberikan dengan misalnya membuat (a) mind mapping tentang topik dari tugas itu (b) menentukan tema atau argumentasi utama anda untuk makalah itu (c) mengumpulkan bahan pustaka (d) menyeleksi dan mencatat judul-judul bahan pustaka yang nantinya akan menjadi daftar pustaka dalam makalah anda. Lalu pada hari 5 - 10 anda mulai membaca kritis dan membuat catatan terhadap hasil bacaan itu; pada hari 11 - 12 anda harus mulai menyusun sistematika penulisan makalah; pada hari 13 - 18 anda harus mulai menulis dan menyelesaikan draf pertama, hari 19 - 21 merevisi kembali draf pertama untuk memeriksa dan melakukan perbaikan, penambahan atau pengurangan bagian-bagian tertentu terutama masalah tata bahasa, pemilihan kata, kekuatan argumentasi, kelengkapan data, konsistensi dengan tema awal, dsbnya; kemudian hari 22 - 25 anda harus menyelesaikan draf kedua, kemudian hari 26 - 28 anda revisi dan periksa kembali untuk memastikan bahwa makalah anda benar sesuai dengan sistematika penulisan esai mulai dari pengantar hingga simpulan, ketepatan pencantuman referensi berupa catatan kaki dan daftar pustaka, tidak ada kesalahan ketik, pencantuman halaman-nama-nomor mahasiswa anda-nama dosen-kelas, lalu tulis hasilnya untuk menjadi draf ke tiga atau final; hari 29 anda cetak dan/atau jilid dan periksa kerapian dan detil lainnya, lalu serahkan atau kirim lewat email ke dosen kelas. Jadi, bayangkan pekerjaan sebesar dan sepanjang itu tidak mungkin akan anda kerjakan hanya dalam waktu 1 minggu apalagi 2 hari jelang batas waktu berakhir!
        Bekerjalah tanpa mengundang kemungkinan ada gangguan, misal matikan pemutar musik, video, telepon seluler, koneksi internet dan sejenisnya yang jelas-jelas dapat mengganggu kosentrasi anda. Jika anda orang yang tergantung pada musik untuk membantu konsentrasi anda, maka lakukan sebaliknya yakni putar perangkat audio anda.
        Untuk mengurangi kebosanan, modifikasi sedikit topik belajar anda pada hari itu, misal dengan diselingi baca surat kabar, baca komik, coret coret menggambar suatu obyek, bertanam, memberi makan ikan di kolan/akuarium atau bermain dengan hewan peliharaan anda seperti anjing atau kucing, dsbnya. Hal penting adalah anda ingat bahwa jangan terlena mengerjakan hal-hal ini sehingga lupa topik utama hari itu

Sumber:https://www.linkedin.com/in/arena-putri-a094b8ab?trk=nav_responsive_tab_profile

pentingnya investasi


Setiap orang perlu berinvestasi untuk meningkatkan kemakmuran. Suatu hal yang yang mudah dilaksanakan. Investasi juga bukan untuk orang yang berdompet tebal saja, tetapi asalkan mempunyai kelebihan pendapatan setelah menutupi kebutuhan sehari-hari anda sudah layak menjadi kandidat orang yang berinvestasi atau nama kerennya investor. Semoga dasar-dasar investasi berikut bisa membantu anda menuju kemakmuran secara finansial.

Investasi diartikan sebagai penanaman uang atau aset di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada dasarnya investasi adalah membeli suatu aset yang diharapkan di masa datang dapat dijual kembali dengan nilai yang lebih tinggi. Investasi juga dapat dikatakan sebagai suatu penundaan konsumsi saat ini untuk konsumsi masa depan. Harapan pada keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan suatu investasi yang dilakukan.

Seseorang tentunya harus memikirkan masa depan dimana pada saat kebutuhan hidup terus meningkat, kebutuhan yang dimaksud dapat berupa pendidikan, sarana transportasi, kesehatan, tempat tinggal, kebutuhan untuk rekreasi, ibadah, hingga kebutuhan untuk masa tidak produktif. Dengan berlatar belakang hal tersebut maka seseorang menyisihkan sebagian dari pendapatannya di masa produktif dan meng-invesstasikannya untuk masa dimana sudah kurang produktif.
Ada banyak pilihan dalam berinvestasi, diantaranya yaitu membuka deposito, menabung, membeli tanah dan bangunan, obligasi, membeli emas, saham, dan lain-lain. Secara umum bentuk aset yang di Investasikan terbagi menjadi dua jenis yaitu:
Investasi Riil yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset berwujud, seperti halnya tanah, emas, bangunan, emas, dan lain-lain.
Investasi Finansial yaitu menginvestasikan sejumlah dana tertentu pada aset finansial, seperti halnya deposito, saham, obligasi, dan lain-lain. Dalam hal ini surat berharga yang diperdagangkan atau yang sering disebut dengan efek adalah berupa saham. Menurut Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, definisi dari bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantaranya. Di Indonesia, perdagangan saham dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Tidak semua perusahaan dapat langsung mengeluarkan suatu efek (saham), oleh sebab itu perusahaan yang ingin menerbitkan efek harus memenuhi kriteria ataupun peraturan-peraturan yang ada sebelum menerbitkan suatu efek.
Investasi sangat penting bagi kita demi kepentingan masa depan dimana jika kita sudah memasuki usia non produktif maka kita dapat menikmati hasil investasi yang sudah kita tanam bahkan memungkinkan kita untuk memasuki quadrant finansial freedom.
Kutipan: Sumber

Tuesday, 10 October 2017

Tarikh Adab pada Masa Umayyah

Tarikh Adab pada Masa Umayyah

SASTRA PADA MASA UMAYYAH


DAFTAR ISI

BAB I             PENDAHULUAN
                        A. Latar Belakang .....................................................................................     1

BAB II                        PEMBAHASAN
                        A. Berdirinya Bani Umayyah ...................................................................     2
                        B. Perkembangan puisi pada masa Umayyah ...........................................     3
                        C. Perkembangan prosa pada masa Umayyah ..........................................     5

BAB III          PENUTUP
                        Kesimpulan ..............................................................................................      8

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................     9


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang


Perkembangan pada masa umayyah tidak lepas dari peran beberapa kota tempat tumbuh dan berkembangnya sastra yang pertama kota Hijaz letaknya di wilayah sebelah barat laut Arab Saudi,kota utamanya adalah Jeddah. Kota hijaz adalah dataran tandus yang berfungsi seperti pembatas antara dataran tinggi Nazed dan pesisir yang rendah yaitu tihamah. kedua, kota Nazed adalah sebuah padang pasir, sebelah barat berbatasan dengan teluk arab dan sebelah timur berbatasa dengan lembah al-furat.
Kegiatan sastra di najed pada masa bani umayyah lebih sedikit dari pada masa jahiliyah , hal ini dikarenakan banyaknya penduduk setempat yang pindah dari timur kebarat, adapun puisi yang berkembang di daerah ini adalah puisi ghazal sedang penyair yang terkenal adalah Butsaniyah al-‘Udzry. Ketiga, Irak terletak di asia bagian barat daya. Sebelah utara perbatasan dengan turki, sebelah timur perbatasan dengan iran, sebelah barat perbatasan dengan syiria dan yordan, dan sebelah selatan berbatasan dengan Saudi Arabia Kuwait.di daerah ini puisi tidak berkembang dengan pesat dikarenakan banyaknya konflikdan pertikaian,adanya permusuhanan kaumyang dilancarkan oleh orang orang dari bani adnan dan bani qhatan,sehingga puisi yang berkembang di irak adalah puisi politik.


BAB II
PEMBAHASAN
SASTRA PADA MASA BANI UMAYYAH


A. Berdirinya Bani Umayyah

Pendiri Bani Umayyah/Muawiyah adalah Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb bin Umayyah, yang lahir di kota Mekkah pada tahun kelima sebelum kerasulan Nabi Muhammad SAW. dan baru masuk Islam setelah Nabi Muhammad SAW menaklukkan kota Mekkah pada tahun 8H bersama saudaranya yang bernama Yazid dan ibunya, Hindun binti ‘Uthbah bin Rabi’ah bin Abd asy-Syams. Sesaat sesudah menyatakan keislamannya, Ia juga diangkat oleh Rasulullah sebagai salah seorang penulis wahyu. Dia banyak menerima riwayat hadits dari Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan juga dari saudara perempuannya yang bernama Habibah bin Abu Sufyan, juga menurut Ibnu Hajar yang dikutip oleh Dr. Hasan Ibrahim Hasan (2001) bahwa Muawiyah bin Abu Sufyan juga meriwayatkan hadits dari para sahabat seperti Abdullah bin Abbas, Muawiyah bin Hudaij, Abdullah bin Az Zubair, Marwan bin Al-Hakam, dan Said bin Musayyab.
Pendahulu kakek dan keluarganya, Muawiyah bin Abu Sufyan adalah pembesar, pedagang, pejuang dan pimpinan angkatan perang pada masanya, tercatat bahwa Umayyah ayah dari kakeknya- adalah seorang dari tokoh yang memimpin suku Quraiys dan punya kedudukan tinggi sama dengan pamannya yang bernama Hasyim bin Abd al-Manaf, pada zaman jahiliyah. Kakeknya yang bernama Harb bin Umayyah adalah seorang panglima perang pasukan tentara Quraiys dalam perang Fijar. Ayahnya adalah seorang saudagar yang punya kafilah dagang dari Syam ke Mekkah.
Sehingga tidak mengherankan kalau Muawiyah bin Abu Sufyan dengan sekuat tenaga melindungi aset berharganya berupa kedudukan dan kemulian sebagai keluarga pemimpin Quraiys yang tidak rela melihat kekuasaan dan kemuliaan keluarganya disamaratakan oleh ajaran Islam, Dia tidak bisa menyaksikan bahwa ajaran nenek moyangnya yang selama ini diagungkan dan dipeliharanya, akan dihancurkan oleh ajaran Tauhid yang dibawa oleh Rasulullah saw. Sehingga demi melihat dan menghormati kedudukan Muawiyah bin Abu Sufyan dalam masyarakatnya walaupun Rasulullah melakukannya demi melihat sisi positip bahwa Muawiyah bin Abu Sufyan masih mempunyai pengaruh dalam mewarnai dan mempengaruhi kaumnya atau orang-orang yang percaya kepadanya untuk masuk Islam-, maka pada saat terjadi penaklukkan kota Mekkah Rasulullah berinisiatif untuk mengumumkan tiga hal, “Barang siapa yang menyarungkan pedangnya, maka dia aman; barang siapa yang masuk ke Masjid al-Haram, maka dia aman; dan barang siapa yang masuk ke rumah Abu Sufyan, maka ia aman”. Karena penghormatan yang sedemikian besarlah, sehingga Muawiyah bin Abu Sufyan sendiri dan juga banyak dari keluarga dan pendukungnya masuk Islam dan kemudian menjadi pejuang dan pembela Islam yang gagah berani.
Sejak masa khalifah Abu Bakr ash-Shiddiq sampai pada masa ‘Umar bin al-Khattab, kakek, paman dan saudara Muawiyah bin Abu Sufyan telah menjadi bagian penting dari perkembangan Islam terutama dalam perlusan daerah Islam-, dengan dipercayakannya jabatan penting seperti panglima perang kepada keluarganya, dan hingga pada masa khalifah Utsman bin Affan, Muawiyah bin Abu Sufyan diangkat sebagai Gubernur Syam.

      B.    Perkembangan Puisi Pada Masa Bani Umayyah
Ada beberapa aspek yang menjadi petunjuk terhadap perkembangan kebudayaan literer secara umum pada periode ini, diantaranya pidato, korespondensi dan puisi. Ketiga aspek itu merupakan bagian dari jenis sastra yang berkembang saat itu, yang meliputi dua aspek utama, yaitu pidato dan syair.



Perkembangan sastra arab pada masa umayyah tidak lepas dari peran beberapa kota tempat tumbuh dan berkembangnya sastra. Diantara kota-kota tersebut Hijaz, Najed dan Irak.
Dalam periode umayyah kegiatan penciptaan dan pembacaan puisi semakin meningkat. Ada dua factor yang menyebabkan perkembangan ini. Pertama, penyebaran islam awal telah menyebabkan kekuasaan islam meliputi penduduk-penduduk non-arab, banyak dari mereka yang telah masuk islam. Kedua, para khalifah Umayyah sendiri memang menggemari puisi, dan mereka member hadia-hadiah besar kepada para penyair yang menciptakan puisi-puisi pujian bagi mereka atau yang menghasilkan puisi yang indah.
Ø Faktor pendorong berkembangnya sastra pada bani Umayyah yaitu:
a. Munculnya partai politik, sehingga setiap golongan atau partai memiliki penyair yang mendukungdan membela partai politiknya.
b. Kembalinya rasa fanatisme kesukuan diantara kaum muslimin pada waktu itu.
c. Munculnya persatuan dari sebagian penyair dan puisi sebagai sarana mencari penghidupan
d. Persaingan antara penyair untuk menjadi penyair yang paling unggul dan berkualitas,sehingga akan mendapat hadiah dari khalifah.
e. Kehidupan yang makmur menyebabkan para penyair merubah jenis puisinya pada puisi tentang cinta (Ghazal).
Ø  Tujuan dan Keistimewaan Puisi pada masa bani Umayyah
Pada awal islam tujuan puisi adalah untuk menyebarkan agama islam, memuji nabi dan para khulafaur al-rasyiddin, mencela musuh- musuh nabi dan hal-hal untuk membela islam. Tetapi setelah berdirinya kerajaan umayyah dengan menggunakan politik kekerasan dan tipu daya merupakan keharusan untuk membeli lisan para penyair. Pada masa ini muncul tujuan baru dari puisi-puisi yaitu:
a. Puisi politik (Syiir al-Siyasi),Seiring dengan munculnya golongan atau partai politik, muncul pula para penyair yang mendukung golongan atau partai poliik tersebut sehingga melahirkan puisi bernuansa politik
b. Puisi polemic (syiir Naqoid) Puisi ini menggabungkan antara kebanggaan dan pujian. Inti dari puisi ini yaitu mengajak umat manusia untuk kembali pada fanatisme kesukaan dan keluar dari ruh isalm,dimana islam melarang membanggakan keturunan,banyaknya musuh dan harta.



c. Puisi cinta (Syiir Al-Ghazal) Puisi ini merupakan pengungkapan seseorang yang sedang jatuh cinta. Puisi cinta ini ada dua jenis, yaitu puisi kebebasan cinta dan puisi murni tanpa hasrat. Puisi kebebasan cinta ini tersebar di daerah perkotaan yang menceritakan tentang sifat-sifat tubuh dan petualangan cinta.
Ø  Puisi zaman umayyah menunjukan empat cirri penting, yaitu:
1)      Pengucapannya bersih, jernih dan tepat, karena dekat dengan zaman nabi. Hampir semua orang arab berbicara dengan gaya yang mendekati gaya pra-islam dan gaya al_Qur’an.
2)      Kalau para Khulafa al-rasyidin mengecam para penyair yang mengawali puisinya dengan pujian terhadap wanita-wanita kesayangan mereka, khalifah-khalifah umayyah tidak ketat dan mengizinkan hal itu.
3)      Kritik, satir dan sinisme boleh dikata tidak dikenal dalam puisi pra-islam, meskipun terdapat permusuhan dan persaingan antar suku. Dibawah khalifah umayyah, persaingan politis tidak hanya menggerakan penyair dari masing-masing pihak untuk berpopraganda tetapi juga membolehkan para penyair itu untuk menyerang pihak lawan.
4)      Mulai melonggarnya moralitas para penyair dan bertambah banyaknya penyair-penyair kristiani, telah menjadikan anggur sebagai salah satu garapan puisi yang popular
Sedang keistimewaan puisi pada masa ini dilihat dari makna, ide, imajinasi, lafadz dan struktur kasidahnya.
Ø  Penyair pada masa Bani Umayyah:
a. Al-Akhtal, Dilahirkan di sebuah tempat bernama Hirah, sebuah tempat di utara siria, beliau terkenal dengan puisi pujiannya pada Bani Umayyah, yaitu memuliakan Bani Umayyah dengan sifat sifat yang menunjukan bahwa bani Umayyah adalah seorang pemimpin dan pengantur Negara.
b. Al-farazdaq, Dilahirkan di yamamah (arab timur) tempat dekat basrah pada masa akhir pemerintahan umar ibn khattab. Puisinya dikenal kaya dengan ungkapan-ungkapan indah ,diksinya unik dan memiliki kedalaman makna serta cenderung mengikuti gaya puisi jahiliyah yang murni.
c. Jarir, Dilahirkan di Yamamah, di tengah-tengah lingkungan para penyair pada massa pemerintahan Utsman ibn Affan. Puisinya ringan dengan diksi yang tersusun indah namun tetap enak didengar.




d. Umar ibn abi robi’ah, dilahirkan di madinah pada malam wafatnya sayyidina umar ibn khattab ra. Umar telah berpuisi sejak kecil, dia sering menggambarkan keadaan perempuan, saling mengunjungi perempuan dan saling bergurau bersama mereka. Para penyair pada masanya menjauhi jenis puisi ini karena ingin mendekatkan diri pada Allah. Dan menjaga eksistensi sastra arab islam, akan tetapi Umar ibn abi rabi’ah tetap berjalan pada jenis puisi ini.
e. Al-Kumait, dia dilahirkan tahun 60 H dan tumbuh berkembang di Kufah di antara kaumnya bani Asad, yaitu salah satu kabilah Arab fashih dari bani Mudhor. Al-Kumait termasuk dalam golongan penyair wilayah/daerah. Puisi-puisinya banyak menggambarkan tentang hajak pada musuh-musuh Ali dan pujian pada ahli bait.
f. Ibnu ruqiyat, dia dilahirkan di makkah pada tahun 12 H (633 M) pada tahun 38 H dia pindah ke Iraq. Puisi-puisi ibnu ruqiat terkenal dengan puisi pujian yang indah, puisi satire yang pedas dan puisi cinta yang manis.
g. Al-Nabighah al-syaibhani, terkenal sebagai penyair yang lihai dalam mendeskripsikan tentang kuda
Ø  Contoh Puisi
و كنت إذا لقيت عبيد تيم # و تيما قلت : أيهم العبيد ؟
لئيم العا لمين يسود تبما # وسيدهم وإن كرهوا مسود
Bila anda bertemu budak belian dan sahayanya, anda akan bertanya ; manakah yang budak belian? Orang yang memimpin para budak adalah yang paling hina di alam semesta, bagaimanapun juga, walaupun mereka membenci menyebutnya, mereka tetaplah budak (yang diperintah)

C.    Perkembangan Prosa Pada Masa Bani Umayyah
Pada zaman ini prosa berkembang sangat pesat, terutama pidato. Pidato di depan public dalam berbagai bentuknya telah berkembang dan mencapai puncaknya selama dinasti umayyah
1)      Macam-macam prosa pada masa umayah
a.       Khutbah
§  Khutbah berkembang pada masa ini karena sebab-sebab sebagai berikut:



a). Banyaknya kelompok keagamaan dan partai-partai politik
b). Banyaknya pertentangan antar kaum
c). Perginya utusan-utusan dari golongan anshor dan kaum-kaum, khalifah dan penguasa.
§  Macam-macam khutbah:
a). Khutbah politik
b). Khutbah keagamaan
c). Khutbah kemasyarakatan
§  Keistimewaan khutbah :
a). Diawali hamdalah dan shalawat nabi
b). Bersandar pada makna-makna al-qur’an
c). Menggunakan pengutipan daroial-qur’an
d). Menggunakan sebagian kata-kata hikmah
e). Ringkasan dengan gaya bahasa langsung
§  Ahli pidato pada masa Umayyah adalah:
1. Ziyad ibn Abihi
2. Hajjaj Ibn Yusuf A-tsaqafi
b.  Rasail
Surat-surat politik pada masa khulafa al-rasyidin sangat singkat dan padat, sehingga tidak kita jumpai catatn resmi kenegaraan yang lebih dari beberapa baris. Menurut ibnu khalkin, sekertaris khalifah Umayyah terakhir,adalah orang yang memperkenalkan gaya tulisan yang bersayap dan panjang, disertai pilihan ungkapan yang konvensional dan santun, tidak seperti gaya penulisan orang Persia. Gaya penulisan ini menjadi model bagi para penulis sesudahnya.
c.       Kitabah
Kitabah berkembang pesat pada masa ini . ketika islam tersebar pada masa ini telah terjadi percampuran antara orang-orang arab dengan orang-orang asing yang menyebabkan lisan al Arab tidak lagi murni seperti masa-masa awal islam. Sehingga pada masa ini dibukukan kitab nahwu yang ditulis oleh Abu al-Aswad al-Duali.
2)      Contoh prosa
Dijelaskan oleh Abdurrahman Al-Katib dalam sebuah surat kepada para penulis dimasanya, ia berkata dalam tulisannya :



فتنافسوا يا معشر الكتاب في صنوف الآداب, وتفقهوا في الدين, وابدءوا بعلم كتاب الله -عز وجل- والفراءض والعربية ؛ ثم أجدوا الخط ؛ فإنه حلية كتابتكم, فيصناعتكم, وتواصوا عليها بالذي هو أليق لأهل الفضل و العدل و النبل من سلفكم وارووا الأشعار , واعرفوا غريبها ومعانيها , وأيام العرب والعجم , وأحاديثها وسيرها, فإن ذلك معين لكم على ما تسموإليه هممكم, وتحابوا في الله – عز وجل-                                                                                            

“Berlombalah kalian wahai para penulis dalam menghasilkan karya sastra, pelajarilah ilmu agama kalian, mulailah dengan ilmu Kitabullah beserta ilmu warisnya dan kaidah-kaidah bahasa arab, karena ia adalah pengasah lisan kalian, kemudian perindahlah tulisan tangan kalian karena ia adalah perhiasan bagi karya kalian, riwayatkanlah syair-syair dan serta pahamilah kata-kata asing dan maknanya, pelajarilah sejarah bangsa arab dan bangsa-bangsa selainnya, kesusastraan serta sejarah mereka, karena sesungguhnya itu akan membantu kalian dalam menggapai impian, saling berkasih sayanglah karena Allah dalam berkarya wahai para penulis, saling menasehatilah kalian dengan hal-hal yang telah dilakukan oleh para pemilik keutamaan, keadilan serta kemuliaan diantara pendahulu kalian



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Memahami tentang sejarah sastra Arab amat sangatlah penting, karena sastra Arab sangat dibutuhkan oleh para pengkaji islam karena bersumber pokok ajaran islam Alquran; sebuah kitab suci yang mengandung makna sastra yang luar biasa.
Pada awal islam tujuan puisi adalah untuk menyebarkan agama islam, memuji nabi dam para khulafa ar-rosyidin, mencela musuh-musuh nabi dan hal-hal untuk membela islam. Tetapi setelah berdiri pemerintahan umayyah, dengan menggunakan politik kekerasan dan tipu daya, merupakan suatu keharusan untuk membeli lisan para penyair.Tema sastra pada masa umayyah adalah Puisi politik (syiir al-siyasi), puisi polemic (Syiir al-naqoid), puisi cinta (syiir al-ghazal)
Para penyair pada masa umayyah:
·         Al Akhthal
·         Al Farazdaq
·         Jarir
·         Umar Ibn Abi Rabi’ah
·         Al Kumait
·         Ibnu Ruqiyat
·         Al nabighah al Syaibhani
Prosa pada pasa bani umayyah yaitu Khutbah, Kitabah dan Rasail.
Penyair pada masa umayyah
·         Zaid Ibnu Abihi
·         Hajjaj Ibn Yusuf Al-Tsaqafi
Oleh karena itulah kita sebaiknya memahami tentang sejarah sastra Arab, agar kita mengetahui tentang asal-usul sastra itu sendiri. Demikian hasil dari makalah kami, atas kurangnya kami mohon maaf.




DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/#q=perkembangan+sastra+arab+pada+masa+bani+umayyah&start=0
http://wesero.blogspot.com/2013/01/sejarah-pendidikan-islam-pada-masa-bani.html

http://www.taufiqslow.com/2012/01/perkembangan-prosa-pada-masa-bani.html
Diposting 13th June 2014 oleh Eko IbnuSoleh

Tarikh Adab pada Masa Islam

Sastra Arab Pada Sadr Al-Islam

Ditunjukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Tarikh Adabi Dikumpulkan pada 3 Maret 2014



Kelompok II
Isma Mahmudah
Riska Indriani

FALKUTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN BAHASA & SASTRA ARAB

UNIVERSITAS ISLAM ATTAHIRIYAH
2014 M / 1435 H


PENDAHULUAN


Perkembangan sastra Arab dari masa ke masa tidak bisa lepas dari  sejarah kehidupan bangsa Arab. Yang mana dulu sastra timbul karena kerinduan orang Arab akan kedamaian dalam hiruk-piruk kisruhnya peperangan. Islam telah menggoreskan sejarah perubahan yang menyeluruh pada sistem kehidupan manusia, baik dari segi spiritual, sosial, politik maupun sastra dan budaya, perubahan tersebut tidak hanya terbatas bagi bangsa Arab saja, namun mencakup seluruh bangsa yang tersentuh oleh dakwah islam, sehingga bangsa tersebut tersinari oleh cahaya dan keutamaan iman.
Banyak terjadi perbedaan pendapat tentang periodisasi sastra Arab. Mayoritas tokoh sastrawan menggabung masa sadr al-Islam dan Umayyah menjadi satu. Namun, karena kedatangan Islam justru mengkritik sasta Jahili yang sebelumnya sudah mapan, maka masa Sadr Islam ini lebih baik jika dipisah. Karena nanti kedatangan islam akan menggeser posisi puisi dan lebih mengunggulkan prosa sebagai sarana dakwah nabi Muhammad dalam menyebarkan Islam. Dan disini pemakalah akan menjelaskan bagaimana perkembangan sastra pada masa permulaan islam.


PEMBAHASAN

A. Definisi sastra


  Secara etimologi, sastra dalam bahasa Inggris adalah literature (tulisan, tata bahasa).
  Dalam bahasa Indonesia, sastra berasal dari kata sanskerta. Sas berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk, dan tra berarti sarana, alat. Artinya sastra adalah sarana untuk mengajar.
  Dalam bahasa Arab, sastra diartikan adab yang memiliki banyak definisi :
 Pada masa jahili, kata adab dikalangan sastrawan tidak digunakan untuk penyebutan istilah “sastra” tapi “undangan jamuan makan”.
 Pada masa Islam, kata adab dalam salah satu hadist nabi sebagai berikut:
 “أَدَبَنِيْ رَبِّيْ فَأَحْسَنَ تَأْدِيْبِي” mempunyai arti budi pekerti yang luhur.
 Makna kata Adab juga bisa dibagi dua :
1) Makna Adab secara umum : Berperilaku dengan akhlak karimah. Seperti jujur, dan amanat.
2) Makna secara khusus : Ucapan yang indah, yang menyentuh (perasaan), dan memberi pengaruh pada jiwa.
Jadi bisa diambil kesimpulan bahwa untuk mata kuliah tarikh adab, sastra adalah sebuah bentuk karya seni yang terdiri dari ucapan-ucapan yang indah, penuh imaginatif/khayalan yang mampu menyentuh perasaan seseorang dan mampu memberi pengaruh pada jiwa seseorang.

Apa saja yang ada dalam adab?
Secara garis besar, karya adab dibedakan atas dua genre ( النوع ), yaitu puisi (الشعر) dan prosa ( النثر ). Secara kategoris, puisi bisa dibedakan atas puisi perasaan (الشعر الغنائي أوالوجداني ), puisi cerita (الشعر القصصي أو الملحمي), puisi perumpamaan (الشعر التمثيلي ), dan puisi pengajaran ( الشعر التعليمي ). Prosa bisa dibedakan atas prosa tertulis dan prosa tak tertulis.
Prosa tertulis meliputi prosa naratif (القصة) dan prosa non naratif (المقال). Prosa naratif meliputi biografi (الرواية), kisah (القصة) , cerita pendek (الأقصوصة = القصة القصيرة), dan novel. Adapun prosa non naratif bisa dibedakan atas prosa subyektif (argumentasi/persuasi) (المقال الذاتي) dan prosa obyektif (deskripsi/eksposisi) (المقال الموضوعي). Prosa tak tertulis meliputi pidato (الخطابة), ceramah (baik ceramah audiovisual (المحاضرة) maupun ceramah auditorial (الحديث الاذاعي), dan drama (المسرحية). Drama sendiri dibedakan atas drama komedi (الملهاة) dan drama nonkomedi (المأساة). Diantara berbagai genre adab diatas, novel dan drama merupakan genre yang tidak asli Arab, akan tetapi datang dari Eropa.

B. Perkembangan adab dari masa ke masa

Pada zaman jahiliyah, genre adab yang paling dominan ialah puisi. Saat itu puisi yang paling populer ialah المعلقات (Puisi-puisi Yang Tergantung). Disebut demikian karena puisi-puisi tersebut digantungkan di dinding Ka’bah. Dinding Ka’bah kala itu kurang lebih juga berfungsi sebagai “majalah dinding”. Penyair yang paling terkenal pada masa jahiliyyah ialah Imru’ul Qais. Disamping itu tercatat pula nama-nama seperti Al-A’syaa, Al-Khansa, dan Nabighah Adz-Dzibyani.
Berdasarkan temanya, puisi zaman jahiliyah dibedakan atas الفخر (membangga-banggakan diri atau suku), الحماسة (kepahlawanan), المدح (puji-pujian), الرثاء (rasa putus asa, penyesalan, dan kesedihan),الهجاء(kebencian dan olok-olok), الوصف (tentang keadaan alam), الغزل (tentang wanita), الاعتذار (permintaan maaf).
Setelah Islam datang, tidak berarti bahwa puisi-puisi menjadi dilarang. Islam datang untuk memelihara yang sudah baik, memperbaiki yang kurang baik, menghilangkan yang buruk-buruk saja, dan melengkapi yang masih lowong. Tentang puisi, Nabi bersabda,”إن من الشعر حكمة (Sesungguhnya diantara puisi itu terdapat hikmah)”. Ketika Hasan ibn Tsabit (شاعر الإسلام ) mengajak untuk mencemooh musuh - musuh Islam, Nabi berkata, ”هجاهم و جبريل معك (Cemoohlah mereka, Jibril bersamamu)”. Nabi pernah memuji puisi Umayyah ibn Abu Shalti, seorang penyair jahiliyah yang menjauhi khamr dan berhala. Nabi juga pernah memuji puisi Al-Khansa, seorang wanita penyair zaman jahiliyyah. Bahkan, Nabi pernah menghadiahkan burdah (gamis)-nya kepadaKa’ab ibn Zuhair saat Ka’ab membacakan qasidahnya yang berjudul بنات سعاد . Karena itu, muncullah apa yang disebut dengan Qasidah Burdah. Di masa permulaan Islam ini, berkembang pula genre pidato dan surat korespondensi. Surat-surat pada mulanya dibuat oleh Nabi untuk menyeru raja-raja di sekitar Arab agar masuk Islam.
Pada masa Bani Umayyah, muncul tema-tema politik dan polemiknya sebagai dampak dari ramainya pergelutan politik dan aliran keagamaan. Namun, pada masa ini Islam juga mencapai prestasi pembebasan (القتوح) yang luar biasa, sehingga banyak memunculkan شعر الفتوح و الدعوة الإسلامية (Puisi Pembebasan dan Dakwah Islam). Para penyair yang terkenal pada masa ini antara lain Dzur Rimah, Farazdaq, Jarir, Akhtal, dan Qais ibn Al-Mulawwih (terkenal dengan sebutan Majnun Laila).
Pada zaman Bani Abbasiyah, surat menyurat menjadi semakin penting dalam rangka penyelenggaraan sistem pemerintahan yang semakin kompleks. Dalam genre prosa, muncul prosa pembaruan (النثر التجديدي) yang ditokohi oleh Abdullah ibn Muqaffa dan juga prosa lirik yang ditokohi oleh antara lain Al-Jahizh. Salah satu prosa terkenal dari masa ini ialah Kisah Seribu Satu Malam (ألف ليلة و ليلة). Dalam dunia puisi juga muncul puisi pembaruan yang ditokohi oleh antara lain Abu Nuwas dan Abul Atahiyah.
Masa Bani Abbasiyah sering disebut-sebut sebagai Masa Keemasan Sastra Arab. Karena Islam juga eksis di Andalusia (Spanyol), maka tidak ayal lagi kesusastraan Arab juga berkembang disana. Pada zaman Harun Al-Rasyid, berdiri Biro Penerjemahan Darul Hikmah. Namun hal lain yang perlu dicatat ialah bahwa pada masa ini banyak terjadi kekeliruan berbahasa di tengah masyarakat akibat pergumulan yang kuat bangsa Arab dengan bangsa ajam (non Arab).
Setelah melewati Masa Keemasan, kesusastraan Arab kemudian memasuki masa kemunduran, yang sering juga disebut sebagai zaman pertengahan, zaman Mamluk, atau zaman Turki. Secara umum kemunduran ini disebabkan oleh mulai timbulnya instabilitas politik. Bahasa Arab saat itu bahkan bisa dikatakan telah hancur dihadapan bahasa resmi, Turki. Meski namanya zaman kemunduran, namun tidak sedikit para sastrawan ternama muncul pada masa ini.
Menjelang zaman modern, sastra Arab mulai dihadapkan dengan sastra Barat. Dalam hal ini, terdapat dua aliran utama. Pertama, aliran konservatif (المحافظون), yakni mereka yang masih memegang kaidah puisi Arab secara kuat. Mereka itu antara lain Mahmud Al-Barudi dan Ahmad Syauqi. Yang terakhir disebut ini sering dikenal dengan sebutan أمير الشعراء (Pangeran Para Penyair) dan Poet of Court (Penyair Istana). Disamping itu terdapat pula Hafizh Ibrahim yang dikenal dengan sebutan Poet of People (Penyair Rakyat). Aliran yang kedua ialah aliran modernis (المجددون), yakni mereka yang ingin lepas dari kaidah dan gaya tradisional serta sangat terpengaruh oleh sastra Barat.
Memasuki zaman modern, perseteruan antara sastra Arab dan sastra Barat semakin menjadi-jadi. Dalam dunia puisi, terdapat dua aliran utama, yakni konservatif dan modernis. Di kubu konservatif terdapatMushthafa Shadiq Al- Rafi’i, Mahmud Abbas Al-Aqqad dan kawan-kawan. Sementara di kubu modernis terdapatAhmad Amin, Muhammad Husain Haikal, Taha Husain, dan kawan-kawan. Dalam dunia puisi juga terdapat aliran konservatif dan modernis. Aliran modernis memperkenalkan puisi bebas (puisi tanpa sajak). Beberapa sastrawan aliran Romantik pada tahun
1930-an telah mendirikan kelompok penyair bernama Kelompok Apollo. Satu perkembangan unik puisi di masa ini ialah munculnya شعر المقاومة (Puisi Perlawanan) yaitu puisi yang menggelorakan perlawanan Islam dan Arab melawan Zionis Israel.
Kesusastraan Arab tidak hanya telah diramaikan oleh umat Islam. Beberapa sastrawan nonmuslim, meskipun tidak banyak, telah diakui (minimal oleh dunia Barat) sebagai bagian dari komunitas sastra Arab. Diantara mereka terdapat Khalil Jibran (Kahlil Gibran), dengan karya terkenalnya الأجنحة المتكسرة (Sayap-sayap Patah) danالأرواح المتمردة (Jiwa-jiwa Pemberontak). [Selesai]

C. Batas permulaan Islam
Batasan sastra Arab pada masa sadr Islam dimulai dari masa kenabian sampai berakhirnya  khulafaurrasyidin (1-38 H, 622-660 M). Sastra Pada periode ini dengan jelas menggambarkan kepada kita tentang kehidupan masyarakat Islam yang bergitu gemilang jauh dari kekacauan, sebuah lembaran sejarah yang paling indah, kita baca baris-barisnya yang akan menghembuskan aroma keikhlasan, memperlihatkan cahaya tauhid dan menampakkan sebuah semangat yang mampu merontokkan gunung, dan menundukkan berbagai macam kesulitan.
Lembaran sejarah itu telah ditulis dengan darah para syuhada yang kelak pada hari kiamat akan menebarkan bau wangi bak minyak misik, baris-baris mutiara itu ditulis oleh tangan-tangan yang suci dan hati yang sehat nan tulus. sebuah masa dimana kehidupan begitu tentram dikarenakan keimanan yang ada pada hati-hati mereka. Pada periode ini sastra pun berkembang sesuai dengan ruh keislaman.

D. Kondisi bangsa Arab pada masa permulaan Islam
 Agama : multiagama (Jahili, Majusi, Nasrani, Yahudi, dll), kemudian sebagian besar masuk Islam (muhammadinisme).
  Politik : bergesernya dari bentuk sukuisme, menjadi negara (Madinah dan khalifah),sehingga banyak terjadi konflik&kepentingan, terutama setelah Nabi Wafat. Suku Qurasiy sebagai suku tertinggi. Secara ekternal diapit oleh kekuasaan Romawi dan Persi.
  Sosial : ‘Arab (kota, kaya) dan A’rab (desa, miskin), negara sebagai panglima Hukum.
  Ekonomi : perdagangan mata pencaharian utama, negara mengelola keuangan, transaksi dengan uang (nonbarter), sehingga masyarakat cenderung mulai “sejahtera”, ada monopoli suku tetentu terhadap kekayaan alam, oase, sumur, rumpu, sumber mata air.
  Geografis : di samping daerah Utama: Yaman, Najed, Hejaz, wilayah Mesir, Syiria dan Irak menjadi bagian Arab-Islam
  Ilmu dan Pengetahuan : disiplin “pengetahuan” bermunculan, yang diinspirasi oleh Ajaran Agama, terutama al-Qur’an dan Hadis seperti Qira’at, nahwu, musyawarah (demokrasi islam), politik, ekonomi, administrasi negara, dll.

E. Faktor pendorong sastra pada permulaan Islam
Pada masa permulaan Islam, posisi puisi tergeserkan oleh prosa, Karena prosa digunakan nabi Muhammad sebagai alat untuk berdakwah. Adapun faktor-faktor pendorong sastra adalah sebagai berikut :
 Adanya sastra Jahili yang sudah mapan, sehingga tinggal mengembangkan saja.
 Datangnya agama Islam, yang membawa Al-Qur’an dan hadis baik dari lafal maupun makna/ isi keduanya.
 Nabi Muhammad sebagai agen yang “membelokkan” puisi Jahili dengan puisi Islam sebagai media untuk politik dakwah.
 Perluasan wilayah islam.
 Adanya embrio Rasionalisme.
 “Luntur”nya fanatisme kesukuan, akibat dari dominasi negara Madinah.
 Keadaan ekonomi-politik yang “stabil”.
 Sudah ada “kementerian” yang mengatur kehidupan masyarakat.
 Adanya kontak bahasa dengan budaya lain, terutama bahasa dan sastra.

F. Pengaruh Islam terhadap sastra Arab
Kedatangan islam di tanah arab telah membawa pengaruh besar dan kemajuan di berbagai aspek agama, ekonomi, politik, seni dan budaya, juga aspek sosial bangsa itu sendiri. dan islam muncul pada abad ke tujuh masehi yang dibawa oleh nabi Muhammad. Adapun pengaruh islam pada sastra Arab dari jahilliyah menuju permulaan islam adalah sebagai berikut :
1.      Bertambah halus bahasannya
Jika diamati keberadaan bahasa arab pada masa jahilliyah, maka jauh berbeda setelah datangnya agama islam di tengah-tengah bangsa Arab. bila bahasa arab pada masa jahilliyah sangat kasar didengar dikarenakan watak dan tabiat mereka secara genetis pada masa itu juga sangatlah kasar. Tapi setelah islam datang, mereka banyak mengambil etika dan tata cara penyusunan kalimat dari al-qur’an dan semakin gemar untuk membacanya.
Dari al-qur’an seakan mereka mendapat satu kekuatan dan kewibawaan, hingga terus-menerus dibaca dan dihafal. Dari kemukjizatan alqur’an itulah mereka tersadar. Hingga tidak sedikit di antara mereka, baik yang  awam maupun  dari para penyair yang memeluk agama Islam. Dari alqur’an juga para penyair banyak belajar akan seni keindahan dan kehalusan pemakaian bahasa sastranya.
2.   Bertambah luasnya pemakaian bahasa Arab
Dengan adanya perluasan daerah islam yang merata ke berbagai penjuru dan banyaknya perpindahan bangsa-bangsa arab ke daerah-daerah yang baru, telah menyebabkan adanya percampuran antara bangsa arab dengan bangsa lain.
Secara otomatis akan membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan pemakaian bahasa Arab, khsusnya di kalangan bangsa yang telah masuk Islam. Sehingga tidak mengherankan lagi jika bahasa arab di masa itu menjadi bahasa persatuan bagi umat islam dimana saja.
Setelah datangnya islam, maka pemakaian bahasa arab pun semakin meluas. Sebab dalam islam ditetapkan syari’at-syari’at seperti shalat, puasa, haji. Dengan sendirinya pemakaian bahasa arab tersebut terus berkembang sampai ke penjuru dunia, sampai pada kalangan pemerintah muslimin dalam usaha memperluas daerah kekuasaannya.
3.   Bertambah tinggi nilai sastranya
Bangsa arab pada masa jahilliyah dulu sangat mendambakan ketinggian nilai sastra, sebab mereka mempunyai gairah yang besar sekali terhadap yang dihasilkan oleh sang penyair. Sehingga mereka sering sekali mengadakan lomba syi’ir dan yang menang karyanya akan digantung di dinding ka’bah. Dan sekaligus menentukan siapa yang paling tinggi dan indah sastranya.
Untuk dapat mengalahkan keahlian mereka dan menghindarkan mereka dari kesombongan , maka Allah menurunkan mu’jizat yaitu al-qur’an sebagai suatu standart bahasa. Adapun maksud kemukjizatan al-qur’an adalah bukan untuk melemahkan manusia, melainkan untuk menjelaskan kepada manusia akan kebenaran al-qur’an dan rasul yang membawa al-qur’an.

G. Bentuk-bentuk sastra pada masa permulaan Islam
Seperti yang telah pemakalah jelaskan diatas, bahwa prosa pada masa permulaan islam ini mengalami perkembanagn yang pesat, sehingga menggeser posisi puisi. Adapun bentuk-bentuk prosa adalah sebagai berikut :

1.   Khutbah (pidato)

Pada periode ini kedudukan syair mulai tergantikan oleh khutbah dikarenakan beberapa hal, antara lain :
  Semangat untuk menyebarkan cahaya islam dengan dakwah dan jihad.
  Pengaruh Al-Qur’an dan Hadits terhadap kefasihan sastra arab.
  Berkembangnya diskusi antar masyarakat dalam berbagai pembahasan baik sosial-politik pendidikan dan sebagainya.
   Penjelasan kebijakan politik dan hukum para khalifah.
Contoh Khutbah Pada periode ini:
Khutbah Abu Bakar Ash-Siddiq Ketika Diangkat Sebagai Khalifah :
Sesaat setelah Meninggalnya Rasulullah SAW, kaum muslimin memilih Abu Bakar RA. sebagai pemimpin mereka karena berbagai keutamaan yang ada padanya, ia adalah lelaki pertama yang beriman kepada Rasulullah, teman beliau didalam gua tsaur dan teman setia beliau ketika berhijrah ke Mekkah, Rasulullah juga pernah memerintahkannya untuk menjadi imam menggantikan beliau ketika beliau sakit.
Ketika diangkat sebagai Khalifah beliau berkhutbah kepada sekalian kaum muslimin dengan terlebih dahulu memuji Allah dan berkata :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنِّيْ قَدْ وَلَّيْتُ عَلَيْكُمْ وَلَسْتُ بِخَيْرِكُمْ، فَإِنْ رَأَيْتُمُنِيْ عَلَى حَقٍّ فَأَعْيُنُوْنِيْ , وَإِنْ رَأَيْتُمُوْنِيْ عَلَى َباطِلٍ فَسَدِّدُوْنِيْ , أَطِيْعُوْنِيْ مَا أَطَعْتُ اللهَ فِيْكُمْ , فَإِذَا عَصَيْتُهُ فَلَا طَاعَةَ لِيْ عَلَيْكُمْ , أَلَا إِنْ أَقْوَاكُمْ عِنْدِيْ الضَّعِيْفُ , حَتَّى آخِذَ الْحَقَّ لَهُ , وَ أَضْعَفَكُمْ عِنْدِيْ الْقَوِيُّ حَتىَّ آخِذَ الْحَقَّ مِنْهُ أَقْوَلُ قَوْلِيْ هَذَا، وَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ.

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku sekarang telah memimpin kalian, namun aku bukanlah yang terbaik diantara kalian, jika kalian melihatku berjalan diatas kebenaran maka bantulah aku, sedangkan jika kalian melihatku diatas kebatilan maka luruskanlah langkahku, taatilah aku selama aku mentaati Allah, dan apabila aku melakukan sebuah kemaksiatan maka kalian tidak boleh taat terhadapku akan hal itu, ketahuilah, Bahwasanya orang yang paling kuat diantara kalian dimataku adalah orang yang lemah hingga ia memperoleh haknya, sebaliknya orang yang terlemah dimataku adalah orang yang kalian anggap paling kuat hingga ia mengembalikan hak-hak orang lain. Demikianlah apa yang aku sampaikan kepada kalian seraya memohon ampun atas diriku dan kalian semua kepada Allah SWT.

2.   Kitabah atau Surat
Pada periode ini Kegiatan surat menyurat mulai berkembang dalam rangka dakwah islamiyah, pengaturan hukum dan kebijakan politik pemerintahan islam serta penulisan piagam perdamaian antarnegeri.
Contoh Surat Rasulullah kepada Khalid bin Walid :
Semenjak Allah memerintahkan Beliau untuk berdakwah kejalan Allah, Beliau begitu bersungguh-sungguh dalam upaya menyebarkan cahaya Islam dan mengajak manusia kembali kepada tauhid. Beliau tak pernah lelah dalam mendakwahi manusia kejalan Allah dengan penuh kebijaksanaan, nasihat yang baik dan akhlak yang terpuji.
Diantara kabilah Arab yang didakwahi oleh Beliau adalah kabilah Bani Al-Harits bin Ka’b, Beliau pun mengutus Khalid bin Walid untuk mengajak mereka kepada Islam. Sampai akhirnya Khalid bin Walid mengirimkan surat kepada Rasulullah bahwa kabilah tersebut menerima dakwah Islam. Rasulullah membalas surat tersebut memerintahkan Khalid bin Walid untuk kembali bersama utusan dari mereka untuk pembelajaran tentang keislaman Dalam suratnya Beliau berkata :

بِـسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ : مِنْ مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ رَسُوْلُ اللهِ إِلَى خَالِدِ بْنِ الْوَلِيْدِ , سَلَامٌ عَلَيْكَ , فَإِ نِّيْ أَحْمَدُ إِلَيْكَ اللهَ الَّذِيْ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ.
أَمَّا بَعْدُ : فَإِنَّ كِتَابَكَ جَاءَنِيْ مَعَ رَسُوْ لِكَ تُخْبَرُ أَنَّ بَنِيَ الْحَارِثِ بْنِ كَعَبٍ قَدْ أَسْلَمُوْا قَبْلَ أَنْ تُقَاتَلَهُمْ , وَأَجَابُوْا إِلَى مَا دَعَوْتُهُمْ إِلَيْهِ مِنَ الْإِسْلَامِ , وَشَهِدُوْا أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ , وَأَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُاللهِ وَرَسُوْلِهِ , فَبَشِّرهُمْ وَأَنْذِرْهُمْ , وَأَقْبَلَ وَالْيُقْبَلُ مَعَكَ وَفَدَهُمْ وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللهِ وَبَرَكَاتُهْ     

 “Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad sang Nabi utusan Allah, semoga keselamatan selalu bersamamu, Aku panjatkan puji kepada Allah untukmu. Amma ba’du : Telah sampai kepadaku surat yang engkau kirimkan bersama utusanmu, menjelaskan bahwa kabilah Bani Al-Harits bin Ka’b telah masuk islam dengan damai tanpai terjadi pertempuran, mereka telah mengikuti apa-apa yang engkau dakwahkan dari Agama ini, mereka bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah, maka berilah kabar gembira atas keislaman mereka dan berilah mereka peringatan, dan kembalilah engkau wahai Khalid bersama utusan dari kabilah tersebut. Semoga keselamatan, rahmat serta barakah senantiasa Allah limpahkan kepadamu.

H. Tokoh-tokoh sastra pada masa permulaan Islam
1.   Hassan Ibn Tsabit
Ayah nya bernama Tsabit Ibn Mundzir Ibn Haram Al-Khuzraji dan ibunya bernama Furai’ah Al-Khuzrajiyah. Dia tertarik pada Islam dan akhirnya masuk di agama Allah ketika nabi Muhammad hijrah ke Madinah.
Dia hidup selama 120 tahun, 60 dalam keadaan jahilliyah dan 60 tahun dlam keadaan islam, namun hal itu masih menjadi perselisihan diantara para ulama’. Ada yang mengatakan bahwa dia lahir sebelum nabi Muhammad lahir dengan selisih 60 tahun.
2.   Ka’ab Ibnu Malik Al-Anshari
Nama lengkapnya adalah Amru Ibnu At-Taqin Ibnu Ka’ab Ibnu Suwad Ibn Ghanam Ibnu Ka’ab Ibnu Salamah Al-Anshari. Dia dijuluki Abu Abdullah, Abu Abdur Rahman, Abu Muhammad Dan Abu Basyir.
Contoh puisinya yang bercerita tentang suasana perang,
Ini puisi Ka’ab ketika ia menyaksikan kejadian di Bi’ru Ma’unah :

تَرَكْتُمْ جَارَكُمْ لِبَنِيْ سَالِمْ #  مُخَافَةً حَرَبَهُوْا عَجْزًا وَهْوَنَا
فَلَوْ حَبْلًا تَنَاوَلَ مِنْ عَقِيْلٍ # لَمُدُّ بِحَبْلِهَا حَبْلًا مَتِيْنًا
أَوِ الْقِرْطَاءِ مَا إنْ أَسْلَمُوْا # وَقَدِمَا مَا وَفُوْا إذَ لَا تَفُوْنَ

“Karena meninggalkan tetanggamu bani salim, karena yakut akan perang yang melemahkan dan menghinakan. Walau tali melilit para pemimpin untuk mengulurkan tangan yang kuat. Atau qirtha’  bila tidak masuk islam dan mengajukan suatu kelengkapan apabila tidak datang”.

3.   Abdullah bin Rawalah
Nama lengkapnya adalah Abdullah ibn Rawalah Ibnu Tsa’labah Ibnu Amrul Qais Al-Qibqsi Al-Akbar Ibnu Malik Al-Aghra Ibnu Tsa’labah Ibnu Ka’ab Ibnu Khazraj Ibnu Al-Harits Ibnu Khazraj Al-Anshari Al-Khazraji.

لَا كِنِّيْ اَسْأَلُ الرَّحْمَنَ مَغْفِرَةٌ # وَضَرْبَةٌ ذَاتَ فَزَعٍ تَقَذَّفَ الزَّبَدَا
بِحَرْبَةِ تَنْفُذُ الْأحْشَاءَ وَالْكَبَدَا # أَوْ طَعْنَةٍ بِيَدِيْ حِرَانٍ مُجَهَّزَةً
يَا أَرْشَادَ اللهَ مَنْ فَازَ وَقَدْ رَشَدًا # حَتَّى يَقُوْلُوْا إذَا مُرُّوْا عَلَى جَدَثٍ

“Akan tetapi aku memohon ampunan kepada dzat yang maha pengasih, untuk melenyapkan rasa ketakutan yang berlebih bagaikan buih. Atau tikaman dengan tanganku yang ingin menembus isi perut dan hati. Hingga jika ada yang melewati makamku. Mereka akan berkata : wahai orang yang mencari petunjuk, barang siapa yang menang, maka ia benar-benar telah mendapatkan petunjuk”.

4.      Al-Buthayi’ah
Nama lengkapnya adalah jamal ibnu malikah, salah seorang penyair al-mukhadramin, yaitu mereka yang mengenal masa jahiliyan dan islam. Dia bertubuh pendek, sehingga dijuluki Butha’iyah (seorang laki-laki yang pendek).

KESIMPULAN
Sastra adalah sebuah bentuk karya seni yang terdiri dari ucapan-ucapan yang indah, penuh imaginatif/khayalan yang mampu menyentuh perasaan seseorang dan mampu memberi pengaruh pada jiwa seseorang.
Batasan sastra Arab pada masa sadr Islam dimulai dari masa kenabian sampai berakhirnya  khulafaurrasyidin (1-38H, 622-660M).
Pada periode ini, posisi prosa lebih unggul dari pada puisi, karena prosa dijadikan nabi Muhammad sebagai sarana untuk berdakwah.



DAFTAR PUSTAKA
Dha’if,  Syauqi, Tarikh al-Adab al-Arabi fi Asri al-Islami,(Darul Ma’arif)
Ali Muhinna, Abda’, Diwan Hassan Ibn Tsabit Al-Anshari,(Lebanon:Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 1994)
Wargadinata, Wildana dan Fitriani, Laily Sastra Arab Dan Lintas Budaya, (Malang:UIN Malang press, 2008),
http://himasaunpad.blogspot.com/2010/07/sejarah-perkembangan-sastra-arab-masa.html
http://www.acehforum.or.id/showthread.php?t=7794&pagenumber=
http://www.scribd.com/doc/31552799/Pengertian-Sastra-Menurut-Para-Ahli
Power point 5 Khabibi Muhammad Luthfi dalam mata kuliah tarikh adab

Khairawati, dalam PDF Pengaruh Islam Terhadap Kesustraan Arab.
Diposting 13th June 2014 oleh Eko IbnuSoleh
Label: Tarikh Adaby

TARIKH ADAB MASA JAHILIYAH

TARIKH ADAB MASA JAHILIYAH
(Makalah TARIKH ADABY yang dipresentasikan pada tanggal Maret 2014 )


Dosen pembimbing:
Nazrotul Khoirot, MA
Disusun oleh:
M Eko Ibnu Soleh
Abdul Holik

JURUSAN BSA & PAI
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM AT-TAHIRIYAH JAKARTA
TAHUN 2014 M / 1435

BAB I
PENDAHULUAN

            Sastra merupakan refleksi lingkungan budaya dan merupakan satu teks dialektis antara pengarang dan situasi sosial yang membentuknya atau merupakan penjelasan suatu sejarah dialektik yang dikembangkan dalam karya sastra. Sehubungan dengan ini sering dikatakan bahwa syair merupakan antologi kehidupan masyarakatArab (Diwān al-`Arab). Artinya, semua aspek kehidupan yang berkembang pada masa tertentu tercatat dan terekam dalam sebuah karya sastra (syair).
            Sastra Arab yang sering disebut dengan Adab sudah berkembang jauh sebelum masa islam datang. Pada masa Jahily bahkan orang Arab terkenal dengan kemampuan mebuat syair-syair yang sangat indah. Ketinggian bahasa sastra Jahily saat itu sudah tak diragukan lagi oleh banyak pengamat kebudayaan, hal ini dikarenakan kondisi sosio-historis yang melatarbelakanginya serta event pasar sastra dan ayyam al-arab turut memberikan andil yang tidak sedikit.



BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian sastra

            Secara umum الأدب memiliki arti menghias diri dengan akhlak yang luhur seperti jujur, amanah dan lain sebagainya, orang bijak mengatakan : أدبني ربي فأحسن تأديبي “Robbku telah mendidikku dengan sebaik-baiknya pendidikan.” Dalam definisinya, Al-Jurjani meletakkan Adab sebagai sesuatu yang setara dengan Ma’rifah yang mencegah pemiliknya dari terjerumus kedalam berbagai bentuk kesalahan. Secara Khusus “Al-Adab” berarti :

الكلام الانشائي البليغ الذي يقصد به إلى التأ ثيرفي عواطف القراء والسامعين ، سواء كان شعرا أم نثرا
Artinya : “Yaitu perkataan yang indah dan jelas, dimaksudkan untuk menyentuh jiwa mereka yang mengucapkan atau mendengarnya baik berupa syair maupun natsr atau prosa. “
            Dalam mendefinisikan adab (sastra) para Udaba’(ulama’ adab) memiliki banyak pendapat, diantaranya:
الادب صياغة فنية لتجربة بشرية
Ungkapan puitis tentang pengalaman manusia
الادب تعبير عن الحياة وسيلته اللغة
Ungkapan puitis tentang pengalaman yang indah dengan menggunakan media bahasa
الادب من مولدات الفكر البشري المعبرعنها بأسلوب فني جميل
Hasil pemikiran manusia yang diungkapkan dengan ungkapan yang mengandung seni dan keindahan atau seni ungkapan yang indah.
Dari berbagai macam definisi ini dapat disimpulkan bahwa sastra merupakan seni ungkapan yang indah.[1]



B.   Sejarah perkembangan Adab/Sastra masa jahiliyah

1.      Periodesasi sastra
            Sebelum membahas lebih rinci mengenai sejarah perkembangan Adab pada masa Jahily, disini akan disebutkan terlebih dahulu mengenai periodesasinya. Ada beberapa pendapat dalam membagi periode sastra, mayoritas membagi menjadi 5 periode, yaitu :
a.                    al-asr al-jahili, dimulai 2 abad sebelum islam lahir sampai islam lahir.
b.                   al-Shadr al-Islam,dimulai sejak islam lahir sampai runtuhnya bani  umayyah 132 H.
c.                    al-Shadr al-Abbasi, sejak berdirinya dinasti abbasiyah samapai runtuhnnya kota Baghdad tahun 656 H.
d.                   al-Shadr al-Turki al-Ustmani, sejak runtuhnya Baghdad samapai timbulnya kebangkitan arab di abad modern.
e.                    al-Shadr al-Hadis (modern), sejak timbulnya nasionalisme bangsa arab.
Sebagian membagi menjadi 4 fase, yaitu :
a.                    al-Adab al-Qadim , sejak sebelum islam sampai runtuhnya dinasti umayyah.
b.                   al-Adab al-Muhdas, sejak keruntuhan dinasti umawi sampai berdirinya dinasti abbasi 656H.
c.                    al-Adab al-Turki, sampai kerunttuhan ottoman.
d.                   al-Adab al-Hadis.
Sedangkan team dosen-dosen dari Negara Arab, membagi menjadi 4, yaitu :
a.                    al-Adab al-arabi al-Qadim,
b.                   al-Adab al-arabi al-muwallad
c.                    al-Adab al-arabi al-minhar
d.                   al-Adab al-arabi al-jadid [2]
            Dari pendapat-pendapat yang disebutkan diatas, pada dasarnya tidak ada perbedaan yang sangat signifikan didalamnya. Perbedaanya hanya terjadi pada penggunaan istilah-istilah yang berbeda satu sama lain.



2.      Sastra pada masa jahilyah
            Batasan waktu zaman jahiliyah adalah 150 sampai 200 tahun sebelum kedatangan Islam. Para pengkaji sastra tidak memasuki fase waktu sebelum itu tetapi memfokuskan masa pada 150 tahun sebelum kenabian, suatu masa di mana bahasa Arab mengalami kematangan dan puisi jahili mengalami kematangan.
Pada masa jahili (pra islam) sudah ada dan terdapat tradisi keilmuaan yang tinggi yakni bersyair dan penyair. Syair-syair yang dihasilkan pada masa ini disebut dengan “muallaqat”. Dinamakan muallaqat (kalung perhiasan) karena indahnya puisi-puisi tersebut menyerupai perhiasan yang dikalungkan oleh seorang wanita. Sedangkan secara umum muallaqat mempunyai arti yang tergantung, sebab hasil karya syair yang paling indah dimasa itu, pasti digantungkan di sisi Ka’bah sebagai penghormatan bagi penyair atas hasil karyanya. Dan dari dinding Ka’bah inilah nantinya masyarakat umum akan mengetahuinya secara meluas, hingga nama penyair itu akan dikenal oleh segenap bangsa Arab secara kaffah dan turun temurun. Karena bangsa Arab sangat gemar dan menaruh perhatian besar terhadap syair, terutama yang paling terkenal pada masa itu. Seluruh hasil karya syair digantungkan pada dinding Ka’bah selain dikenal dengan sebutan Muallaqat juga disebut Muzahabah yaitu syair ditulis dengan tinta emas. [3]
3.      Faktor faktor berkembangnya sastra pada masa jahilyah.
            Pada periode ini seperti yang telah dijelakan diatas, sastra arab cukup berkembang dengan baik. Hal ini tidak lepas dari beberapa factor yang mendukungnya hal itu, antara lain:
·         Iklim dan tabi’at alam
·         Ciri khas etnik bangsa Arab yang menjadi bangsa yang lahir untuk memuja dan memuji sastra
·         Peperangan
·         Agama
·         Ilmu pengetahuan
·         Politik
·         Interaksi dengan berbagai bangsa dan budaya lain
Selain itu, ada faktor-faktor lain yang mendukung perkembangan sastra, yaitu pasar sastra (al-Aswaq) dan ayyam al-‘Arab (hari-hari orang Arab).
C.   Macam-macam beserta ciri dan contoh sastra di masa jahilyah

1.      Macam-macam sastra pada masa jahily
a.      Natsr atau Prosa.
Pada periode ini terdapat beberapa jenis Natsr, diantaranya: Khutbah, wasiat , Hikmah dan Matsal.
Ø  Khutbah: Yaitu serangkaian perkataan yang jelas dan lugas yang disampaikan kepada khalayak ramai dalam rangka menjelaskan suatu perkara penting.
Sebab-sebab munculnya khutbah pada periode Jahiliyah
1.      Banyaknya perang antar kabilah.
2.      Pola hubungan yang ada pada masyarakat Jahiliyyah seperti saling mengucapkan selamat, belasungkawa dan saling memohon bantuan perang.
3.      Kesemrawutan politik yang ada kala itu.
4.      Menyebarnya buta huruf, sehingga komunikasi lisan lebih banyak digunakan daripada tulisan.
5.      Saling membanggakan nasab dan adat istiadat.
Ciri khasnya
1.      Ringkasnya kalimat.
2.      Lafaznya yang jelas.
3.      Makna yang mendalam.
4.      Sajak (berakhirnya setiap kalimat dengan huruf yang sama).
5.      Sering dipadukan dengan syair, hikmah dan matsal.
Contoh Khutbah :
Khutbah Hani’ Bin Qobishoh pada Pertempuran Dzi-Qorin
يا معشر بكر , هالك معذور خير من ناج فرور, إن الحذر لا ينخي من القدر, و إن الصبر من أسباب الظفر, المنية ولا الدنية, استقبال الموت خير من استدباره, و الطعن في ثغر النحور, أكرم منه في الأعجاز و الظهور, يا أبا بكر : قاتلوا فما للمنايا من بد
“Wahai sekalian kaum Bakr, orang yang kalah secara terhormat lebih baik dari orang yang selamat kar’na lari dari medan juang, sesungguhnya ketakutan tidak akan melepaskan kalian dari ketentuan Tuhan, dan sesungguhnya kesabaran adalah jalan kemenangan. Raihlah kematian secara mulia, jangan kalian memilih kehidupan yang hina ini. Menghadapi kematian lebih baik daripada lari darinya, tusukan tombak di leher-leher depan lebih mulia dibanding tikaman dipunggung kalian, wahai kaum Bakr….. Berperanglah!!!! Karena kematian adalah suatu kepastian…”
Ø  Wasiat: yaitu nasihat seorang yang akan meninggal dunia atau akan berpisah kepada seorang yang dicintainya dalam rangka permohonan untuk mengerjakan sesuatu.Wasiat memiliki banyak persamaan dengan khutbah hanya saja umumnya wasiat lebih ringkas.
Contoh Wasiat :
Wasiat Disaat Dzul Isba’ Al-‘adwani kepada anaknya Usaid
ألن جانبك لقومك يحبوك, وتواضع لهم يرفعوك, وابسط لهم وجهك يطيعوك, ولا تستأثر عليهم بشيء يسودوك,أكرم صغارهم كما تكرم كبارهم و يكبر على مودتك صغارهم, واسمح بمالك, و أعزز جارك وأعن من استعان بك, وأكرم ضيفك, وصن وجهك عن مسألة أحد شيئا, فبذلك يتم سؤددك
“Berlemah lembutlah kepada manusia maka mereka akan mencintaimu, dan bersikap rendah hatilah niscaya mereka akan mengangkat kedudukanmu, sambut mereka dengan wajah yang selalu berseri maka mereka akan mentaatimu, dan janganlah engkau bersikap kikir maka mereka akan menghormatimu. Muliakanlah anak kecil mereka sebagaimana engkau mencintai orang-orang dewasa diantara mereka, maka anak kecil tadi akan tumbuh dengan kecintaan kepadamu, mudahkanlah hartamu untuk kau berikan, hormatilah tetanggamu dan tolonglah orang yang meminta pertolongan, muliakanlah tamu dan selalulah berseri ketika menghadapi orang yang meminta-minta, maka dengan itu semua sempurnalah kharismamu.”
Ø  Hikmah: Yaitu kalimat ringkas yang menyentuh yang bersumber dari pengalaman hidup, didalamnya terdapat ide yang lugas dan nasihat yang bermanfaat.
Contoh_Hikmah:
آفة الرأي الهوى
“Perusak akal sehat manusia adalah hawa nafsunya.”
مصارع الرجال تحت برو ق الطمع
“Kehancuran seorang lelaki terletak dibawah kilaunya ketamakan“
Ø  Matsal : Yaitu kalimat singkat yang diucapkan pada peristiwa tertentu, digunakan untuk menyerupakan peristiwa tertentu dengan peristiwa asal dimana matsal tersebut diucapkan.
Contoh Matsal :
سبق السيف العذل
“Pedang telah mendahului celaan.”
Bermakna “nasi sudah menjadi bubur” dimana celaan tidak akan mampu merubah kejadian yang telah terjadi.[4]
b.      Syair / puisi
            Pada masa jahiliyah ini,jenis sastra yang paling terkenal dikalangan masyarakat adalah syair. Sebab syair memiliki kedudukan yang penting dan memberi pengaruh yang kuat sehingga setiap kabilah saling berbangga dengan kemunculan seorang penyair handal dari kalangan mereka, mereka pun kerap kali mengadakan acara khusus untuk menyaksikan dan menikmati syair-syair tersebut.
            Selain itu, sastra jenis ini begitu sangat  menonjol dikalangan masyarakat jahiliy karena syair memiliki puncak keindahan dalam sastra. Sebabsyair adalah gubahan yang dihasilkan dari kehalusan perasaan dan keindahan daya khayal. Para penyair  pada zaman jahiliyah mewakili kelas tedidik (intelegensia), karena sya’ir dalam bahasa Arab memiliki arti al-‘ilm (pengetahuan).
            Puisi pada zaman jahiliyah diartikan sebagai kata-kata yang berirama dan berqafiah yang mengungkapkan imajinasi yang indah dan bentuk-bentuk ungkapan yang mengesankan lagi mendalam.
Jenis-jenis syair pada masa jahiliyah :
1.      Al-Madh atau pujian.
2.      Al-Hija’ atau cercaan.
3.      Al-Fakhr atau membangga.
4.      Al-Hamaasah atau semangat yakni untuk membangkitkan semangat ketika ada suatu peristiwa semacam perang atau membangun sesuatu
5.      Al-Ghozal atau ungkapan cinta bagi sang kekasih
6.      Al-I’tidzar atau permohonan maaf.
7.      Ar-Ritsa’ atau belasungkawa
8.      Al-Washf atau pemerian yaitu penjelasan perhadap sesuatu dengan sangat simbolistik dan ekspresionistik.
Contoh puisi pada masa ini adalah:
والريح تسأل من انا
انا روحها الحيران أنكرنى الزمان
انا مثلها فى لا مكان
نبقى نسير ولا انتها
نبقى نمر ولا بقاء
إذا بلغنا المنحنى
خلناه خاتمة الشقاء
فإذا فضاء
Angin bertanya, siapa aku
Aku adalah jiwanya yang bingung, diingkari zaman
Aku seperti dirinya, tidak punya tempat
Selalu berjalan, tanpa akhir
Selalu berlanjut, tanpa henti
Bila aku sampai di tikungan,
Aku mengira, itu adalah akhir penderitaan
Tapi, itu ternyata tanah lapang
c.       Al-Mu’allaqot
            Yaitu merupkan Qasidah panjang yang indah yang diucapkan oleh para penyair jahiliyah dalam berbagai kesempatan dan tema. Sebagian Al-Mu’allaqot ini diabadikan dan ditempelkan didinding-dinding Ka’bah pada masa Jahiliyah. Dinamakan dengan Al-Mu’allaqot ( Kalung ) karena indahnya syair-syair tersebut menyerupai perhiasan yang dikalungkan oleh seorang wanita.[5] Para pujangga Al-Mu’allaqot berjumlah tujuh orang, yaitu :
v  امرؤ القيس بن حجر الكندي
v  زهير بن أبي سلمى
v  طرفة بن العبد
v  عنزة بن شداد العنسي
v  عمرو بن كلثوم
v  الحارث بن حلزة
v  لبيد بن ربيعة
Contoh Syair Al-Mu’allaqot karya  Zuhair Bin Abi Sulma,
سئمت تكـاليـف الـحياة ومن يعش ثـمانين حولا- لا أبا لك – يسـأم
وأعـلم مـا في اليوم والأمـس قبلـه ولكنني عن علم ما في غـد عـم
ومـن هـاب أسبـاب المـنايـا ينلـنه ولـو نـال أسباب السـماء بسلــم
ومن يجعل المعروف في غير أهله يـعــد حـمـده ذمـا عــليه فيـندم
ومهما تكن عند امرئ من خـليقة ولو خالها تخفى على الناس تعلم
لأن لـسان الـمـرء مـفـتـاح قــلـبه إذا هو أبدى مـا يـقول من الـفـم
لسان الفتى نصف و نصف فؤاده ولم يبق إلا صـورة اللحـم والدم
Aku telah letih merasakan beban kehidupan
Sungguh aku letih setelah hidup delapan puluh tahun ini
Aku tahu apa yang baru saja terjadi dan kemarin hari
Namun terhadap masa depan sungguh aku buta
Barang siapa yang lari dari kematian sungguh akan menemuinya
Walau ia panjat langit dengan tangganya
Barang siapa yang memuji orang yang tak pantas dipuji
Maka esok hari pujiannya itu akan disesali
Seorang manusia tentu memiliki tabiat tertentu
Walau ia sangka tertutupi pasti orang lain akan mengetahui
Itu karena lidah seseorang adalah kunci hatinya
Lidahnyalah yang menyingkap semua rahasia
Lidah itu adalah setengah pribadi manusia dan setengahnya lagi adalah hati
Tidak ada selain itu kecuali daging dan darah sahaja


2.      Ciri-ciri sastra pada masa jahilyah
            Ada beberapa ciri umum yang terdapat dalam sastra arab pada masa jahily, diantaranya:
·         Kejujuran dalam mengungkapkan apa yang dirasakan tanpa ungkapan yang berlebihan.
·         Susunan kalimat yang ringkas
·         Sederhana dalam struktur kalimat hal ini dilatarbelakangi kondisi sosiologis, cara mereka hidup menciptakan karakter manusia yang sederhana sehingga mempengaruhi ketika menyusun sebuah ungkapan.
·         Romantis, bahasa yang romantis ketika mengungkapkan jiwa perasaan penyair.
·         Al-Muhdhar menambahkan karakteristik sastra jahili adalah mengungkapkan kejantanan dan keperwiraan, menceritakan pengalaman baik yang butuk maupun yang jelek.
            Dari berbagai karakter di atas dapat disimpulkan bahwa corak sastra jahily sangaat sederhana hal itu dipengaruhi cara hidup mereka yang sangat sederhana sehingga membentuk jiwa yang sederhana, begitupun dalam mengungkapan sesuatu.[6]
      Sedangkan ciri-ciri dari segi bentuknya diantaranya:
·         Mementingkan ilmu ‘Arudh karena disepakati sebagai suatu tradisi seni dalam sastra Arab yang melekat kuat pada pendengaran orang-orang Arab yang tak bisa dipisahkan
·         Mereka menilai wazan sebagai sesuatu yang penting dalam syair
·         Dalam prosa, mereka mementingkan fasahah (ketepatan diksi) dan bayan(suatu gaya bahasa indah yang menyentuh rasa dan mampu memnggambarkan makna dengan jelas).[7]



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
            Pada dasarnya perkembangan Adab / Sastra Arab telah dimulai jauh sejak zaman pra-Islam, atau yang sering kita kenal dengan Zaman Jahiliyah. Bahkan berabad-abad sebelum islam datang telah berkembang banyak sekali berbagai macam sastra dalam kalangan masyarakat Arab kuno. Namun pada pembahasanya, para ulama’ sejarah hanya berfokus pada sekitar 150 tahun sebelum islam datang, atau sekitar satu hingga dua abad masa pra-Islam. Jarang sekali ditemukan pembahasan mengenai sastra sebelum masa itu.
            Cukup banyak jenis-jenis sastra yang berkembang pada masa ini. Diantaranya yang paling menonjol adalah syair atau puisi. Ini disebabkan syair memiliki tingkat kebahasaan yang paling tinggi diantara sastra-sastra jenis lain. Banyak sekali syair-syair indah yang tercipta pada masa ini. Syair dianggap sebagai symbol ketinggian intelektual. Maka tidak heran jika para penyair-penyair di masa ini sangat disanjung, bahkan menjadi orang yang sangat terkenal dan dianggap memiliki kedudukan yang tinggi dimata masyrakat.

          













DAFTAR PUSTAKA :

            Ahmad Amin. 1975.  Fadjrul Islam. Kairo : Maktabah Nahdiyah.
            Syauqi Dhaif. 2001. Tarikh al-Adab al-Arabi : al-Ashru al-Jahil. Kairo : Dar al-Ma’arif.
            Lajnah. 1962. Al-Mujaz di al-Adab al-Arabi wa Tarikhuhu. Beirut : Dar al-Ma’arif.
            Http://waklehganteng.blogspot.com/p/kumpulan-makalah-smester-4-wak-leh.html (artikel diakses tanggal 23 maret 2014).
            Http://aam-ezaam.blogspot.com/2012/04/sejarah-sastra-arab-jahily.html (artikel diakses tanggal 23 maret 2014).
            Http://zyasdiary.blogspot.com/2011/10/sejarah-sastra-arab.html (artikel diakses tanggal 23 maret 2014).
            Http://ichsanmufti.wordpress.com/2006/12/04/sejarah-perkembangan-sastra-arab-bag2/ (artikel diakses tanggal 23 maret 2014).
            Http://ahmadsamantho.wordpress.com/2012/03/15/lintasan-sejarah-islam-10-sastra-arab-pada-zaman-permulaan-islam/ (artikel diakses tanggal 23 maret 2014).




                [1] http://waklehganteng.blogspot.com/p/kumpulan-makalah-smester-4-wak-leh.html
                [2] http://aam-ezaam.blogspot.com/2012/04/sejarah-sastra-arab-jahily.html
                [3] http://wakleh.....  Op. cit
                [4] http://ichsanmufti.wordpress.com/2006/12/04/sejarah-perkembangan-sastra-arab-bag2/
                [5] http://ichsanmufti...Op. cit.
                [6] http://aam-ezaam.... Op.cit.
                [7] http://wakleh.....  Op. cit

Wednesday, 4 October 2017

APA ITU ZAKAT???

Zakat Fitri hukumnya wajib. Allah Ta’ala berfirman,

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّاهَا

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan itu” (QS. Asy Syams: 9).

Sebagian salaf mengatakan bahwa makna tazakki (mensucikan) dalam ayat ini adalah “menunaikan zakat fitri” (Al-Mulakhash Al-Fiqhi, 1/350).

Dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhu beliau mengatakan:
فرَض رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم زكاةَ الفِطرِ، صاعًا من تمرٍ أو صاعًا من شعيرٍ، على العبدِ والحرِّ، والذكرِ والأنثى، والصغيرِ والكبيرِ، من المسلمينَ، وأمَر بها أن تؤدَّى قبلَ خروجِ الناسِ إلى الصلاةِ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitri, berupa 1 sha’ kurma atau satu sha’ gandum kepada hamba sahaya maupun orang yang merdeka, baik laki-laki atau perempuan, baik anak kecil maupun orang dewasa dari kalangan kaum Muslimin. Dan beliau memerintahkan untuk menunaikannya sebelum orang-orang keluar untuk shalat ‘Id” (HR. Bukhari no.1503, Muslim no. 984).

Para ulama juga ijma (sepakat) bahwa menunaikan zakat fitri hukumnya wajib. Namun zakat fitri hanya wajib bagi orang yang memiliki kelebihan makanan sebesar satu sha’ di saat menjelang Idul Fitri. Disebutkan dalam Mausu’ah Fiqhiyyah Durarus Saniyyah:
لا تجِبُ زكاةُ الفِطر على مُعسرٍ وَقتَ الوُجوبِ. الدَّليلُ مِنَ الإجماعِ: نقل الإجماعَ على أنَّ مَن لا شيءَ له، لا فِطرةَ عليه: ابنُ المُنْذِر  ، والرمليُّ

“Tidak wajib zakat fitri bagi orang yang kesulitan makanan di waktu wajibnya mengeluarkan zakat fitri (yaitu menjelang Id). Dalilnya dari ijma: telah dinukil ijma ulama oleh Ibnu Mudzir dan Ar Ramli, bahwa orang yang tidak memiliki makanan maka tidak wajib mengeluarkan zakat fitri.”

Allah Ta’ala berfirman,
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا

“Allah tidak membebani manusia dengan sesuatu yang di luar kemampuannya” (QS. Al Baqarah: 286).
Tata Cara Menunaikan Zakat Fitri
Langkah 1: Siapkan Zakat Anda

Zakat Fitri dalam Bentuk Apa?

Siapkan zakat Anda, yaitu berupa makanan yang biasa dimakan di negeri tempat Anda tinggal. Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan, “jenis zakat yang dikeluarkan adalah makanan yang secara umum dimakan oleh penduduk negeri, baik itu burr (gandum), sya’ir (gandum), tamr (kurma), zabib, qith atau jenis makanan yang lain yang biasa dimakan dan dimanfaatkan oleh penduduk negeri seperti beras, jagung, dan yang menjadi makanan pokok orang-orang di masing-masing negeri” (Al-Mulakhas Al-Fiqhi, 1/351). Maka di negeri kita Indonesia makanan yang bisa digunakan untuk menunaikan zakat fitri adalah semisal beras atau makanan lainnya yang menjadi makanan pokok di sebagian daerah.

Zakat fitri wajib berupa makanan karena itulah yang disebutkan dalam dalil-dalil. Sebagaimana riwayat lain dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma,
فرضَ رسولُ اللهِ زكاةَ الفِطرِ طُهرةً للصَّائِمِ من اللَّغوِ و الرَّفَثِ وطُعمَةً للمساكينِ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitri untuk mensucikan orang-orang yang berpuasa dari laghwun dan rafats dan untuk memberi makan orang-orang miskin” (HR. Abu Daud no. 1609, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Abu Daud).

Juga dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiallahu’anhu, beliau berkata,

كُنَّا نُخْرِجُ زَكَاةَ الْفِطْرِ صَاعًا مِنْ طَعَامٍ

“Kami dahulu biasa mengeluarkan zakat fitri berupa satu sha’ makanan” (HR. Bukhari no. 1506, Muslim no. 985).

Oleh karena itu, tidak tepat mengeluarkan zakat fitri dengan uang karena yang disebutkan dalil-dalil adalah makanan. Sedangkan di zaman Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam pun sudah ada uang namun mereka tidak menunaikan zakat fitri dengan uang. Tidak bolehnya mengeluarkan zakat fitri dengan uang adalah pendapat jumhur ulama dari Syafi’iyyah, Hanabilah dan Malikiyyah. Syaikh Shalih Al-Fauzan menjelaskan bahwa mengeluarkan zakat fitri dengan qimah (nilai), semisal membayarnya dengan uang, ini menyelisihi sunnah, dan tidak mencukupi. Karena tidak dinukil dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan juga dari para sahabat bahwa mereka mengeluarkannya dengan qimah (nilai)” (Al-Mulakhash Al Fiqhi, 1/353).

Berapa Kadar Makanan yang Dikeluarkan?

Kadar makanan yang dikeluarkan adalah satu sha’ sebagaimana disebutkan dalam hadits. Satu sha’ adalah empat mud, dan satu mud itu seukuran penuh telapak tangan orang dewasa normal jika digabungkan, atau sekitar 3 kg. Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhuts wal Ifta’ mengatakan,
زكاة الفطر مقدارها بصاعنا الآن ثلاثة كيلو تقريبًا؛ لأنه خمسة أرطال بصاع النبي صلى الله عليه وسلم، وهو باليدين الممتلئتين المتوسطتين أربع مرات، كما ذكر في القاموس وغيره

“Kadar zakat fitri zaman sekarang adalah sekitar 3 kg. Karena satu sha’ Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah semisal dengan lima rathl, yaitu seukuran penuh telapak tangan orang dewasa normal sebanyak empat kali. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qamus Al Muhith dan kitab lainnya” (Fatawa Nurun ‘alad Darbi, juz 15 hal 279 no. 127).

Ada beberapa perbedaan dalam konversi satu sha kepada ukuran lain seperti kilogram, namun jika seseorang mengeluarkan zakat fitri sebanyak 3 kg itu sudah pasti melebihi kadar yang disyaratkan. Dan jika ada kelebihannya maka teranggap sebagai sedekah.
Langkah 2: Niat Zakat Fitri

Menetapkan niat dalam hati untuk mengeluarkan zakat fitri atas nama diri sendiri dan juga orang-orang yang berada dalam tanggungannya. Sebagimana disebutkan Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma:
أمر رسولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بصدقةِ الفطرِ عن الصغيرِ والكبير ِوالحُرّ والعبدِ ممَّنْ تمونونَ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk mengeluarkan zakat fitri bagi anak-anak maupun orang dewasa, orang merdeka maupun hamba sahaya, yaitu orang-orang yang menjadi tanggungannya” (HR. Ad-Daruquthni dalam Sunan-nya, 2/330, dihasankan Al-Albani dalam Irwaul Ghalil no. 835).

Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan, “orang-orang yang menjadi tanggungannya adalah orang-orang yang wajib dinafkahi” (Al-Mulakhas Al-Fiqhi, 1/352). Maka seorang ayah mengeluarkan zakat untuk anak-anak dan istrinya. Seorang pemilik budak mengeluarkan zakat untuk budaknya. Dan disunnahkan untuk mengeluarkan zakat bagi janin yang belum lahir, Syaikh Shalih Al-Fauzan mengatakan, “disunnahkan untuk mengeluarkan zakat bagi janin berdasarkan perbuatan ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu’anhu” (Al-Mulakhas Al-Fiqhi, 1/352).

Beliau juga menjelaskan, “Orang yang zakat fitrinya menjadi tanggungan orang lain, jika ia mengeluarkan zakat fitrinya dengan harta sendiri tanpa izin orang yang menanggung dia, ini sah dan boleh. Karena memang pada asalnya kewajiban itu ada pada dirinya. Adapun orang lain yang menanggung itu mendapat limpahan kewajiban, namun bukan asal. Lalu jika seseorang membayarkan zakat fitri untuk orang lain yang bukan tanggungannya, dengan seizinnya maka boleh dan sah. Namun tidak boleh jika tanpa izin maka tidak boleh dan tidak sah” (Al-Mulakhas Al-Fiqhi, 1/352).
Langkah 3: Serahkan Zakat Fitri

Kepada Siapa Diserahkan?

Menyerahkan zakat fitri kepada mustahiq (orang yang berhak menerima zakat). Yaitu orang-orang faqir dan miskin. Sebagaimana riwayat dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma,
فرضَ رسولُ اللهِ زكاةَ الفِطرِ طُهرةً للصَّائِمِ من اللَّغوِ و الرَّفَثِ وطُعمَةً للمساكينِ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitri untuk mensucikan orang-orang yang berpuasa dari laghwun dan rafats, dan untuk memberi makan orang-orang miskin” (HR. Abu Daud no. 1609, dishahihkan Al-Albani dalam Shahih Abu Daud).

Atau boleh juga diwakilkan penyerahannya kepada orang yang akan menyalurkannya kepada orang-orang miskin. Syaikh Shalih Al-Fauzan menjelaskan, “Hendaknya menyerahkan zakat fitri kepada mustahiq-nya pada waktu yang ditentukan tersebut, atau diserahkan kepada wakil yang bersedia menyalurkannya” (Al-Mulakhas Al Fiqhi, 1/354).

Kapan Zakat Diserahkan?

Waktu paling utama dalam mengeluarkan zakat fitri adalah sebelum melaksanakan shalat ‘Id. Sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma,
فرَض رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم زكاةَ الفِطرِ، صاعًا من تمرٍ أو صاعًا من شعيرٍ، على العبدِ والحرِّ، والذكرِ والأنثى، والصغيرِ والكبيرِ، من المسلمينَ، وأمَر بها أن تؤدَّى قبلَ خروجِ الناسِ إلى الصلاةِ

“Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam telah mewajibkan zakat fitri, berupa satu sha’ kurman atau satu sha’ gandum kepada hamba sahaya maupun orang yang merdeka, baik laki-laki atau perempuan, baik anak kecil maupun orang dewasa dari kalangan kaum Muslimin. Dan beliau memerintahkan untuk menunaikannya sebelum orang-orang keluar untuk shalat ‘Id” (HR. Bukhari no.1503, Muslim no. 984).

Boleh disegerakan satu atau dua hari sebelum Id. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Ibnu Umar radhiallahu’anhuma:
كان ابنُ عُمَرَ رضي اللهُ عنهما : يُعطيها الذين يَقبَلونَها، وكانوا يُعطونَ قبلَ الفِطرِ بيومٍ أو يومينِ

“Ibnu Umar radhiallahu’anhuma biasa memberikan zakat fitri kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Dan para sahabat biasa memberikan zakat fitri satu atau dua hari sebelum Idul Fitri” (HR. Bukhari no. 1511).

Tidak boleh mengeluarkan zakat fitri lebih awal dari itu, kecuali dalam kondisi darurat atau ada kebutuhan mendesak. Syaikh Khalid Al-Mushlih mengatakan,
وهذا فيه أنه يجوز تقديم إخراجها للحاجة، فإذا دعت الحاجة إلى إخراجها من أول الشهر فالذي يظهر جواز ذلك

“Dalam hadits ini (hadits Ibnu Umar) bisa diambil faidah bolehnya mengeluarkan zakat fitri lebih awal karena adanya suatu kebutuhan. Jika ada kebutuhan mendesak untuk mengeluarkannya di awal-awal bulan Ramadhan, maka menurutku tidak mengapa” (Sumber: https://ar.islamway.net/fatwa/33657).

Karena tujuannya diberikannya zakat fitri adalah agar orang-orang miskin merasakan kegembiraan di hari raya karena mereka memiliki makanan yang bisa mereka makan di hari raya. Tujuan ini akan terwujud dengan sebenar-benarnya jika makanan dari zakat fitri diberikan mendekati hari raya. Wallahu a’lam.

Perlukah Mengucapkan Lafadz Akad Ijab-Qabul?

Para ulama menjelaskan bahwa dalam transaksi atau muamalah sedekah, tidak diwajibkan lafadz ijab-qabul. Dan zakat fitri termasuk sedekah, yaitu sedekah yang wajib. Maka cukup menyerahkan harta kepada penerimanya, itu sudah sah. Dalilnya hadits berikut,
أخذ الحسن بن علي تمرة من تمر الصدقة فجعلها في فيه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: كخ كخ ارم بها أما علمت أنا لا نأكل الصدقة ؟

“Al-Hasan bin Ali mengambil sebuah kurma dari kurma sedekah, lalu meletakkannya di mulutnya. Lalu Rasulullah shallallahu‘alahi wa sallam berkata, “kuh.. kuh.. ayo keluarkan! Tidakkah Engkau tahu bahwa sesungguhnya kita (keluarga Nabi) tidak memakan harta sedekah?” (HR. Muslim).

Al-Hafidz Al-Iraqi, ulama besar madzhab Syafi’i menjelaskan hadits ini. Dalam hadits ini ada faidah bahwa tidak disyaratkan lafadz ijab-qabul pada hadiah dan sedekah. Bahkan cukup dengan menyerahkannya dan memindahkannya. Karena Salman radhi’allahu’anhu hanya sekedar meletakkan (kurma tersebut). Dan Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Salman dalam rangka membedakan kurma tersebut hadiah yang mubah ataukah sedekah yang haram (bagi beliau). Tidak ada lafadz qabul dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam ketika menerimanya. Inilah yang shahih, yang dipegang oleh madzhab Asy-Syafi’i dan ditegaskan oleh lebih dari satu ulama Syafi’iyyah, dan mereka berdalil dengan hadits ini. Dan juga hadits-hadits lain yang menceritakan tentang diberikannya hadiah kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau menerimanya tanpa mengucapkan satu lafadz pun. Dan ini lah yang terjadi di masa Nabi ketika itu. Oleh karena itu, mereka biasa memberikan sesuatu kepada anak kecil yang (lafadz ijab-qabul) tidak ada maknanya bagi mereka. Dan dalam masalah ini tidak benar sisi pandang sebagian ulama madzhab Syafi’i yang mensyaratkan lafadz ijab-qabul seperti dalam jual beli, hibah, dan wasiat. Dan ini merupakan pendapat Syaikh Abu Hamid Al-Ghazali dan murid-murid beliau” (Tharhu At Tatsrib fi Syarh At Taqrib, 4/40).

Membayar zakat fitri tidak diwajibkan adanya lafadz ijab-qabul, hukumnya sah walau tanpa lafadz ijab-qabul. Apalagi dengan lafadz-lafadz yang ditetapkan sedemikian rupa atau dengan tata-cara tertentu seperti bersalaman atau semisalnya, tidak ada tuntunan demikian. Namun jika dilakukan dengan lafadz ijab-qabul, hukumnya boleh, karena para ulama hanya menjelaskan bahwa itu tidak wajib. Dan lafadz-nya tidak ada ketentuan, bahkan sangat fleksibel. Misalnya pembayar zakat mengatakan, “Ini pak zakat fitri dari saya.“ Lalu penerima zakat menjawab, “Baik mas, terima kasih.“ Ini sudah merupakan lafadz ijab-qabul.

Demikian tiga langkah menunaikan zakat fitri. Semoga Allah Ta’ala memudahkan kita untuk menunaikannya dan semoga Allah menerima amalan shalih kita sehingga menjadi pemberat timbangan kebaikan kita di yaumul mizan. Wabillahi at taufiq was sadaad.

Referensi: Al-Mulakhash Al-Fiqhi karya Syaikh Shalih bin Fauzan Al Fauzan.

Penyusun: Yulian Purnama


Sumber: https://muslim.or.id/30463-tiga-langkah-mudah-menunaikan-zakat-fitri.html